20. Only you are I have

10 0 0
                                    

Nara merapikan bajunya, mengancingkan setiap kancing dengan ekspresi sinis yang jelas ditujukan pada Yeonjun. Tatapannya menusuk, membuat laki-laki itu mengerutkan dahi, penasaran dengan apa yang ada di pikirannya.

"Beneran ini pengalaman pertama kamu?" tanyanya, suaranya setengah menggoda, setengah serius.

Yeonjun mengangguk tanpa ragu, satu tangannya tetap fokus mengendalikan kemudi, sementara tangan lainnya menggenggam jemari Nara dengan erat. "You are the first."

Nara mendengus, matanya menyipit curiga. "Aku nggak percaya."

Yeonjun tertawa kecil, bibirnya melengkung nakal. "Lah? Kenapa? Aku terlalu jago, ya?"

Nara mencubit lengannya pelan, membuat Yeonjun meringis pura-pura kesakitan. "Nyebelin." gumamnya, meski ada senyum kecil di wajahnya.

Hening sejenak, hanya suara deru mobil yang melaju di jalan sepi.

Lalu, Yeonjun menarik napas dalam. Nada suaranya berubah serius. "Ra, kita nggak bisa ke kantor polisi sekarang."

Nara mengernyit. "Kenapa?"

"Papa pasti udah menduga kita bakal langsung ke sana," jelas Yeonjun. "Dia pasti nyuruh orang-orangnya buat ngawasin setiap kantor polisi di sekitar sini. Kita harus nunggu sampai mereka lengah, atau nggak, kita langsung ke kantor polisi pusat besok lusa."

Nara menggigit bibirnya, otaknya berusaha mencerna. "Terus, kita sekarang mau kemana? Pulang juga tetep nggak aman, kan?"

Yeonjun menoleh sekilas ke arahnya, lalu kembali menatap jalan. "Aku tahu tempat yang aman buat kita sekarang."

Nara menatapnya dengan sedikit khawatir. "Kamu yakin?"

Yeonjun mengangguk mantap. "Percaya sama aku, Ra. Aku nggak akan biarin mereka nyentuh kamu."

Dalam kebisuan malam yang mencekam, hanya satu hal yang pasti—mereka harus tetap bersama, apa pun yang terjadi.

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘

Langit masih gelap, tetapi desiran ombak yang menabrak tepian pantai terdengar jelas. 

Nara masih tercengang saat mobil Yeonjun memasuki halaman sebuah vila mewah yang terletak di dekat laut. Tempat itu begitu besar, dengan desain modern dan elegan. Cahaya lampu yang hangat memantul dari dinding kaca, menciptakan suasana nyaman di tengah dinginnya malam. 

"Jun... ini vila kamu?" Nara bertanya dengan suara pelan, masih tak percaya. 

Yeonjun tersenyum kecil, lalu turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Nara. "Punya keluarga, sih. Tempat ini sering ditinggali mama dulu." 

Nara mengikuti Yeonjun masuk, matanya masih sibuk mengagumi interior vila yang begitu indah. Setiap sudutnya memancarkan kemewahan yang halus, tidak berlebihan tetapi tetap menawan. 

Apa aku boleh tinggal di sini lebih lama? batin Nara. 

Yeonjun menggenggam tangan Nara, membawanya masuk ke salah satu kamar. Begitu masuk, aroma lembut lavender menyambutnya. Tempat tidur besar dengan seprai putih bersih tampak begitu nyaman. 

"Kamu mandi dulu, terus istirahat. Kamu pasti capek banget," kata Yeonjun, menatapnya penuh perhatian. 

Nara menunduk, baru menyadari betapa lusuhnya dirinya saat ini. Pakaian yang ia kenakan sudah robek dan kotor. 

"... Tapi, kamarku yang mana?" tanyanya, mengingat mereka melewati banyak kamar tadi. 

Yeonjun menatapnya dengan ekspresi seolah pertanyaannya tidak masuk akal. "Apa maksudmu?" 

𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮  | Choi Yeonjun ② ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang