Die-35

8.5K 1.2K 517
                                    

Hargai penulis dengan memberikan Vote dan komentar💐

Hargai penulis dengan memberikan Vote dan komentar💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■.•

Pagi harinya saat sarapan mata Lucas tak pernah meninggalkan Yuna. Saat makan, mata lelaki itu selalu mencuri pandang ke arah Yuna. Terlihat seperti anjing yang ditinggalkan pemiliknya.

"Ayahmu besok pulang." Lydia bersuara ketika makanannya sudah habis. Wanita itu menghela nafas lelah. Kepulangan suaminya selalu menjadi hal menyeramkan untuknya. Tak seperti istri lain yang menganggap bahwa kepulangan suami mereka dari perjalanan bisnis adalah surga. Lydia menganggap itu justru sebagai neraka.

Entah mengapa. Perasaan Lydia tidak enak.

"Kalian jangan pulang malam ya." peringat Lydia kepada kedua anaknya.

Yuna menyelesaikan suapan terakhir pada rotinya. Kemudian mengangguk kepada Lydia. Mengiyakan ucapan ibunya itu.

"Kalau gitu, Yuna berangkat dulu ya mah." pamit Lydia.

"Deska nggak jemput?" tanya Lydia sebelum Yuna pergi saat melihat sahabat anaknya tak datang seperti hari-hari sebelumnya.

"Deska hari ini nggak berangkat mah. Kayanya sakit." ujar Yuna.

Deska semalam mengiriminya pesan dan mengatakan tak akan berangkat sekolah. Saat Yuna bertanya alasannya. Pesannya belum dibalas hingga pagi ini. Mungkin saja Deska sudah tertidur kemarin malam.

"Kalau gitu, lo bareng gue aja." suara Lucas terdengar.

Dirinya dengan segera menghabiskan jus jeruk miliknya. Kemudian berdiri dan mengenggam tangan Yuna sebelum gadis itu bisa mengatakan tidak.

"Mah, kita berangkat dulu." pamit Lucas menyalami tangan Lydia.

Melihat Lydia yang tersenyum hangat melihat keduanya. Membuat Yuna yang hendak menolak Lucas dengan terpaksa menelan kembali kalimatnya. Pada akhirnya, Yuna hanya mengikuti gerakan Lucas yang menyalami tangan Lydia. Gadis itu segera saja Lucas seret menuju mobilnya.

•••

"Gue minta maaf buat semalem."

Lucas membuka suara ditengah perjalanan mereka. Dia menoleh ke arah Yuna yang enggan menatapnya

"Yun." panggil Lucas lagi saat merasa diacuhkan oleh Yuna.

"Gausah." jawab Yuna singkat tanpa menatap wajah Lucas.

"Gue benar-bebar minta maaf." ujar Lucas kembali.

Tetapi tetap sama. Yuna tak sedikitpun menoleh kearahnya. Membuat Lucas menghela nafas lelah.

"Gue kali ini serius, gue minta ma--"

"Percuma. Gue nggak butuh kata maaf lo." Yuna mengalihkan pandangan. Menatap mata Lucas datar.

I Just Want To Die Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang