Die-20

13.4K 1.4K 421
                                    

Hargai penulis dengan memberikan Vote juga komentar💐

Hargai penulis dengan memberikan Vote juga komentar💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku bukan bertahan karena aku kuat. Aku bertahan, karena kamu masih disampingku."

●_●

Lamunan Yuna tentang pertemuannya dengan Xavier seketika buyar ketika mendengarkan suara pecahan dari lantai bawah. Dengan segera, masih dengan menggunakan seragamnya dikarenakan Yuna belum berganti, dirinya keluar dari kamar dan melihat dari atas.

Lagi-lagi Terdo.

Suara pecahan tadi tak lain karena Lucas, kakaknya yang terjatuh dan menabrak vas bunga milik ibu Yuna.

"SUDAH PAPA BILANG, BERHENTI BERMAIN MASAK-MASAKAN KAYA ANAK KECIL!"

Lucas diam tak menjawab. Menandakan ketidak setujuannya pada ide Terdo.

"MALU-MALUIN PAPA AJA!" lanjut Terdo dengan marah.

Terdo dengan frustasi melempar semua barang yang ada di dekatnya ke arah Lucas. Semua barang yang berada di dapur dirinya lemparkan tanpa ragu. Mulai dari piring, gelas, teko hingga bahkan pisau daging yang hampir saja mengenai Lucas.

Lucas hanya diam sembari melindungi kepalanya. Toh dirinya sudah biasa diperlakukan kasar seperti ini. Entah itu karena ketauan memasak, nilainya yang rendah, atau karena mulut Lucas yang kadang berani menjawab Terdo.

"PUNYA ANAK 2 NGGAK GUNA SEMUA!" bentak Terdo sebelum pergi dari kediaman Brown. 

Terdo ingin Lucas menjadi anak yang penurut. Belajar dengan giat kemudian meneruskan bisnis milik Terdo yang dirinya bangun hingga puncak atas dengan susah payah. Bukannya menyukai hobi konyol memasak seperti anak perempuan.

Tapi Lucas tak suka dikekang. Dirinya ingin kebebasan untuk menentukan masa depan miliknya.

Memang apa salahnya dengan pria yang bisa memasak. Lucas ingin menjadi Koki. Menciptakan makanan lezat yang membuat orang terkesima dengan masakannya.

Lucas mengusap sudut dahinya yang berdarah. Kemudian berusaha bangkit dengan berpegangan meja dapur. Tapi sepertinya kakinya terkilir.

Melihat ada uluran tangan, Lucas mengalihkan pandangan ke atas. Lucas berdecih sebal saat mengetahui itu Yuna. Kemudian menghiraukan uluran tangan miliknya.

"Gausah so baik," ucap Lucas sebal

Yuna menarik kembali tangannya. Harusnya Yuna tak usah kasihan melihat Lucas seperti ini. 

Yuna berbalik meninggalkan Lucas tanpa ragu. Tapi belum 5 langkah, suara gedebuk akibat Lucas yang terjatuh kembali menarik perhatian Yuna.

"AKHH.... Sialan!" teriak Lucas kesakitan.

Dengan ogah-ogahan Yuna berbalik ke arah Lucas. Kemudian tanpa meminta izin membawa tangan kanan Lucas di bahunya. Memapahnya.

Lucas memberontak. "GA USAH SENTUH GU--"

I Just Want To Die Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang