After Words

1.3K 74 46
                                    

Hello, All!
Assalamu'alaikum.

Alhamdulillah, akhirnya setelah hampir 4 bulanan nge-drama bersama Dita dan Alsa, tamat juga novel ala-ala ini. Wkwkwk

Gimana? Pada puas sama ending ceritanya enggak, nih? Huhuhu ... kuharap pada puas, ya. Karena alhamdulillah Dita udah berubah jadi pribadi yang baik dan merasa bahagia di kehidupan barunya.

Sejujurnya, ide awal cerita ini lebih panjang, yah mungkin akan tamat di bab 35-an. Tapi, mendadak Hayati ... eh, saya lelah. Hehehe. Drama kehidupan real saya sedang menggila, ditambah alur cerita si Dita ini kan semi angst ya. Kehidupan masa lalu, masa kini, dan konfliknya yang menguras emosi, bikin saya capek sendiri. Wkwk...

Alhasil, saya mampatkan. Dirangkum jadi maksimal 26 bab aja untuk tamat. Dan alhamdulillaah terealisasi juga.

Sebenernya, ada keinginan bikin Dita ketemu sama cowok baru yang meski belum ada benih-benih cinta, setidaknya bisa agak menyembuhkan patah hatinya dari Alsa.

Hanya saja saya mikir kalau itu agak sedikit enggak adil buat Alsa yang sejujurnya tetep berusaha buat perjuangin Dita, meski dengan cara yang masih plin-plan. Hahaha....

Sampai sini, saya berpikir untuk bikin ending yang realistis sesuai karakter Dita dan Alsa. Dari awal Dita udah saya perkenalkan sebagai cewek yang enggak bertele-tele, tipe to the point, dan berkemauan keras. Makanya dia enggak bisa digantung lama-lama dan hal paling realistis meski bikin hatinya sakit adalah memutuskan lepas dari ikatan ambigu dengan Alsa. Apalagi dia udah menemukan tujuan hidup ke depan, berdamai dengan masa lalu dan Mama, juga memaafkan dirinya sendiri.

Pun dengan Alsa yang dari awal udah saya perkenalkan sebagai cowok yang kurang tegas dalam mengambil sikap. Dia beneran cinta sama Dita, tapi belum tega lepas dari Sisil dan Om Andang karena masih terbelenggu oleh masa lalunya. Dia pikir dia bertanggung jawab atas kesalahan bapaknya, apalagi rasa utang budi besar pada Om Andang yang bikin dia merasa buruk jika meninggalkan keluarga Sisil begitu saja.

Oh ya, ini tuh pertama kalinya saya bikin Male Lead yang rada nganu, hehehe. Biasanya Male Lead saya greenflag, contohnya yang di WattPad ini ada: Lingga (Rendezvous), Guruh (Eunoia), Faris (Maybe Tomorrow), Dito dan Arga (Close to You), Ilham (The Last Autumn), Shaka (Eventually), dan Anjar (Age is Not Just a Number). Ya kan? 😁

Bagi teman-teman yang dari awal tim Dita-Alsa, saya minta maaf kalau mereka belum berjodoh ya. Entah nanti mereka bakal ketemu lagi dan akhirnya berjodoh, siapa yang tahu kan? Hehehe....

Terus bagi yang mendadak nge-ship Dita-Denis, uhm, untuk saat ini mereka masih murni sahabatan aja kok. Tapi, entah ke depannya gimana, saya serahkan ke mereka berdua aja, deh. Hahaha....

Akhir kata, sekali lagi saya ucapin makasih banyak buat teman-teman semuanya, para pembaca setia yang udah menemani saya awal sampai akhir menulis Even If ini.

Please, ambil hal-hal baik dan buang semua keburukan di dalamnya. Semoga aja bisa dijadikan pengingat buat diri kita masing-masing, terutama saya yang adalah kang nulisnya, bahwa langkah hidup apa pun yang kita jalani, jangan pernah lupa untuk selalu melibatkan Allah di dalamnya ^^

Salam sayang dan sampai ketemu di karya selanjutnya,

Sofi Sugito

Even If [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang