MPOTML - PART 6

2.8K 93 2
                                    

Last Day before go

Tidak ada yang ingin dilakukan Vee hari ini. Padahal waktunya sudah semakin habis untuk meninggalkan Miami. Hari ini Vee lebih memilih berdiam diri di kamar sambil menikmati film dari ponselnya.

Kehidupan malasnya mulai datang kembali. Inilah yang Vee nanti-nanti. "Sepertinya kecelakaan itu membawa keberuntungan bagiku," gumam Vee sambil makan dan menikmati filmnya.

Kemudian Lucy mengetuk pintu dan datang dengan membawa nampan berisi cookies dan juga susu putih. "Silahkan dimakan, nona," ujar Lucy.

"Sepertinya aku tidak menyuruhmu membawakanku makanan," ucap Vee sambil mengingatnya.

"Memang benar, nona. Tapi adik tuan Marcus datang dan membawa cookies untuk dibagikan semua orang di rumah ini," ucap Lucy.

Vee mulai fokus pada arah pembicaraan Lucy. "Aku ingin menemuinya," ucap Vee. Lucy mengangguk dan menunjukkan jalan dimana adik Marcus berada. Tapi sambil berjalan, Vee mengambil beberapa Cookies itu dan memakannya.

_______

Setelah sampai, ternyata adik Marcus berada didapur dan sibuk membuat sesuatu dibantu dengan beberapa maid disini. Kemudian adik Marcus itu berbalik badan dan melihat ada Vee yang sedang berdiri memperhatikan bersama maid disampingnya.

"Hai... sepertinya aku baru melihatmu," ucap adik Marcus.

Vee menghampiri adik Marcus itu. "Benar, aku tinggal beberapa hari yang lalu disini," ucap Vee.

Adik Marcus itu tersenyum hangat, "jangan bilang kau kekasih kakakku?" Ucap Adik Marcus.

"Bukan aku hanya berteman dengannya. Kami bertemu karena dia menabrakku dan membawanya kemari," ucap Vee menjelaskan karena takut salah paham.

"Oh begitu... kukira kau kekasihnya." ujar adik Marcus.

"Apa kau baik-baik saja?" Sambung Maureen.

"Ya... aku baik-baik saja, kakakmu bertanggung jawab dengan baik," jawab Vee sambil tersenyum.

"Aku Maureen, siapa namamu?" Tanya Maureen.

"Aku Veerona, panggil saja Vee," ucap Vee sambil memperhatikan gerakan tangan Maureen

"Maaf tidak bisa berjabat tangan denganmu, tanganku kotor," ucap Maureen dengan raut wajah oenuh penyesalan.

"Tidak apa, btw cookies buatanmu sangat enak," puji Vee sambil tersenyum memperlihatkan deretan giginya.

"Terima kasih, aku membuatnya sesuai resep dari mommy," ucap Maureen tersenyum senang.

"Kau mau membantuku?" Tanya Maureen karena sepertinya Vee terus memperhatikan gerakan tangannya.

"Boleh, kebetulan aku belum pernah membuat kue. Kau bisa mengajariku membuatnya," ucap Vee senang. Ini adalah pertama kalinya Ia membuat kue.

Keluarga di rumahnya lebih sering memesan kue dibandingkan membuat sendiri. Jadi tidak heran bila kemampuan dan bakat yang dimiliki Vee hanya menjadi mata-mata negara.

Maureen tersenyum senang, "baiklah, guru Maureen akan mengajari muridnya dengan baik dan benar," ucap Maureen yang mengundang tawa. Vee akhirnya membantu membuat kue sesekali Maureen mengajari Vee.

______

Maureen mengeluarkan kue yang sudah matang dari oven. Aroma kue yang sangat nikmat menyeruak bebas di hidung Vee. Ia sangat tergiur dan tidak sabar untuk mencicipi hasil buatan Maureen yang dibantu olehnya.

"Perutku sudah tidak sabar berkenalan dengan kue cantik dan enak ini," ucap Vee sambil mengelus perutnya.

Maureen tertawa geli, "aku juga. Meskipun berkali-kali membuat kue, tapi kurasa bagian paling menyenangkan adalah mencicipinya."

My Protector Of The Mafia LeaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang