Feeling Guilty

276 42 5
                                    

But in the end it's still so lonely

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

But in the end it's still so lonely

🍂

Frachiko William Adhitama-pria yang kini tengah asik memandang kosong ke arah jendela kamar yang menampilkan taman klinik tempatnya di rawat.

Sudah hampir lima tahun dirinya terkurung di dalam ruangan serba putih. Menjalani segala macam perawatan guna menghilangkan penyakitnya.

"Hai," sapa Fiony perlahan mendekat pada Chiko.

Chiko yang sejak tadi menatap kosong, matanya kini mulai berbinar, "Fiony? Itu kamu?"

"Iya, ini aku." Fiony menggenggam tangan Chiko dengan erat, menatap mantan kekasihnya itu dengan pandangan sedih, "Maaf ya karena baru sempat datang lagi."

Chiko tersenyum, "Yang penting sekarang kamu ada di sini."

"Dia masih ganggu kamu?" tanya Fiony.

Chiko menggeleng, "Ngga, dia udah hilang."

Fiony menatap sekilas pada Boby meminta penjelasan lebih lanjut terkait perkembangan kondisi Chiko.

"Udah satu tahun ini dia ngga menunjukkan kehadirannya. Tetapi kita masih harus terus memantau." jelas Boby.

Fiony mengangguk, matanya kemudian kembali fokus pada Chiko, kenangan buruk langsung kembali menyerangnya setiap kali ia berhadapan dengan Chiko. Namun, sekuat mungkin Fiony menahan kegelisahannya dengan merapalkan banyak perkataan yang membuatnya lebih baik.

"Dia Chiko bukan Ricko." ucapnya dalam hati.

Frachiko William Adhitama dan Yessa Edricko Adhitama merupakan dua kepribadian yang berbeda, tetapi berada di dalam satu tubuh yang sama.

Jika Chiko memiliki kepribadian yang sangat lembut dan penyayang, maka berbeda dengan Ricko yang kasar dan menuntut.

Ya, sudah hampir 7 tahun Chiko terdiagnosis sebagai pasien dengan kepribadian ganda.

"Fiony, maafin aku ya? Kamu pasti banyak terima luka dari dia? Maaf karena aku ngga bisa ngontrol dia untuk ngga mengambil alih tubuh ini," Chiko tiba-tiba saja berkata sambil menatap pilu pada Fiony, "Aku beneran sayang sama kamu, Fio. Aku ngga mau kamu merasakan sakit."

Fiony tersenyum kecil lebih tepatnya memaksakan senyumnya. Ia memejamkan mata kala teringat kembali tentang pertemuan pertamanya dengan Chiko dan bagaimana pria itu dapat membuatnya jatuh cinta sekaligus merasakan luka yang teramat sangat.

Destiny (Fiony-Aran)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang