Die-46

5.7K 1.2K 764
                                    

Hargai penulis dengan memberikan Vote dan komentar💐

Hargai penulis dengan memberikan Vote dan komentar💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■.●

+62 990 6969 666

Jemput kesayangan lo. Sebelum gue suruh orang buat gilir dia seperti lo yang menggilir adik gue.

Gue kasih vidio betapa teriakan dia begitu bernyanyi di telinga gue saat dia gue setubuhi

🎬 Vidios

Selamat menonton, Gavin

Tanpa perlu waktu lama. Gavin melempar ponsel miliknya ke sembarang tempat setelah membaca pesan misterius dari seseorang diikuti cuplikan vidio yang tak berani Gavin buka. Kini lelaki itu teduduk dilantai. Menangis tanpa suara memukul kepalanya sendiri. 

Bayangan Yuna yang saat itu pergi keluar dari ruang inapnya terlintas. Andai Gavin bisa mencegah dia untuk pergi. Andai dirinya kembali menjadi pemaksa agar Yuna terus menetap menemaninya. Andai egonya tak menang waktu itu. Andai bukannya melepaskan genggaman bajunya, Gavin mengeratkan genggamannya. Andai saja jika itu Gavin lakukan, apakah Yuna masih berada di sampingnya walau gadis itu akan membencinya?

Deska yang melihat perilaku tak biasa dari Gavin dengan segara memungut ponsel milik Gavin yang layarnya sudah pecah. Segera saja, tak perlu waktu lama, Deska juga melemparkan ponsel Gavin hingga ponsel dengan gigitan apel itu pecah berkeping-keping.

Dengan marah Deska menghampiri Gavin yang masih menangis tanpa suara dan menunduk diam. Dengan emosi Deska mengenggam kerah baju milik Gavin. Sebelum tinjuan Deska berikan pada lelaki itu.

Bug!!

Gavin terpental dan terjatuh di lantai. Tetapi lelaki itu tak marah atas perbuatan Deska. Dirinya pantas mendapatkan ini semua. Bahkan lebih.

"BANGSAT LO GAVIN!" raung Deska marah.

Dirinya berjalan ke arah Gavin dan akan memukul pria itu lagi sebelum Gugu dan Dylan datang. Memegangi tangan kanan dan kiri Deska. Gadis itu memberontak dengan membabi buta. Terus mengeluarkan kutukan kepada Gavin yang hanya dapat diam.

"Deska stop!"

"Apa yang terjadi woi?! Tiba-tiba lo kesurupan gini?!"

Deska tak mendengarkan penuturan Gugu dan pertanyaan dari Dylan. Dirinya terus menerus memberontak di bawah pegangan keduanya. Wajahnya memerah pias memandang Gavin. Pandangan dengan rasa ingin membunuh.

"ANJING! HIDUP LO BAWA SIAL BUAT YUNA, GAVIN!" teriak Deska kembali.

"DESKA STOP! JELASKAN SAMA GUE APA YANG LO LIHAT!" bentak Gugu. Lelaki yang tak pernah menaikkan oktafnya kini meraungkan suara lebih keras dari umpatan Deska kepada Gavin.

Deska lemas seketika. Dirinya tak lagi memberontak. Kini Deska terduduk di lantai. Menangis keras dan memukul dadanya berulang kali. Sialan, tubuhnya justru merasa sakit disaat seperti ini. 

I Just Want To Die Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang