MPOTML - PART 45 B

972 35 0
                                    

*H A P P Y R E A D I N G*

The next day
7 AM

Vee terbangun ketika sinar matahari menelusup masuk dari gorden kamar. Ia memicing untuk melihat jam diponselnya. Masih pukul 7 pagi dan Vee merasa sudah semangat untuk beraktivitas. Rasa lelah yang dialami sudah terbayar lunas karena Marcus memaksa Vee untuk istirahat di kamar Maureen melihat wajahnya yang lelah semalam. Hal itulah yang membuat dirinya berada di kamar Maureen saat ini.

Kepalanya menoleh ke kanan, ternyata ranjangnya kosong. Apakah Marcus tak ikut tidur bersamanya? Apa karena ini kamar Maureen? Tapi Marcus bisa saja menyuruh Maureen untuk memilih kamar lain.

Ah sudahlah... ini masih pagi, tak baik untuk berpikiran negatif.

Vee mulai beranjak dari kasur setelah meregangkan ototnya. Ia mengambil handuk lalu mandi. Selang beberapa menit Vee membersihkan dan merias diri, kini ia keluar dari kamar dan disambut oleh Lucia. "Mom? Ada apa?" Tanya Vee.

Lucia tersenyum membelai rambut Vee, "mom hanya menyampaikan pesan dari Marcus kalau dia berada di ruang gym pagi ini. Dia juga bilang agar kau segera sarapan, ini sandwich untuk sarapanmu," ucap Lucia.

Vee mencium pipi Lucia sambil tersenyum senang, "terima kasih, mom," ucap Vee. Lucia tersenyum lalu mencium kening Vee, "sama-sama sayang. Ya sudah, mom tinggal dulu ya." Vee mengangguk.

Setelah Lucia pergi, Vee menutup pintu kamarnya dan segera menghampiri Marcus. Pagi ini ia ingin sekali makan ditemani pemandangan indah seperti Marcus. Vee turun lantai menggunakan lift untuk berada di ruang gym. Tak lama kemudian ia telah sampai, dan mendorong pintu kaca ruang gym itu.

Vee menatap sekeliling dan para pria menatap Vee dengan heran. Seorang wanita datang di ruang gym sambil membawa segelas susu dan sandwich ditangannya. Apakah wanita itu salah ruangan?

Tanpa memikirkan tatapan mereka, Vee segera mencari keberadaan Marcus. Hingga akhirnya menemukan Marcus yang sedang berlari menggunakan treadmill. Sejenak Vee terpesona dengan tubuh Marcus yang penuh otot. Uhh... otot calon suaminya sungguh menggoda iman!

"Semalam aku mencarimu, ternyata kau sudah istirahat lebih dulu," ucap seorang wanita disamping Marcus.

"Ya... aku lelah karena seharian beraktivitas. Ada apa kau mencariku?" Tanya Marcus sambil terus berlari diatas alat itu. Vee yang berada dibelakang Marcus pun merasa heran, ia belum pernah bertemu wanita itu sebelumnya, bahkan diacara resepsi kemarin.

"Tidak ada, aku hanya ingin bertemu saja. Sudah hampir 2 tahun kita tidak bertemu," ucap wanita itu malu-malu.

"Benar, itu karena kau melanjutkan studimu di Oxford."

Wanita itu tertawa kecil, "meskipun aku di disini... kau juga sibuk dengan urusan perusahaan."

"Yaa... kau tau perusahaan Torenzo pernah berada diambang kehancuran dan sekarang aku berusaha membuatnya berkuasa," ucap Marcus. Kemudian ia menghentikan gerakannya dan mengusap wajahnya dengan handuk. Wanita itu memberi sebotol air dengan potongan lemon untuk Marcus, "minumlah, aku membuatnya sendiri," ucap wanita itu.

Semakin lama Vee diam, wanita itu semakin mendekati Marcus, bahkan obrolan mereka terdengar seperti kekasih yang lama tak jumpa. Sialan! Hatinya juga semakin memanas melihat Marcus didekati wanita lain. Apalagi wanita itu sangat cantik dan idaman seluruh pria di dunia. Huh... ini tidak bisa dibiarkan!

"Ehem... permisi, bolehkah aku bertanya sebentar? Saat ini aku sedang mencari samsak tinju, tapi aku tidak menemukannya, apa kalian tau tempatnya dimana?" Tanya Vee datar yang pura-pura tak mengenal Marcus.

My Protector Of The Mafia LeaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang