Hargai penulis dengan memberikan Vote juga komentar💐
■.○
Yuna, Lucas dan Lydia makan malam dengan tenang. Hanya dentingan sendok dan piring yang terdengar.
Lydia mengamati kedua anaknya yang tak pernah bertegur sapa akhir-akhir ini. Walau Lydia tau hubungan keduanya memang tak pernah baik, tapi Lydia merasakan, hubungan anaknya semakin mendingin seiring hari. Membuat dirinya merasakan sedih melihat kedua anaknya yang tak seperti dulu lagi. Apa Lydia salah mengasuh mereka?
"Kalian kenapa?" tanya Lydia yang ditunjukan untuk keduanya.
Lucas yang sudah selesai dengan makanannya lebih dulu menjawab, "Gapapa, mah."
Lydia menghela nafas lelah.
"Kalian itu kakak adik. Harusnya akur. Mama sedih lihat kalian kaya gini. Kalau mama udah nggak ada, siapa yang bakal lindungi kalian selain diri kalian yang saling melindungi?"
"Mana jangan ngomong kaya gitu." Yuna ikut membuka suara.
Lydia bangkit dari duduknya. Kemudian menghampiri kedua anaknya yang duduk bersebelahan tapi seakan akan terdapat penghalang tak nyata. Memisahkan keduanya menjadi jauh walau nyatanya jarak mereka sangat dekat.
Tangan Lydia memeluk Lucas yang berada di kanannya dan Yuna yang berada di kirinya.
"Mama senang bisa melahirkan kalian berdua. Maaf mama nggak bisa kasih kalian kebahagiaan. Maaf mama egois memilih melahirkan kalian berdua walau mama tau, kehamilan mama tak pernah diinginkan papa."
Tanpa sadar air mata Lydia mengalir deras. mengingat betapa tersiksanya kedua anaknya oleh Terdo, membuat Lydia merasa bersalah mempertahankan mereka berdua. Harusnya mereka tak pernah lahir. Agar Lydia saja yang menerima perilaku kasar dari Terdo. Lydia terlalu bodoh untuk percaya, mungkin, dengan adanya buah hati, hubungan suami istri mereka membaik. Nyatanya, semua hanya angan Lydia yang terlalu tinggi dalam berharap. Sampai kapanpun, tak pernah ada tempat untuk Lydia di hati Terdo.
Karena keegoisan Lydia, anak mereka yang menerima akibatnya.
Yuna membalas pelukan Lydia. Begitupula dengan Lucas. Yang melupakan sejenak kemarahannya pada Yuna. Mereka bertiga saling berpelukan hangat.
"Lucas nggak nyesel lahir dari rahim mama. Maaf Lucas salah, Ma. Maafin perilaku Lucas selama ini." Lucas tersadar. Hubungan ketiganya tak sehangat dulu semenjak Lucas mulai memusuhi Yuna. Semenjak Lucas mengalihkan atensinya untuk Aria dan mulai membenci Yuna. Lucas yang semenjak itu selalu mengeluarkan kalimay benci untuk Yuna. Yang tanpa Lucas sadari, Lydia yang merasakan sedih akan kerenggangan hubungan kedua anaknya. Lucas tersadar, cinta miliknya menghancurkan keluarganya.
"Yuna bahagia bisa hidup karena mama." pertama kalinya untuk Yuna mendapatkan pelukan sehangat ini dari seorang Ibu. Pelukan yang selalu Yuna impikan suatu saat akan diberikan oleh ibunya. Ibu yang menyanyangi anaknya. Ibu yang perhatian dengan anaknya. Ibu yang akan mengorbankan apapun untuk anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Want To Die
FantasyWarning : 18+ Harsh word and Adult scene. Tolong bijak dalam memilih bacaan sesuai umur. Tidak suka silahkan keluar. Dan mohon, jangan plagiat cerita orang. •~• Reina Yuna Hidupnya tak pernah bahagia. Sedetikpun tak pernah. Seakan tuhan memang tak...