|HAPPY READING|
Vote! Vote! Vote!
Aku sarankan untuk baca ulang, kalian pasti lupa alurnya~
Tandai bila typo!
Masih pagi, namun di kediaman Dirgantara sudah menguar aura mencekam. Tangan Sultan bergetar memegang lembaran kertas yang tadi ia pegang. Ia menatap abangnya yang memeriksa sebuah video.
"B-bang... kita salah..." lirih Sultan bersandar lemas di sofa.
Nathan tentu saja terkejut, baru saja ia akan bekerja pekerja dirumahnya mengatakan ada sebuah kiriman.
Kiriman rekaman video, dan bukti-bukti lain yang menjelaskan bahwa kematian kedua orangtuanya bukanlah karena Kala.
Dan kenapa Kala baru muncul setelah Arlan dan Rysa terbunuh? Karena sebelumnya Kala memang disembunyikan lebih tepatnya tak dikenalkan kepada ketiga keponakannya.
Dan disaat lulus sekolah menengah atas, dan mau kuliah barulah Kala ke kediaman Dirgantara karena kakak dan kakak iparnya dibantai orang tak dikenal.
Hanya Arlan, Rysa dan beberapa penjaga rumah saja yang terbunuh, pasalnya Nathan, Sultan, dan Raven sebelumnya sudah di suruh pergi sejauh mungkin oleh Arlan yang tau keadaan.
"Apakah paman yang mengirim ini? Kenapa dia tidak kembali? K-kenapa baru sekarang?" Sultan semakin meremat kertas di tangannya saat penyesalan mulai menggerogotinya.
"Kita cari sama-sama dek, abang akan berusaha semaksimal mungkin," Nathan berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh.
Disisi lain, dimansion milik Kendrick. Seorang pelayan datang dengan segelas susu dan beberapa camilan di atas meja ruang keluarga.
"Makasih bibi cantik!" Ucap Kala pada bibi pekerja.
"Sama-sama tuan muda," pelayanan itu lalu mengundurkan diri.
"Bwryan mwana si-uhuk uhuk!" Kala berusaha menghirup udara segar dengan kalap, biskuit sialan!
"Sayang minumlah," Elle memberikan gelas susu pada Kala, lalu memapahnya agar Kala bisa meminumnya.
Elle tak berhenti mengelus punggung Kala agar tenang, "Telan dulu baru berbicara, okey?" Kala mengangguk lemas dengan mata berkaca-kaca, tenggorokannya sakit.
"Hiks, mau Bryan mommy..."
"Bryan sedang ker-"
"LAH BAYI GEDE KENAPA NANGIS?!" suara Bryan menggelegar, seisi mansion.
"HIKS... HIKS... BRY... GENDONG..." suara Kala tak kalah keras, adu mekanik.
"UTUTUTU, SINI SAYANG ABANG GENDONG!"
"NGGAK USAH TERIAK!" ucap Elle yang gedek liat dua pemuda itu saling melempar teriakan.
"Dih, mommy juga teriak kali. Sini dek Abang gendong..." Bryan menggendong Kala ala koala.
"Kamu kenapa ngga kerja Bry? Kok balik?" Tanya Elle heran.
"Bos mah bebas, lagian nggada ada ruginya aku juga dah kaya," balas Bryan
"Ngaca ya! Kamu masih suka malak orangtua!" ucap Elle garang.
"Ya biar duit aku ngga habis mom, hehe"
"Kamu it-"
"Dah ya mom, aku mau main sama Kala dulu.." Bryan meninggalkan ruang keluarga dengan Elle masih diam ditempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALVIN ✓
Random[MINIMAL VOTE LAH KALO BACA] Avin tak pernah menyangka jika ia masih di beri kesempatan hidup setelah kecelakaan yang ia alami. Naas, bukannya sadar di sambut oleh senyum teduh keluarganya. Avin justru terbangun di raga orang yang ia selamatkan. Jiw...