05. Sucks Guy

16 3 0
                                    

Nara yang tadinya berjalan santai menuju halte kini terpaksa harus berlari, tetapi hujan tiba-tiba mengguyur dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara yang tadinya berjalan santai menuju halte kini terpaksa harus berlari, tetapi hujan tiba-tiba mengguyur dirinya.

Karena hujan sangat deras dan halte masih cukup jauh, Nara terpaksa berteduh di depan toko tua yang sudah lama tutup.

"Huh, mana nggak bawa payung," ujarnya kesal sambil menepuk-nepuk roknya yang kebasahan.

Dia juga memeriksa buku-bukunya, memastikan tidak ada yang basah.

Aman, bukunya masih kering.

Lima menit berlalu, dan Nara mulai merasakan kedinginan. Dia tak memakai blazer seragamnya karena dengan cerobohnya meninggalkan blazer itu di bawah meja.

"Tutupin dada lo," suara itu tiba-tiba terdengar.

Nara langsung menoleh, dan ternyata itu Yeonjun yang baru saja tiba. Dia mengangkat payungnya dan menyisir rambutnya ke belakang lalu berdiri di samping Nara.

"Mesum banget!" seru Nara spontan, menutupi dadanya dengan dua tangan.

"BH lo kelihatan," jawab Yeonjun santai, seolah tidak merasa bersalah.

Itu membuat wajah Nara memerah malu. Nara buru-buru mengingat bajunya, dan benar saja, BH merah yang ia pakai agak mencuat. Meski tidak terlalu terlihat, dia sangat merasa canggung. Untungnya tadi dia sempat berteduh sebelum bajunya benar-benar basah kuyup.

Nara menyesal karena memilih warna pakaian dalam yang mencolok hari ini, padahal dia sudah memeriksa ramalan cuaca di handphone-nya pagi tadi.

Yeonjun menghela napas, lalu mencopot blazer miliknya dan menyodorkannya kepada Nara. "Nih, pake," katanya dengan nada cuek.

Nara menerima blazer itu dan memakainya. Ini adalah kedua kalinya Yeonjun meminjamkan blazer padanya.

"Makasih," kata Nara pelan.

"Lain kali, jangan pake BH merah," jawab Yeonjun dengan nada menggoda, membuat Nara semakin kesal.

Padahal kemarin hatinya berdebar karena Yeonjun, tetapi sekarang cowok itu masih saja menyebalkan.

"Lagian, blazer lo kemana? Tadi pagi kayaknya lo pake," lanjut Yeonjun, menggoda Nara.

"Gua copot, terus ketinggalan di kolong meja," jawab Nara kesal.

"Teledor banget jadi cewek," kata Yeonjun dengan senyum jahil.

"Namanya juga lupa!" sahut Nara, tidak mau kalah.

"Lagian ngapain lo kesini?" lanjut Nara, merasa bingung. Kenapa Yeonjun ikut meneduh bersamanya, padahal dia sudah bawa payung?

"Lo nggak liat gua lagi neduh?" tanya Yeonjun santai.

"Lo bawa payung, kenapa ikut neduh?"

"Biarin."

Nara merasa kesal. Bagaimana bisa dia suka dengan cowok macam ini?

𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮  | Choi Yeonjun ② ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang