part 11

23 3 5
                                    

Happy Reading....

Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, dua orang yang baru saja menjadi pasangan suami istri itu tengah sarapan bersama di meja makan.

"Nasi goreng kamu gak pernah berubah, tetap aja dua warna cokelat dan putih," ujarnya sambil terus mengunyah.

Ainara yang mendengar itu mendongakkan kepalanya menatap Aiden " tapi yang ini rasa asinnya udah pas kan?" tanyanya dengan mulut yang penuh makanan.

Aiden mengangguk sambil terus menyendokkan nasi goreng itu pada mulutnya. Saat sarapan berlangsung tiba-tiba ponsel Ainara berdering, ada panggilan masuk dari Alister dengan cepat Ainara menutup layar ponsel dengan telapak tangannya.

Aiden hanya cuek saja meskipun ia tahu siapa yang menelepon istrinya pagi-pagi ia enggan untuk bertanya dan mempermasalahkan itu.

"Saya sudah selesai, saya berangkat ke kantor dulu," ujar Aiden berdiri dari duduknya.

"Loh nasinya kan belum habis," ujar Ainara

"Saya sudah kenyang, saya berangkat dulu ya," ucap Aiden sambil melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

"hati-hati ya!" kata Ainara sambil mencium punggung tangan Suaminya.

Setelah mobil sport hitam Aiden keluar dari pekarangan rumah, senyum Ainara yang tadinya merekah kini menjadi datar kembali.

"Huh capek banget pura-pura bahagia sama tuh orang!" kesalnya berjalan memasuki rumahnya. Namun, tiba-tiba ada sepasang tangan yang menutup matanya membuat perempuan itu terkejut.

"Good morning sayaaang," ujar Alister.

"Ih sayaaang, kamu tuh bikin aku kaget tau ga! Jantung aku mau copot tau!" kesalnya sambil mencubit lengan Alister.

"Utututuuu maaf ya sayang," ujarnya sambil menjawil pipi Ainara.

"Kamu makin cantik ajaaa," pujinya pada Ainara membuat pipi perempuan itu memerah karena malu.

"Kamu kalau kaya gini pasti ada maunya nihhh," tebak Ainara.

"Hehehe tau aja, aku laper sayang masakin aku dong," kata Alister sambil mengusap perutnya.

"Aku masak nasi goreng tadi kayaknya masih banyak deh," ujar Ainara berjalan menuju dapur dan di susul oleh Alister.

"Wahhh makin laper tau ga aku liat masakan kamu, tapi pengen di suapin sama kamu boleh?" tanya Alister dengan nada yang sangat manja.

Ainara yang mendengar itu tidak dapat menahan rasa gemasnya pada Alister ia langsung menggigit pipi Alister.

"Gemesss banget sihhh kamuu," ujar Ainara sambil tertawa.

"Ih jangan gituuu, buruan suapin aaaa," kata Alister membuka mulutnya siap menyantap nasi goreng buatan Ainara.

"Hmmm enak banget sayang,".

"Kamu suka?" tanya Ainara dan Alister mengangguk dengan semangat.

"Hahaha foto yuk," kata Ainara merogoh ponselnya dan mengambil gambar dengan wajah Alister yang belepotan nasi goreng.

pantrologimata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang