SIXTEEN

7.2K 741 29
                                    

|HAPPY READING|

Vote! Vote! Vote!

Tandai bila typo!

Bugh!

Bugh!

"Gw kira setelah gw bikin lo koma dulu, lo bakal jera dan ngga ke makan dendam sialan lo itu lagi! Lo pikir lo siapa bisa dengan seenaknya ngambil nyawa orang?! Lo bahkan mau bunuh seluruh keluarga Arlan hah?! Apa belum cukup lo bunuh Arlan dan Rysa?!" Damar emosi bukan kepalang

Ken hanya pasrah tak berani melawan pukulan sang sahabat. Damar benar-benar tak ada niatan untuk menghentikan pukulannya.

"Mas udah mas kita dirumah sakit," Clarissa memeluk suaminya agar menyudahi pertengkaran.

Lalu Elle membantu suaminya agar bisa berdiri, keadaan Ken bisa dibilang tidak baik-baik saja. Wajahnya bahkan sudah terdapat banyak bercak darah akibat pukulan keras Damar.

"Gw mau lo minta maaf sama Kala dan keluarganya! Kita dulu sahabatan Ken, gw tau lo kecewa sama Arlan yang udah bikin perusahaan lo hampir bangkrut dulu! Tapi apa ngga cukup dengan hilangnya nyawa Arlan dan Rysa hah?! Itulah alasannya gw ngga mau temenan sama lo lagi, gw benci orang yang berlaku seenaknya tentang nyawa!" Tutur Damar lalu berlalu memasuki ruangan Kala bersama sang istri.

Didalam ruangan sudah banyak orang, ada ketiga ponakannya kala, dua putranya Damar, dan Bryan, mereka terlihat sangat antusias melihat Kala.

Damar tersenyum samar, ia masih tak menyangka ia bisa menemukan Kala. Ia takkan melakukan kesalahan lagi, ia akan menggunakan kesempatan ini agar terus bersama Kala.

Menjauhkan Kala dari Ken dan Elle adalah hal pertama yang harus dilakukan.

|KALVIN|

Ini sudah hari keempat Kala dirawat dirumah sakit, tak ada satu haripun Kala merasa kesepian. Semua orang terlihat menyayanginya, ia merasa bahagia.

Walaupun ada setitik rasa sedih dihatinya, semenjak tiga hari yang lalu Ken dan Elle meminta maaf padanya secara langsung dan ia memaafkannya. Ken dan Elle seolah pergi bak ditelan bumi. Mereka seolah bertekad setelah mendapatkan maaf dari Kala mereka akan pergi menjauh sejauh mungkin.

Jika Kala bisa memaafkan mereka apa tiga keponakannya bisa? Tentu saja tidak! Hari dimana Ken dan Elle meminta maaf, Ken kembali dihajar membabi buta, bukan oleh Damar tapi dihajar Nathan dan Sultan.

Sebagai putra dari Arlan dan Rysa, mereka tentu saja marah ketika mengetahui fakta bahwa pembunuh yang membunuh kedua orangtua mereka berada dalam satu ruangan dengan mereka.

Setelah meminta maaf sembari bersimpuh dan bersujud dilantai, Ken dan Elle memutuskan untuk mengasingkan diri dan berjanji tidak akan berani menampakkan diri dihadapan orang-orang yang telah mereka jahati.

Bryan? Hanya bisa menahan pedih di hati. Ia berusaha untuk tetap tegar, ia memang kecewa terhadap orangtuanya. Namun, dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia tetaplah seorang anak yang menyayangi kedua orangtuanya. Bryan tetap menerima apapun keputusan kedua orangtuanya.

Sebelum Ken dan Elle pergi, mereka memohon pada Damar untuk menjaga Bryan dan Kala. Mereka berdua adalah penata bagi Ken dan Elle. Walaupun terlihat enggan, namun Damar tetap mengangguk menyetujui. Jika Kala memang korban, Bryan dia adalah orang yang tak tau apa-apa. Damar akan berbaik hati mengurus Bryan setelah ini.

"Setelah Kala memungkinkan untuk dibawa perjalanan jauh, kita akan kembali bersama. Kala kamu mau tinggal di mansion Dirgantara atau Arghaza?" Tanya Damar membuat antensi Kala yang semula fokus pada tiga keponakannya menjadi pada Damar.

KALVIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang