Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cause all of the small things that you do. Are what remind me why I fell for you.
🍂
DENDAM— satu kata yang menjadi banyak penyebab dari kehancuran seseorang. Rasa dendam yang terbalaskan tentu membuat si pendendam merasa puas, namun semua itu hanya sesaat. Karena dendam yang dibalas akan menimbulkan dendam baru yang membuat permasalahan semakin memanjang.
Sama halnya dengan dendam yang dirasakan oleh Tissa kepada keluarga Russel. Tentu, bukan tanpa alasan wanita tua itu bertindak sampai sejauh ini.
Seandainya saja Russel tidak ikut campur pada urusannya dengan keluarga Adhitama, mungkin semua ini tidak akan terjadi.
Cynthia dengan wajah Fiony masuk ke dalam ruangannya, Tissa tersenyum puas dengan hasil karya Vino pada wajah anaknya itu. Jelas, sangat mirip sekali dengan Fiony.
"Kamu sudah mempelajari sikap Fiony bukan?" tanya Tissa pada sang putri.
Cynthia terkekeh, "Aku ngga perlu belajar, sikapnya ngga jauh beda sama aku."
"Kamu benar," Tissa tertawa kecil, "Gadis angkuh, sombong, dan senang merendahkan orang. Begitulah sosok Fiony Zendaya Russel."
"Tapi kamu harus tetap berhati-hati dengan Aran, suaminya itu sangat teliti." jelas Tissa.
"Tenang aja, Ma. Pernikahan mereka semata-mata cuma karena bisnis." ujar Cynthia.
"Bukan kah kamu mencintai Aran?" tanya Tissa.
Cynthia terkekeh, "Aku? Sejak kapan? Aku cuma ingin merebut semua orang yang jadi miliknya, bukan benar-benar mencintai pria bodoh itu."
"Lalu, apa rencanamu?"
"Aku akan membuat Aran menyerah dengan pernikahan ini dan membuat Fiony kehilangan orang yang sangat dia cintai sama seperti saat dia membuatku kehilangan Faren." jelas Cynthia dengan pandangan marah.
"Faren? Oh laki-laki bodoh dari keluarga Leonidas itu?" tanya Tissa.
"Jangan bilang dia bodoh, Ma! Dia itu sangat pintar, sayangnya matanya tidak bisa benar-benar melihat ketulusan yang ku siap serahkan padanya." jelas Cynthia.
"Jadi semua karena Faren?"
Cynthia mengangguk, "Ya, alasan aku mau ikut dalam rencana Mama karena aku lihat bagaimana Faren terbunuh dan Fiony hanya diam saja tanpa berniat untuk menyelamatkan laki-laki yang telah melindunginya."
