Prolog 🙌

210 20 9
                                    

Happy Reading.....

Ainara Putri, seorang gadis keturunan Belanda ini memiliki paras yang sangat indah bak ratu Kerajaan. Hidung yang mancung, mata yang indah serta lesung pipi yang menambah kecantikannya saat ia tersenyum.

Setelah lulus sekolah ia menggantikan posisi ayahnya di kantor miliknya sebagai CEO. Meskipun Ainara belum tahu-menahu soal mengurus perusahaan ia dibimbing dengan orang kepercayaan ayahnya yang bernama Albert.

"Selamat pagi, Saya hanya ingin mengingatkan kepada anda kalau jam sepuluh kurang seperempat nanti, kita akan melakukan meeting dengan clien Bu," ujar Albert saat memasuki ruangan Ainara.

Ainara mendelik tajam kearah Albert, "Bak- buk- bak- buk, emang tampang gua kaya ibu-ibu?" kesalnya pada Albert membuat lelaki itu tersenyum canggung kepadanya.

Ainara menghela napasnya panjang, sudah seminggu ia bekerja dikantor milik Ayahnya ini. Sering kali gadis itu merengek kepada Ayahnya untuk memecatnya dari kantor, "Inara tuh pengen kaya temen-temen yang lain Yah, bisa kemanapun mereka mau, gak kaya Inara! Baru bebas dikit aja udah ada telpon dari kantor," seperti itulah perkataan yang sering ia keluarkan kepada sang Ayah, namun sayangnya keputusan sang Ayah tidak bisa di ganggu-gugat oleh siapapun termasuk Ainara sendiri.

"Lo aja deh yang ngewakilin gua meeting, gua lagi gak enak badan," alibinya agar terbebas dari meeting hari ini.

Albert tersenyum ramah pada Ainara "Maaf Bu, tapi ini perintah langsung dari bapak kalau ibu harus ikut meeting kali ini," ujarnya.

"Lo bisa gak sih jangan panggil gua ibu! Nama gua Ainara Putri bukan Ibu!" kesalnya lagi.

Albert terkekeh geli melihat tingkah anak atasannya ini, untungnya Albert termasuk orang yang sabar sehingga mampu menangani sikap keras kepala dan kekanak-kanakan Ainara.

" ini saya bawakan berkas untuk pembahasan meeting nanti, silahkan dibaca dulu," kata Albert menyerahkan berkas berwarna merah kepadanya.

Gadis itu mengangkat kepalanya menatap Albert, "Ini dibaca doang kan?" tanyanya sambil mengerjapkna matanya.

"Dibaca dan dipahami yaa Ainaraa putri," kata Albert gemas, "Kalau begitu saya permisi dulu ya nanti kalau sudah waktunya saya akan kesini lagi," ucap Albert berbalik ingin meninggalkan ruangan Ainara.

Gadis itu memandang nanar berkas berwarna merah yang ada di hadapannya, tangannya mulai membuka lembar demi lembar berkas itu sesekali Ainara mengerucutkan bibirnya melihat materi-materi yang akan dibahas saat meeting nanti.

Saat fokus memahami isi berkas itu tiba-tiba notifikasi pesan masuk ke ponselnya sehingga seluruh perhatiannya teralihkan pada benda pipih berlogo apel itu.

Alister💙
Sayang kamu dimana???

Satu pesan singkat dari sang kekasih mampu membuat moodnya lebih baik dari sebelumnya, ujung bibir Inara melengkung mengetahui siapa yang mengirimkannya pesan.

Ainara Putri
Aku lagi di kantor sayang, kamu dimana?

Alister 💙
Aku lagi di tempat tongkrongan nih sama anak-anak yang lain, aku jemput kamu ya.

Ainara Putri
Aku lagi gak bisa sayaaaang, bentar lagi aku ada meeting sama clien jadi gak bisa kemana-mana, nanti malam aja gimana?.

pantrologimata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang