02. Unexpected

31 3 2
                                    

Keesokan Harinya

Pagi itu, matahari mulai menyelinap masuk melalui celah jendela apartemen Nara. Dengan rambut yang masih sedikit berantakan, Nara berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang tamu. Namun, langkahnya terhenti begitu melihat sosok yang tidur di sofa.

“Oh, iya... dia nginep semalam,” gumamnya pelan, baru teringat kalau Yeonjun menghabiskan malam di apartemennya.

Yeonjun tampak masih tertidur lelap dengan satu tangan menutupi matanya. Napasnya teratur, wajahnya terlihat jauh lebih tenang dibanding semalam. Nara ragu sejenak sebelum mendekat perlahan.

"Yeonjun... bangun," panggilnya pelan, mencoba membangunkannya dengan hati-hati.

Namun, yang terjadi justru di luar dugaan. Yeonjun menggeliat sebentar sebelum akhirnya bergumam dengan suara berat dan dalam, "Hmm... pagi…"

Nara terdiam. Dadanya berdebar tanpa alasan yang jelas. Suara bariton Yeonjun saat baru bangun tidur terdengar dalam dan serak, dan entah kenapa itu terdengar… menarik.

'Ya ampun, kenapa suaranya bisa sebagus itu sih?’ pikir Nara sambil menampar pelan pipinya sendiri untuk mengusir pikiran aneh.

Yeonjun akhirnya membuka matanya perlahan, menatap Nara yang masih terpaku. "Kenapa lo liatin gue gitu?" tanyanya dengan suara yang masih berat.

Nara tersadar dan buru-buru berdiri tegak. "A-Ah, nggak! Gue cuma mau bilang sarapan sebentar lagi siap," jawabnya gugup sebelum bergegas ke dapur.

Yeonjun yang masih setengah sadar hanya mengerjapkan mata sebelum akhirnya bangun sepenuhnya.

---

Beberapa saat kemudian, aroma harum mulai memenuhi ruangan. Yeonjun berjalan ke dapur dan melihat Nara yang sibuk mengaduk sesuatu di panci.

"Apa itu?" tanyanya sambil mendekat.

"Kare," jawab Nara santai, masih fokus memasak.

Yeonjun menatap hidangan yang dimasak Nara dengan sedikit tertarik. "Kayaknya enak. Lo bikin dari awal?"

"Ya iyalah, masa instan," balas Nara sambil tersenyum.

Yeonjun menyandarkan tubuhnya ke meja dapur. "Gue pengen bisa masak juga. Gimana cara bikinnya?" tanyanya penasaran.

Nara meliriknya sebentar lalu tertawa kecil. "Nggak bisa gitu aja. Kalau lo beneran mau belajar, kapan-kapan gue ajarin," katanya dengan nada menggoda.

Yeonjun mengangkat sebelah alisnya. "Janji?"

"Janji," jawab Nara mantap.

Tak lama kemudian, mereka berdua duduk di meja makan, menikmati sarapan bersama. Suasana pagi itu terasa berbeda—lebih hangat, lebih nyaman, dan tanpa disadari, lebih akrab.


᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮  | Choi Yeonjun ② ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang