4

21.5K 1.6K 86
                                    

Sekolah kejuruan perbankan

Berita bunuh diri menggegerkan media dari sekolah elite itu, bahkan banyak polisi yang berdatangan untuk mencari titik terang dari berita ini.

Gea, siswi berprestasi tewas bunuh diri ia loncat dari gedung kelas lantai empat, kepalanya nyaris retak karena menghantam lapang basket.

Bahkan tim basket yang tengah bermain, melihat dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana Gea gadis cantik dengan segudang prestasi itu tewas.

Sudah bertahun-tahun kasus itu tak dibuka lagi, dinyatakan Gea bunuh diri karena depresi atas pelajaran tambahan yang di adakan.

Janggal? Tentu saja, begitupun yang dirasakan Saga. Saat gadis pujaannya mati mengenaskan.

Pria yang masih memakai jersey basketnya berlari mengambil kunci motornya, ia membawa motor bak orang kesetanan ke rumah gadis yatim piatu itu.

Saga mencari sesuatu yang membuat Gea mengakhiri hidupnya, sampai ia menemukan surat ber cap rumah sakit.

"Positif,"

Saga meremat celananya, saat tahu Gea tewas membawa makhluk lain dalam perutnya.

Tak sampai di situ, Saga menemukan foto-foto mesra Gea dan pria kelas perbankan lima. Sean, Sean Pramugya pria yang akhir-akhir ini tak pernah Saga lihat lagi. Ia tahu Gea tengah menjalin kasih dengan Sean, apa Gea hamil anak Sean?

Saga segera berlari, keluar rumah. Ia dengan amarah membuncah, membawa foto-foto itu.

Namun saat sampai sekolah kembali, ia tak menemukan Sean dimanapun. Dari sanalah, leader basket itu berencana menghancurkan Sean Pramugya sehancur-hancurnya.

Dia yang membuat Sean menjadi penyuka sesama jenis, apalagi Sean pernah dilecehkan oleh ayahnya, bukan hal yang sulit membuat Sean bertekuk lutut padanya.

Ya, semua bermula dari cinta bertepuk sebelah tangan.

Saga menatap luar jendela, ia tersenyum miris saat mengingat masa sekolahnya dulu.

Malam ini ada acara reuni, membuatnya teringat akan kejadian yang benar-benar membuatnya hancur, Geanya, sudah tiada.

"Saga, aku sudah menyiapkan kemeja untuk reuni nanti," celetuk Sean, ia baru saja masuk ke dalam kamar.

"Saga." Sean menyentuh bahu Saga, membuat lamunan Saga buyar seketika.

"Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya Sean khawatir.

Saga hanya diam, ia menghembuskan napas berat.

"Apa kau akan ikut reuni?" tanya Saga, tentu saja Sean mengangguk.

"Ya, tentu saja. Aku merindukan teman-teman," ucapnya, dengan kekehan ringan.

"Apa kau merindukan mantan kekasihmu juga?"

Pertanyaan Saga berhasil melenyapkan senyum Sean.

"Tidak, aku tak memiliki mantan kekasih," ucap Sean. Saga mendelik, ia mencengkram pergelangan tangan Sean.

"Kau yakin?"

Sean mengangguk.

"Kupikir kau jalang yang mau dijamah oleh siapapun." Saga menghentakan tangan Sean.

"Saga, apa salahku?"

Saga terkekeh mendengar pertanyaan bodoh Sean, salahnya?

"Jika aku memiliki salah padamu, maafkan aku, aku berjanji akan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi," tutur Sean.

Kesalahan Sean sangat tak bisa dimaafkan, pembunuh, bajingan, seorang kriminal, bahkan dia membunuh dua makhluk hidup sekaligus.

Saga tak menjawab lagi, ia memilih pergi ke kamar mandi.

Broken [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang