MPOTML - PART 1

4.8K 179 0
                                    

Seperti biasa, sebelum membaca mari lakukan ritual dahulu. Tekan bintang dipojok kiri bawah, lalu silahkan membaca, xixixi.

* H A P P Y  R E A D I N G *

Milan, Italy. 01.20 AM

Suara dentuman musik yang sangat keras membuat semua orang menari penuh irama. Lampu disko yang berwarna-warni juga menemani club malam itu. Termasuk gadis bertubuh seksi yang dibalut dengan kain dan menampilkan punggungnya yang indah sempurna. Gadis itu terus menari dilantai dansa dengan penuh semangat.

Dia Veerona Houston. Putri bungsu dari pasangan pemilik perusahaan Internasional nomor 5 dunia. Meskipun orang tuanya dibilang sangat kaya, tetapi Veerona enggan berkutat mengurus setiap lembaran kertas dokumen perusahaan. Veerona lebih memilih menjadi agen rahasia Amerika, CIA.

"Vee... kemarilahh!" Panggil sahabat dari gadis bernama Veerona itu.

Merasa dipanggil, Veerona atau Vee menghampiri sahabatnya. Mereka duduk di kursi berhadapan dengan para bartender yang sedang meracik minuman.

"Liburanmu akan sia-sia bila tak mengenal pria disini. Kuperkenalkan, dia Leone, dan Leone, dia Veerona," ujar Sara memperkenalkan. Leone dan Vee berjabat tangan.

"Temanmu sangat cantik, Sara," puji Leone.

"Kalimat yang tidak asing ditelingaku. But, yeah, she is pretty," ujar Sara memuji sahabatnya.

"Bolehkah aku mengobrol berdua dengannya?" Izin Leone pada Sara.

Vee sudah memberi peringatan dengan menatap tajam pada Sara. Tetapi yang ditatap hanya tersenyum seperti menandakan tidak akan terjadi apa-apa. "Of course, Leone. Kalian bisa mengenal lebih akrab, bukan?"

Vee membulatkan mata, "Ta-tapi..."

"Nothing will happen, Vee. Calm down baby," jawab Sara menenangkan.

"I will go now and have fun," ujar Sara yang kemudian pergi meninggalkan sahabatnya dan Leone. Vee tak banyak bicara, ia hanya terus minum alkohol tanpa memedulikan Leone disampingnya. Ia sedikit kesal dengan Sara karena meninggalkannya sendiri.

"Vee.. kau sudah minum sangat banyak, bisakah berhenti dan mari mengobrol?" Tanya Leone hati-hati, takut menyinggung Vee.

"Kau ingin mengobrol apa? Bicarakan saja, aku akan menjawabnya."

"Aku dengar bahwa kau pemilik perusahaan Houston Internasional nomor 5 dunia, itu benar?" Tanya Leone basa-basi kemudian minum alkoholnya.

"Bukan."

"Tapi kata Sara, kau..."

Vee memutar kedua bola matanya, merasa tidak suka orang lain mengorek informasi tentang hidupnya, "memang bukan milikku, itu milik orang tuaku."

Leone hanya mengangguk, "kalau begitu, apa kau sudah pernah berpacaran?"

Lagi-lagi Vee memutar kedua bola matanya. Ia menatap Leone dengan wajah mabuknya. "Kau pikir dirimu wartawan? Itu urusan pribadiku, jangan bertanya dengan pertanyaan yang tidak ingin kujawab," jawab Vee ketus. Vee turun dari kursi dan meninggalkan Leone sendirian dengan membawa ponselnya.

Entah kearah mana Vee berjalan, yang terpenting ia pergi dari Leone sialan itu. Vee terus berjalan sempoyongan hingga berhenti didepan kamar. Ia harus beristirahat disini hanya semalam kemudian pergi esok pagi.

______

Sebuah ruang kamar yang jauh dari keramaian, seorang lelaki tanpa sehelai kain menutupi dadanya sedang berkutat dengan laptop. Mata elangnya nampak fokus dengan layar laptop. Sesekali ia minum kopi kemudian melanjutkan ritual fokusnya.

My Protector Of The Mafia LeaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang