MPOTML - PART 48

815 28 3
                                    

* H A P P Y  R E A D I N G *

(Note : Gambaran gaun Vee)

Berdandan hingga berjam-jam tak membuat Vee lelah walaupun sebelumnya Marcus telah menawarkan penata rias. Pantulannya di depan cermin cukup memperlihatkan bahwa Vee semangat untuk berpesta. Katanya, ia seperti anak muda yang sedang melakukan prom night.

"Berapa lama lagi?" tanya Marcus yang melihat arlojinya. Ia sudah siap 30 menit yang lalu dan sisanya kini menunggu Vee selesai.

"Sekitar 10 menit lagi, bersabarlah," ucap Vee yang mulai memasang bulu mata palsunya.

"Kalau begitu aku tunggu di luar, selesaikan riasanmu dengan cepat," ucap Marcus lalu keluar dari kamar. Vee hanya berdehem.

Sambil menunggu Vee selesai merias, Marcus pergi ke mini bar nya untuk meneguk sedikit anggur merah. Ia memposisikan pantatnya untuk duduk lalu menikmati minuman. "Sepertinya aku bisa melakukan meeting saat Vee sedang merias. Entah kenapa wanita selalu lama melakukannya," gumam Marcus sambil meneguk anggurnya.

Ponselnya berdering lalu ia menerima dari panggilan Lanzo. "Ada apa?"

"Maaf Tuan, ada kabar darurat dari Markas," ucap Lanzo tergesa disebrang telpon.

"Apa yang terjadi?"

"Markas telah diserang oleh sekelompok orang asing. Mereka merusak Markas dan beberapa barang berharga dirampas."

Tubuh Marcus menegang, matanya melotot dan tangannya mengepal. "Kau sudah selidiki siapa mereka?"

"Salah satu dari mereka tertangkap dan dia menutup mulut memberi informasi."

"Paksa bajingan itu untuk memberi informasi siapa yang menyuruhnya! Aku akan ke markas setelah ini," ucap Marcus emosi lalu menutup panggilannya.

Tak lama kemudian telinganya mendengar Vee memanggil namanya. Ia segera menghampiri lalu mendapati Vee sedang kesulitan mengikat tali gaunnya. "Sayang... bantu aku mengikatnya," ucap Vee yang berusaha melakukannya.

"Siapa yang menyuruhmu memakai gaun ini? Bagaimana jika ada pria bajingan diluar sana menggodamu?" ucap Marcus datar.

Vee terdiam sejanak, "bukankah sebelumnya kau seorang bajingan yang merampas keperawananku? Lalu kenapa kau takut aku digoda oleh bajingan? Harusnya aku yang merasa takut kau menggoda wanita lain."

"Vee..."

"Apa? Perkataanku benar kan?"

"Bukankah aku sudah memperingatkanmu berkali-kali untuk tidak memakai pakaian terlalu seksi? Aku tak ingin kau menjadi korban nafsu mereka," ucap Marcus yang mulai melembut.

"Aku sudah menjadi korban nafsumu, mereka tidak akan mendekatiku karena aku milik bajingan tampan ini," goda Vee dengan tangannya yang nakal di dada Marcus.

My Protector Of The Mafia LeaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang