MPOTML - PART 28

1.4K 40 2
                                    

Colorado, United States of America
9 AM


Pagi ini Glenn mengajak Vee untuk pergi berkeliling kota. Meskipun salju masih turun, tapi tak menghalangi Glenn untuk membuat Vee senang disampingnya. Pria itu berkali-kali menoleh kearah Vee hanya sekedar menatapnya. Senyuman juga ikut mengembang diwajahnya.

"Apa? Kenapa kau melihatku?" Tanya Vee yang sejak tadi diam merasakan pandangan Glenn padanya.

"Tidak ada, hanya saja kau semakin cantik," ucap Glenn membuat Vee tersipu malu.

"Hanya pikiranmu saja, aku bahkan belum mandi hari ini. Mana bisa kau berpikir aku cantik?" ucap Vee.

Benar. Vee masih belum mandi, itu karena Glenn mengajaknya dengan mendadak dan membuat Vee tak bisa bersiap-siap. Perlu berjam-jam untuk Vee bersiap-siap. Meskipun ia tak memakai make up, tetapi tetap saja. Perempuan akan selalu lama ketika berhadapan dengan aktivitas membersihkan diri dan berdandan.

"Sudah ku bilang, kau cantik meskipun tak mandi. Orang-orang di luar sana tak akan tau jika kau belum mandi."

Vee memutar kedua bola matanya jengah. Berkali-kali Glenn mengucapkan kalimat yang sama. Tetapi Vee sebagai perempuan tentunya merasa risih dengan tubuhnya. Mandi dan perlu berdandan, itulah yang ia butuhkan sekarang.

"Lagipula, ini musim dingin, apa kau mampu bertahan di dalam air?" Tanya Glenn.

"Apa gunanya air hangat? Aku bisa saja mandi didekat api unggun sekalipun jika air hangat masih membuatku kedinginan," ucap Vee kesal.

Entahlah... Vee tak tau kenapa tiba-tiba merasa kesal pada Glenn. Padahal Glenn hanya bertanya baik-baik padanya. Mungkin hormon kehamilan?

"Kita akan kemana?"

"Rumah sakit."

Vee menoleh cepat, "untuk apa?"

"Memeriksa kandunganmu, dan sekaligus meminta resep vitamin agar anakku sehat selalu."

"Itu tidak perlu, Glenn, aku bisa makan sayur dan buah sebanyak mungkin sebagai pengganti resep dokter."

"Ayolah Vee, menurutlah pada calon suamimu ini. Aku juga tidak ingin kehilangan kesempatan menjadi seorang ayah," ucap Glenn sambil fokus menyetir. Vee hanya diam sambil mengelus pelan perutnya yang sedikit membuncit.

"Perutku akan semakin membesar dalam waktu dekat. Dalam usia 2 bulan sudah terlihat buncit walaupun janin masih berukuran seperti buah jeruk. Apa kita berencana menikah setelah bayi ini lahir?" Tanya Vee serius sambil menoleh pada Glenn.

"Beri aku 1 minggu untuk mempersiapkan semuanya, dan lusa aku akan meminta orang tuaku datang kemari," jawab Glenn dengan serius. Tangannya terulur menggenggam jemari Vee sambil mengelus pelan.

"Apa itu tidak terlalu cepat? Kita belum mempersiapkan gaun, resepsi, souvenir dan sebagainya."

"Lebih cepat lebih baik, karena jika tidak, perutmu akan semakin terlihat. Tapi aku mempunyai persyaratan untukmu saat kita menikah nanti."

"Apa itu?" Tanya Vee.

"Pertama, kau tidak boleh memakai gaun terlalu ketat, karena bisa membuat bayiku menjadi tertekan. Itu juga demi kebaikanmu agar mereka tak fokus pada perutmu. Kedua, aku ingin kau memakai sepatu dengan tinggi dibawah 10 cm, karena aku tau jika perempuan hamil ia akan mudah lelah, dan sepatu berhak tinggi tidak cocok untuk wanita hamil. Lalu yang terakhir, kau tak boleh mengundang banyak orang agar tak merasa lelah. Maksimal tamu undangan 50 orang," ucap Glenn yang membuat Vee tercengang.

Ayolah... di hari bahagia nanti siapa yang tak ingin pamer pada semua orang jika ia sudah menikah? Jika 50 orang tamu undangan, mungkin hanya cukup keluarganya dan keluarga Glenn. Ini tidak bisa!

My Protector Of The Mafia LeaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang