15. Is this true?

12 0 0
                                    

Nara terpaku di ambang pintu apartemennya. Matanya membulat, mulutnya sedikit terbuka, sulit mempercayai apa yang baru saja ia lihat.

Di dalam, Yeonjun berdiri dengan ekspresi panik, sementara di lantai, Chaewon tergeletak tak sadarkan diri—masih mengenakan seragam sekolah.

"Ye-Yeonjun…?"

Suara Nara hampir berbisik, namun cukup untuk menarik perhatian Yeonjun.

Pemuda itu langsung berbalik, wajahnya penuh kepanikan, tetapi ekspresinya berubah seketika saat melihat Nara.

"Nara! Kakimu kenapa?!"

Nara baru sadar jika perban di kaki kirinya sudah setengah lepas, memperlihatkan luka yang sempat ia tutupi dengan handsaplas. Namun, itu bukan hal utama yang ingin ia bahas sekarang.

Dengan cepat, ia menutup pintu dan bergegas ke arah Chaewon. Jantungnya berdetak kencang saat ia berlutut, mencoba mengecek denyut nadi gadis itu.

"Yeonjun… Kenapa Chaewon bisa begini?"

Nada suaranya rendah, tetapi penuh tekanan. Ia menatap Yeonjun tajam, menuntut jawaban.

Yeonjun menggigit bibirnya, tampak gelisah.

"Aku… Aku nggak sengaja."

"Nggak sengaja?"

Nara merasakan ketegangan dalam dirinya meningkat.

"Kamu apain dia, Yeonjun?!" serunya, suara gemetar antara panik dan marah.

Yeonjun mengusap wajahnya kasar, matanya berkaca-kaca.

"Dia ngikutin aku ke apartemen kamu, Ra. Dia maksa aku buat mutusin kamu."

Nara semakin mengernyit. "Apa?"

Yeonjun menarik napas dalam-dalam, suaranya sedikit bergetar saat melanjutkan.

"Kami adu mulut… Dia semakin keras kepala, aku… aku nggak tahan lagi dan… Aku nggak sengaja mendorongnya."

Ia menelan ludah, wajahnya semakin diliputi kecemasan.

"Dia jatuh… kepalanya membentur lantai… dan dia pingsan."

Hening.

Nara menatap Yeonjun, mencoba mencerna situasi. Ini semua terlalu cepat.

Pertama, pertemuannya dengan Soobin.
Kedua, fakta mengerikan tentang keluarga Yeonjun.
Dan sekarang… ini?

Ia merasakan tenggorokannya mengering, tetapi ia tidak bisa membiarkan keadaan menjadi lebih buruk.

Dengan cepat, ia merapikan rambutnya ke belakang, berusaha menenangkan diri.

"Kita harus bawa dia ke rumah sakit sekarang."

Yeonjun mengangkat wajahnya. "Ra, aku—"

"Telfon Jay!" potong Nara tegas. "Aku nggak mau masalah ini jadi tambah besar. Cepat!"

Yeonjun terdiam sejenak sebelum akhirnya mengeluarkan ponselnya dengan tangan sedikit gemetar, sementara Nara menatap Chaewon yang masih tidak bergerak.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Dan… seberapa jauh semua ini akan berjalan?

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘

"Jalan yang Harus Kupilih"

Ruangan tunggu rumah sakit terasa begitu sesak, meski hanya ada mereka bertiga. Nara duduk di kursi dengan tatapan kosong, sementara di belakangnya, Jay menepuk pelan punggungnya, mencoba menenangkan gadis itu.

𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮  | Choi Yeonjun ② ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang