part 17

26 3 8
                                    

Happy Reading...

Sudah seminggu Aiden tidak pulang kerumah, dan sudah seminggu juga orang tuanya sering menanyakan dirinya dan Aiden namun Ainara beralasan kalau suaminya itu sedang keluar kota untuk urusan lain.

Ainara memandang nanar benda pipih berlogo apel itu ada banyak notifikasi pesan dan panggilan tak terjawab dari Alister dan teman-temannya namun bukan mereka yang Ainara harapkan, orang yang belakangan ini berjelajah dipikirannya sama sekali tidak mengirimkannya pesan ataupun menelponnya sejak pergi dari rumah.

Ainara menunduk matanya memanas, ia bingung dengan dirinya sendiri perasaan ini sama saat Alister tidak memberikannya kabar sebelum pernikahannya dengan Aiden.

"Apa sebenarnya gua cinta sama Aiden?" gumamnya. Munafik jika Ainara tidak merindukan laki-laki itu, rutinitas setiap subuh yang mereka lakukan sholat subuh berjamaah dan Aiden yang mengaji selepas sholat subuh dengan Ainara yang berbaring di sampingnya, Ainara merindukan itu sangat-sangat merindukan suaminya.

Setelah banyak pertimbangan jarinya bergerak untuk menelpon suaminya jantungnya berdegup kencang saat bunyi sambungan yang terhubung namun yang di telepon seolah enggan untuk menjawab teleponnya.

"Ck pake gak di angkat!" kesalnya.

Ainara melempar ponselnya sembarang arah di atas tempat tidurnya, ia memejamkan matanya berharap bisa tertidur dan melupakan sejenak masalah rumah tangganya.

TING!

Notifikasi pesan masuk mengejutkan Ainara ia mengubah posisinya menjadi duduk ia meraih ponsel itu dan benar saja ada satu pesan dari Aiden.

Cowok Mesum
Saya di jalan pulang, mau nitip apa?

Ainara
Hati-hati, gua gamau apa-apa.

Cowok Mesum
Ok.

Pesan singkat namun tak sadar sudut bibir Ainara melengkung, ia senang akhirnya suaminya pulang dengan semangat ia membersihkan dirinya serta merapikan kamarnya yang sedikit berantakan tak lupa juga ia masak beberapa makanan menu baru untuk suaminya itu.

∆∆∆

Suara mobil memasuki pekarangan rumah membuat senyum Ainara merekah sempurna, tak lama muncul Aiden dengan memakai kaos putih polos dengan celana selutut sambil menenteng beberapa kantong kresek besar.

"Assalamualaikum," kata Aiden saat melihat Ainara. "Wa'alaikumussalam," jawabnya entah mengapa suasana menjadi canggung Ainara menjadi salah tingkah melihat suaminya pulang.

"Ini apa?" tanyanya. "Beberapa cemilan, ice cream sama bahan-bahan dapur," kata Aiden meletakkan belanjaannya di meja.

"Kan gua gak nitip apa-apa".

"Gak nitip apa-apa bukan berarti gak boleh beli kan?" tanya Aiden. Ainara mengangguk.

"Aaaaakkkkk anjirrrr kenapa jadi canggung begini sihh hiksss ibuuu tolongg," batin Ainara berteriak.

"Itu muka kenapa? Alergi?" tanya Aiden yang melihat wajah Ainara yang sedikit memerah.

"Ah e-engga ha-habis di gigit nyamuk," ucapnya gelagapan.

"Emmm mau makan siang?" tanya Ainara sambil meremas jari-jarinya.

"Boleh, kebetulan saya lapar".

pantrologimata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang