|HAPPY READING|
Vote! Vote! Vote!
Tandai bila typo!
Setelah beberapa saat, akhirnya Bryan bisa bernafas lega. Kala sudah terlelap, walaupun tak melepaskan pagutannya pada dada Bryan.
Dengan pelan, Bryan mencoba melepaskan bibir mengkilap milik Kala dari salah satu dadanya.
"Sshhhh sial..."
Plak
"Ahhh"
"Jangwann ngwanggu! Tak mbwilangwin mwommy mwampuss!" Sungut Kala masih menutup mata, setelah menepuk keras dada Bryan yang nganggur.
"Lo kapan ngelepasin ini cil! Sakit anjir!" Ya tolong ya, udah hampir sejam tu bibir nyomot dada bidang Bryan.
"Dwiam! Pwuk pwuk pwease..."
Udah dikasih dada, minta puk puk, lama lama pengen cekik juga ya? Sabar...
Walaupun empet, Bryan tetap menurut. Ia mem puk puk pantat bulat Kala pelan. Bryan hanya berharap Kala bisa segera melepaskan dadanya yang sudah membengkak dan memerah. Liur Kala saja sudah membuat dadanya mengkilap.
Kalo kalian tanya apa yang dirasakan Bryan? Ya sakit doang lah njir. Nggada ya tegang tegang! Ya walaupun dirinya sebenarnya nafsu juga, tapi ini diluar ekspektasi. Dirinya seperti dilecehkan! Ngga like!
Setelah hampir lima belas menit telapak tangan Bryan berada di pantat Kala, akhirnya bibir Kala melepaskan juga mangsanya. Kala tertidur pulas dengan bibir terbuka.
Dengan hati-hati Bryan menjauh dari tempat Kala, ia sebisa mungkin tidak menimbulkan pergerakan berlebih. Dia masih sayang dadanya.
"Akhirnya aman," guman Bryan pelan setelah berhasil turun dari ranjang.
"Anjing!" rutuknya pelan saat handuk yang melilit di pinggangnya terjatuh, dia jadi naked.
Mengingat tadi Bryan abis mandi langsung disuruh rebahan menuruti keinginanan Kala.
Buru-buru dia mengambil handuk yang terjatuh lalu memakainya kembali. Ia melirik Kala yang menutup matanya, "Semoga aja dia ngga liat," Bryan segera memasuki walkin closet.
|KALVIN|
Sore harinya, Kala benar-benar terlihat sudah sembuh. Sepertinya jurus nyomot dada Bryan adalah obat terbaik, besok kalo sakit bisalah coba lagi biar cepat sembuh, hehe.
Sedari tadi Kala mengekori kemana Bryan berjalan, kesana kemari mengemas ini itu untuk persiapan pergi ke luar kota.
"Masa harus besok banget sih Bry? Ngga usah aja gimana? Nanti Kala sama siapa kalo Bry pergi?" Ucap Kala mengekori Bryan yang akan berjalan ke kamar mandi.
Bruk
"Ishh sakit.."
"Gw cuman mau ke kamar mandi, lo ngapain ngikut coba?"
"Ya kan Kala ngga mau Bry pergi..." ucap Kala sembari mengusap keningnya yang nyeri akibat berbenturan dengan punggung keras Bryan.
"Gw kan cuman mau buka cabang cafe baru, ngga akan lama. Paling cuman seminggu, dah ya gw kebelet banget," Bryan berjalan menuju kamar mandi untuk menuntaskan panggilan alamnya.
"Dasar ngga ngerti perasaan Kala!" Gerutu Kala lalu berjalan menuju kasur, lalu mendudukkan dirinya di sana.
"Lihat aja, nanti Kala gigit keras dada Bryan biar kesakitan! Kala harus dapet jatah nanti malam sebelum Bry pergi!" Ucapnya tersungut-sungut.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALVIN ✓
Random[MINIMAL VOTE LAH KALO BACA] Avin tak pernah menyangka jika ia masih di beri kesempatan hidup setelah kecelakaan yang ia alami. Naas, bukannya sadar di sambut oleh senyum teduh keluarganya. Avin justru terbangun di raga orang yang ia selamatkan. Jiw...