Fiony & Aran

388 48 12
                                    

I'm so furious at you to make me feel this way

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I'm so furious at you to make me feel this way.

🍂

Hal pertama yang dirasakan oleh Fiony saat membuka mata adalah pusing. Pandangannya sedikit buram sebelum akhirnya berubah jelas setelah mengedipkan mata beberapa kali sambil berusaha fokus.

Ia menatap ke sekeliling kamar yang tampak gelap dan kosong. Tangannya beralih menyentuh pada keningnya dan mendapati sebuah handuk kecil basah yang bertengger di sana.

Kerutan di kening Fiony menandakan jika wanita itu sedang bingung dengan apa yang ia alami saat ini.

"Gue ketiduran?" tanyanya pada diri sendiri sambil kembali mengingat kejadian sebelumnya.

Aran.

Fiony menghela nafasnya saat mengingat obrolannya bersama Aran lewat chat tadi sore. Ia menatap pada jam di samping nakas yang menunjukkan pukul 9 malam.

Ceklek~

Fiony mengalihkan pandangannya menuju ke arah pintu kamar yang terbuka, menampilkan sosok pria yang baru saja hinggap dipikirannya.

Ya, Zafran Adrian Stevano kini tengah berjalan masuk dengan sebuah senyuman dan tangan yang memegang erat nampan berisi bubur dan segelas air mineral.

"Ngapain di sini?"

Nada suara Fiony masih tidak bersahabat, sama seperti biasanya. Aran yang mendengarnya pun hanya menampilkan senyuman tipis, berusaha sabar menghadapi sikap kasar Fiony.

"Ada Eli sama Gito," Aran menaruh bubur tersebut di atas nakas kecil, ia beralih mengambil handuk kecil yang kini sudah berada di tangan Fiony menaruhnya kembali di baskom yang ada di samping kasur, "Kamu demam, kenapa ngga bilang kalau sakit?"

"Gue ngga tau?" ujar Fiony bingung.

Tidak lama kemudian Gito datang sambil membawakan sebuah map berisi kerjaannya.

"Udah bangun?" Gito mendekat kemudian tanpa sadar memegang kening Fiony mengecek suhu tubuh atasan yang sudah seperti adik sendiri baginya, "Udah mendingan, lo mending balik aja deh ke Jakarta. Urusan di sini biar gue sama Eli ya handle."

"Ngga bisa gitu kali, Git. Lo tau alasan gue ke sini karena apa," balas Fiony menolak perkataan Gito.

"Iya, tapi baru hari pertama ketemu lo udah sakit-sakitan terus," Gito menghembuskan nafas kasarnya, "Gue ngga izinin lo ketemu lagi sama dia. Kak Boby juga menyarankan hal yang sama."

Destiny (Fiony-Aran)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang