"Benarkah Vir, menantumu benar-benar mengangumkan," ucap nenek, anggota tertua dikeluarga Saga.
Ya, saat ini seperti biasa, makan malam keluarga besar Saga, dari mulai anak-anak, dan cucu-cucu nenek hadir dalam makan malam, yang sudah diagendakan setiap sebulan sekali.
"Iya, menantuku yang manis ini seorang pilot, ahh ... sungguh anakku beruntung mendapatkannya," tutur Vira, bibi Saga.
Sean hanya diam, menyimak perbincangan bibi dan nenek Saga, ia tak pernah ikut andil setiap perbincangan keluarga besar.
"Saga, sekarang apa yang dilakukan suamimu?" tanya nenek, beralih pada menantu anak pertamanya.
"Dia seperti biasa, diam dirumah," sahut Saga, seadanya. Sean hanya bisa menunduk, ia sadar diri. Selama ini, kastanya dan kasta keluarga Saga sangat berbeda jauh. Bahkan pernikahannya sempat ditentang keras oleh keluarga besar, namun Saga tetap bersi keras ingin menikahinya.
Inilah yang membuat Sean yakin, jika Saga sangat mencintainya. Bahkan Saga berani melawan keluarganya hanya ingin menikah dengan dirinya yang berkasta rendah.
"Ahh bukankah itu wajar jika Sean tak berkarir? Ia sudah memiliki banyak uang dari Saga," ucap Nenek dibarengi kekehan ringan, membuat sebagian orang tertawa tak terkecuali mertuanya.
Namun bagi Sean itu sindiran halus, ia tahu tak seharusnya ia diam dirumah apalagi ia pria, walaupun ia pihak bawah tetap saja ia pria 'kan? Namun Saga selalu melarangnya, Sean tak berani meminra izin lagi untuk saat ini.
"Sean sudah cukup diam dirumah menikmati hasil Saga, jadi untuk apa ia bekerja apalagi mengejar karir, tugasnya hanya melayani Saga saja, dan memasak didapur," celetuk Ryka sang ibu mertua.
Sean semakin merasa terpojokan, ia meremat celananya.
Saga yang sadar akan kegelisahan Sean, mulai beranjak dari duduknya.
"Nek, aku tak bisa menginap untuk saat ini, besok aku ada rapat penting, sepertinya lain kali aku akan menginap," ucap Saga, membuat neneknya merengut tak suka.
"Ayolah nek, lagipula aku akan mengunjungi nenek lagi, ada mama dan papa yang menemani nenek setiap hari bukan?" ucap Saga, neneknya memang tinggal bersama orang tuanya, makanya agenda ini, selalu diadakan di rumah mama papanya.
Nenek mengangguk sebagai respon, ia tak bisa menahan cucu pertamanya.
"Hey Sean, jagalah cucu pertamaku ini, urus dia yang benar. Jangan asik menghabiskan uangnya saja, jika Saga mengeluh kau yang akan aku salahkan," tutur Nenek.
"Iya nek, aku akan berusaha dengan keras," ucap Sean, lalu membungkukkan tubuhnya tanda hormat, ia juga membungkukkan tubuhnya pada setiap orang yang ada diruang makan.
"Hati-hati dijalan!" ucap Ryka sedikit berteriak, karena Saga dan Sean sudah berjalan keluar.
Saga tak banyak bicara saat diperjalanan pulang, ia sudah terbiasa mengabaikan Sean.
"Saga, terima kasih sudah mengajakku pulang," ucap Sean, "jujur saja aku selalu gugup saat bertemu dengan keluarga besarmu," lanjutnya.
"Jangan percaya diri, aku ingin pulang karena sudah muak dengan acaranya," sahut Saga, membuat Sean menunduk.
"Apa menurutmu aku mencari pekerjaan saja? Aku merasa tak enak diam dirumah, dan hanya memakai uangmu setiap harinya," tutur Sean, berusaha melawan rasa takutnya untuk meminta izin.
"Apa kau pelupa?" Saga menaikan nada bicaranya, "sudah kukatakan, diam saja dirumah. Bukankah, uang dariku sudah lebih dari cukup?"
"Saga ... "
![](https://img.wattpad.com/cover/330139885-288-k540956.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken [LENGKAP]
RomanceSean harus menelan pil pahit atas berubahnya sikap sang suami padanya. Entah kenapa Saga yang dulu sangat memuja bahkan menjadi pelindungnya menjadi luka dalam bagi Sean, Saga berubah saat janji suci sudah ter-ikrar. Saga yang dulu lembut berubah ka...