part 1

79 11 11
                                    

Happy Reading....

Suara alarm menggema kesetiap sudut yang ada di kamar itu sedangkan sang pemilik alarm bergambar Doraemon itu masih enggan untuk membuka matanya, suara gedoran pintu begitu keras membuat Ainara berdecak kesal.

"Apaasiiiiiih masih pagi-pagi loh ini," kesalnya dengan suara serak. Matanya sangat berat untuk sekedar terbuka melihat cahaya yang masuk dari sela-sela gorden kamarnya.

"BANGUN GAK LO!" teriak Alfarezel sambil terus menggedor pintu kamar adiknya.

Dengan lunglai Ainara berjalan menuju pintu dan membukanya, terlihat wajah abangnya yang sedang tersenyum tanpa dosa karena mengganggunya pagi-pagi sekali di hari weekend.

"Apasih Baaang, adek masih ngantuk banget ih," ujar Ainara sambil menggaruk-garuk kepalanya, Alfarezel hanya menggelengkan kepalanya melihat adik perempuannya ini begitu malas! "Lo bangun tidur aja cantik banget dek, gimana kalau udah dandan ya," puji Alfarezel membuat Ainara memicingkan matanya, "cepet ngomong Lo mau apa?!" sudah bisa ditebak jika Alfarezel memujinya sedikit saja itu artinya ada sesuatu yang ia butuhkan dari Ainara.

"Hehehehe tau aja Lo, temenin Abang Jongging ya, gausah jauh-jauh sampai taman komplek aja," katanya "aduh bang, adek lagi capek lain kali aja Jonggingnya," ucap Ainara langsung menutup pintu kamarnya tanpa menunggu jawaban dari Alfarezel, sedangkan yang diluar hanya mampu mengumpat didepan pintu lalu bergegas menuju taman komplek.

Jam menunjukkan pukul sembilan pagi, saat ini semua orang berada di ruang makan untuk sarapan bersama.

"Selamat pagi family kuuu, wah sarapan apa nih?" tanya Ainara yang baru saja bergabung bersama mereka.

"Mau makan pancake?" tanya Anggi pada Ainara, "mauuuuuuuu sama vanilla smoothies aku masih ada gak Bu?" tanya Ainara.

"Iya masih bentar yaa ibu ambilkan dulu," ujar Anggi bergegas mengambilkan sarapan untuk putrinya itu.

"Terimakasih ibuuuu," ucap Ainara dengan suara yang sedikit keras membuat Alfarezel
Meliriknya kesal.

"Bisa nggak kalau ngomong tuh ujungnya gak usah di panjangin?!" tanyanya sebab sering kali Ainara berbicara namun ujungnya nadanya selalu panjang.

"Bisa nggak Lo gak usah sewot!" balas Ainara tak mau kalah.

"Eeehh sudah-sudah masih pagi-pagi kalian udah bertengkar," kata Adnan membuat mereka berdua langsung diam namun, bukan Alfarezel namanya jika tidak mengusili adiknya itu.

"LO NGAPAIN CUBIT GUA," teriak Ainara langsung dengan sigap menjambak rambut Abangnya.

Keadaan ruang makan sangat heboh Ainara yang terus menarik rambut Abangnya, Anggi yang berusaha memisahkan kedua anaknya yang sedang bertengkar, sedangkan Adnan malah sibuk tertawa sambil merekam aksi jambak-jambakan itu.

"Maaass bantuin ih," kesal Anggi pada suaminya itu.

"Ehhh sudah-sudah," kata Adnan suaranya masih gemetar seakan ingin melanjutkan tertawanya.

"Yaaah adek, rambut Abang jadi rontok nih," ucap Alfarezel sambil memegang kepalanya mendengar itu Ainara bukannya merasa bersalah tapi malah menjulurkan lidahnya.

***

"Ibuu, Ainara mau kumpul sama temen-temen dulu yaa," kata Ainara sambil menghapiri ibunya yang sedang menyiram tanaman.

pantrologimata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang