I fell for you and I'm still falling.
🍂
Riuh suara air kian melebur, menyisakan suara dengungan yang samar. Telinganya mendadak tuli saat dirinya tenggelam semakin dalam.
Fiony masih dapat melihat Ratu yang menariknya untuk masuk lebih dalam, berusaha menahannya agar tidak dapat naik ke atas.
Dasar gila.
Fiony meringis saat dadanya semakin terasa sakit, oksigen dalam tubuhnya sudah mencapai batas akhir.
Pandangannya mulai menggelap.
Jadi, apakah ia akan berakhir seperti ini?
Bayangan tentang hidupnya membuat Fiony berharap sempat untuk menyatakan perasaannya yang sesungguhnya pada Aran atau untuk mempertemukan Chiko dengan adik-adiknya.
Sampai bayangan wajah Aran yang mendekat membuatnya tersenyum, di dalam air yang terasa sangat dingin hingga badannya semua terasa kaku.
Fiony tersenyum begitu tulus pada Aran, bahkan dengan tegas ia mampu mengatakan kalimat yang selama ini tertahan.
"I love you."
Sret~
Tubuhnya ditarik ke atas, telinganya kembali berfungsi meski masih samar-samar.
"Fiony plese bangun!!"
Fiony merasa matanya semakin berat, ia mengantuk.
"Hey Fiony!! Jangan tidur, lihat aku!!"
Tepukan pada pipinya membuat Fiony yang ingin tidur kembali terjaga.
Cup
Kemudian Fiony merasakan benda kenyal itu menyentuh bibirnya, kemudian memberinya nafas yang mampu mengembalikan kesadarannya.
"Fio!! Please, bangun!!!"
Suara Aran terdengar sangat menyakitkan baginya.
Hingga.
Uhuk uhuk~
Fiony merasa nafasnya menjadi lega saat air itu keluar dari mulutnya. Ia bangun dengan banyak sekali keluarga yang mengerubuninya.
Tatapannya bertemu pada mata Aran yang memandangnya dengan kekhawatiran. Pria itu bahkan tidak lagi segan untuk membawanya masuk ke pelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Fiony-Aran)
RomanceSebuah perjalanan menuju titik yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan.