part 4

45 9 4
                                    

Happy Reading....

Ainara memandang dirinya dipantulan cermin besar dalam kamarnya, penampilannya saat ini begitu cantik di tambah lagi dengan gaun putih yang ia pakai menambah kesan elegan pada dirinya itu. Namun sayangnya, semua itu tidak mampu membuat senyum manis terukir di bibirnya hari ini adalah hari pernikahannya dengan Aiden Argantara, laki-laki asing yang masuk begitu saja dalam kehidupannya dan merusak semua kebahagiaannya.

Ainara berdecak kesal, gadis itu sangat kesal dengan Alister sang kekasih semenjak malam itu saat Alister mematikan teleponnya begitu saja hingga saat ini ia tidak pernah menghubunginya sekedar mengirim pesan singkat kepadanya.

"Kemana siiiiih," ucap Ainara dengan suara yang bergetar, perlahan-lahan suara isak tangis lolos begitu saja dari bibirnya hatinya begitu sakit menerima semua keadaan ini.

Tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka ternyata ketiga teman Ainara masuk dan mengecek kondisi sahabatnya itu.

Zara, Shanika, dan Queenza menatap Ainara dengan iba, Mereka tahu apa yang sahabatnya rasakan saat ini. "Heii jangan nangis dong," ujar Zara mengusap pipi Ainara.

"Lo udah cantik banget, masa iya rusak gara-gara air mata," timpal Shanika.

"Alister gak ada kabar sampai sekarang, gua pengen banget ketemu sama dia, gua gak mau nikah sama Aiden," ucapnya disela-sela tangisnya.

"Gak usah mikirin Alister Raa, kalau dia beneran tulus sama Lo dia gak bakalan biarin Lo feeling lonely kaya gini, bahkan di saat Lo mau di jodohin pun dia gak ada pergerakan sama sekali kan?" ucap Zara.

"Lagian nih yaa kata Mama gua pernikahan dari hasil perjodohan itu gak seburuk yang orang-orang bayangkan, bahkan bisa lebih romantis setelah menikah, saling mengenal satu sama lain kemana-mana harus berdua," ucapnya Queenza.

Ainara membayangkan semuanya, Sangat tidak mungkin! Melihat wajah Aiden saja membuatnya sangat muak bagaimana bisa rumah tangga mereka nanti akan bahagia? Bagi Ainara rumah tangga yang bahagia itu ketika ada cinta didalamnya, sedang Ia dan Aiden? Sama sekali tidak ada cinta.

"Lo tau darimana Za?" tanya Shanika. "Mama sama bapak gua kan hasil perjodohan hahahahaah terus lahir lah guaa Queenza si anak yang paling cantik, imut, pinter, rajin, dan baik hati," ucapnya.

"Alay Lo!" kesal Zara langsung menoyor kepala Queenza membuat perempuan itu berdecak kesal. Melihat itu Ainara tertawa ia merasa sangat beruntung memiliki teman-teman seperjuangan seperti mereka ini.

"Sayang kamu sudah siap?" ucap Anggi yang tiba-tiba masuk ke kamar Ainara. "Liat Bu, Ainara udah siap cantik banget," ucap Adnan yang ikut melihat putrinya itu.

"Emang semuanya udah datang?" tanya Ainara kepada orang tuanya. "Sudah nak, penghulu pun sudah datang," ucap Anggi.

"Yaudah Ibu sama Ayah tunggu dibawa yaa kalian nanti tolong anterin Ainara ya," ucapnya.

"Siaaap Ibuuuu," ujar Zara, Shanika dan Queenza bersamaan.

beberapa menit kemudian Ainara keluar dari kamarnya disebelah kiri ada Shanika yang memegang tangannya dan di sebelah kanan ada Zara sedangkan Queenza berada dibelakang untuk memegang gaun Pengantin miliknya.

"Ini Lo yang pengen nikah tapi gua yang deg-degan anjirrr," bisik Zara.

"Lo aja ngerasa deg-degan apalagi gua," ucap Ainara menggenggam dengan erat kedua tangan sahabatnya itu.

pantrologimata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang