|HAPPY READING|
Vote! Vote! Vote!
Tandai bila typo!
Kala memakan makan siangnya tanpa suara, ia tetap menelan salad sayur sesuai perintah Rexa. Suasana makan kali ini terasa sangat canggung, Kala tak mau ambil pusing soal sarapan tadi pagi yang ia hancurkan.
Rexa juga tak bilang apa-apa, sesekali ia menatap suaminya yang tak seceria biasanya. Haruskah ia membujuknya?
"Aku selesai, mau tidur siang," Kala beranjak dari kursinya lalu meninggalkan Rexa yang menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.
Sesampainya di kamar, Kala segera merebahkan dirinya. Ia berusaha untuk memejamkan matanya, tidur pilihan yang bagus daripada menghadapi tingkah Rexa yang tak ia sukai.
Setelah beberapa saat, akhirnya Kala tertidur pulas. Bertepatan juga dengan pintu kamar yang dibuka perlahan, Rexa memasuki kamarnya dan mendekati ranjang.
Terlihat Kala yang sudah tertidur dengan kaos yang menyingkap memperlihatkan perut chubby nya dan tak lupa dengan mulut yang terbuka.
"Maaf," ucap Rexa sembari membenarkan baju suami kecilnya, ia juga dengan pelan mencoba menutup bibir Kala yang terbuka.
"Aku harap kamu bisa memaafkan ku, aku- aku akan berusaha untuk mencoba mengerti kamu, aku akan berusaha menjadi seorang istri sebagaimana istri, maaf telah melukai perasaan maupun fisik kamu selama ini," Rexa mengusap pelan pipi Kala yang hangat.
Cup
"Aku sangat mencintaimu," Rexa merebahkan tubuhnya disamping Kala setelah mengecup bibir Kala yang candu.
Rexa menenggelamkan wajahnya di dada suaminya, nyaman. Ia bisa merasakan degup jantung Kala yang beraturan, menenangkan.
Tak berselang lama, Rexa ikut menyelam kedalam mimpi mengikuti Kala. Tak tau saja Rexa, bahwa Kala sebenarnya tersadar dari tidurnya sedari Rexa membenarkan bajunya dan pura-pura tertidur.
"Maaf ya? Aku saja tak tau apa perasaan ku masih sama tidak," batin Kala termenung menatap kebawah, Rexa yang terlihat tertidur pulas di dadanya.
|KALVIN|
"KALA HIKS! KAMU DIMANA?! SAYANG! JANGAN BERCANDA, KAMU DIMANA?! HIKS HIKS JANGAN PERGI! ARGHHH!"
Keadaan kamar terlihat sangat kacau, barang barang dikamar terlihat berantakan dan berserakan dimana-mana.
Rexa terlihat kacau saat menangis di lantai, ditengah-tengah keributan yang ia ciptakan sendiri.
Ia ketakutan.
Kala pergi, Kala kecewa, Kala tak ingin bersamanya lagi.
"Hiks hiks maafin aku," Rexa menarik rambutnya frustasi.
Cklek
"Astaga! Kamu kenapa?" Kala yang baru dari dapur tentu saja langsung terkejut melihat bagaimana kondisi kamarnya, yang lebih membuatnya terkejut adalah keadaan Rexa.
Rambut acak-acakan, mata sembab, dan terlihat mengenaskan saat terduduk dilantai yang sudah tak karuan dan berantakan.
Rexa yang melihat Kala langsung saja berdiri dan berlari menerjang tubuh Kala, Rexa memeluk Kala se erat mungkin seolah jika dilepas, Kala bisa saja pergi menjauh dari dirinya kapan saja.
"Hiks jangan tinggalin aku, maaf maafin aku- aku minta maaf, hiks hiks aku-"
"Sssttt tenanglah, kita duduk dulu," Kala memapah tubuh istrinya menuju kasur, Rexa benar-benar tak mau melepaskan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALVIN ✓
Random[MINIMAL VOTE LAH KALO BACA] Avin tak pernah menyangka jika ia masih di beri kesempatan hidup setelah kecelakaan yang ia alami. Naas, bukannya sadar di sambut oleh senyum teduh keluarganya. Avin justru terbangun di raga orang yang ia selamatkan. Jiw...