Warning : 18+
Harsh word and Adult scene.
Tolong bijak dalam memilih bacaan sesuai umur. Tidak suka silahkan keluar. Dan mohon, jangan plagiat cerita orang.
•~•
Reina Yuna
Hidupnya tak pernah bahagia. Sedetikpun tak pernah. Seakan tuhan memang tak...
Hargai penulis dengan memberikan Vote juga komentar💐
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●.●
"Sialan!"
Kelas XI IPA A terduduk kaku tak berani menggerakkan satu inchi tubuh pun. Melihat Deska yang baru saja melempar ponselnya membuat mereka ketakutan. Menelan ludah saja terasa sangat sulit.
"Des... tenang dulu dong Des," ujar Rine mencoba menenangkan
Deska tak menggubris Rine. Dirinya justru memukul meja hingga teman sekelas mereka bergidik ngeri membayangkan bahwa meja itu adalah mereka.
"Tenang? Yuna ilang lagi Rine!" tekan Deska diakhir kalimatnya.
Rine memijit kepalanya yang terasa sangat pusing. Menghadapi Deska yang sedang merah seperti ini membuatnya ingin menyerah saja menjadi temannya.
"Padahal kemaren gue udah bilang sama dia, WA GUE! Setidaknya biar gue tenang!" omel Deska kembali.
"Apa gue rantai aja itu anak biar enggak ilang-ilangan terus!"
Tak kuat dengan sikap Deska, Rine memilih mendudukkan dirinya dan menenggelamkan kepalanya di meja. Tak seperti Deska yang gelagapan, Rine menanggapi ketidakhadiran Yuna dengan tenang. Dirinya bukan anak kecil. Kenapa Deska seakan bertingkah seperti Yuna anak 5 tahun?
"Rine!" panggil Deska sebal saat Rine justru terlihat tak peduli.
"Apa si?" jawab Rine jenggah.
"Ayo cari Yu--"
Rine tiba-tibe berdiri dari duduknya. Kemudian menggebrak meja keras.
"STOP DESKA STOP! STOP PERLAKUKAN YUNA KAYA ANAK KECIL! DIA ITU UDAH 17 TAHUN!" teriak Rine sebal.
Kemudian. Sedetik kemudian dia menutup mulutnya. Merasa menyesal telah mengatakan itu.
"De-deska... maksud gue bukan gitu...." sesal Rine.
Deska diam. Menatap Rine datar tanpa senyuman sedikitpun. Kemudian, tanpa kata dia melangkah pergi. meninggalkan Rine yang menunduk menyesal.
Kenapa si... bukan itu maksud Rine..
Rine hanya capek Deska terlalu Overprotective dengan Yuna. Yang justru menurut Rine, Deska sekarang terlihat posesif
Rine terkadang bertanya... Bagaimana Deska memandang Yuna...
Apakah Deska memandang Yuna sebagai sahabatnya...
Atau mungkin lebih?
Karena sejak SMP, sikap Deska selalu membuat Rine bertanya-tanya.
*** Sudah satu tahun sejak Rine bertemu dengan teman satu SMP nya. Namanya Deska dan Yuna. Deska yang pendiam--menurut Rine--dan Yuna yang ceria hingga terlihat sangat energik.
