02|Ikatan

40 27 7
                                    

Selamat malam.
Bagaimana cerita ini menurut kalian?

Selamat menikmati ceritanya.
.....

Berakhir Ace tertangkap oleh Izora. Ace mengeluh dan membujuk Izora di setiap jalan menuju kelas mereka agar melepaskannya kali ini saja.

Namun Izora tetaplah gadis tidak terima bantahan apalagi itu menyangkut kesehatan. Izora menyeret Ace tanpa ampun untuk kembali mengikuti kegiatan tersebut.

Ace hanya mengembuskan napas panjang. Perlahan menyingsingkan lengan bajunya mempersilahkan untuk menyuntiknya. Pandangannya mendongak melihat Izora seakan meminta perlindungan.

Izora hanya tersenyum di samping Ace memastikan laki-laki itu untuk tidak kabur lagi. Izora menutup mata Ace mengurangi ketakutan Ace untuk melihat jarum suntik.

"Cuman digigit semut." Bisik Izora mencoba menenangkan.

"Semut purba!" sahut Ace kesal.

Izora terkekeh pelan mendengar kekesalan Ace. Dulu dan sekarang Ace sama sekali tidak berubah.

Mengingat dulu Ace menjerit kesakitan ketika disuntik dan berakhir merajuk selama dua hari mendiami dirinya dan kedua orang tua Ace.

Padahal saat itu Ace memang harus di suntik vitamin agar tubuhnya bisa lebih cepat sembuh. Semenjak itu, Ace jarang sekali sakit. Sebab Ace tidak mau disuntik jika dia sakit.

Tubuh Ace menegang kala jarum suntik itu menembus kulitnya. Rasa sakit mulai menjalar diarea jarum tersebut.

Izora menyadari Ace kembali tegang mulai mengelus pelan rambut berantakan Ace. "Cuman sebentar kok, nanti Zora kasih hadiah."

Izora melepaskan tangannya yang menutup mata Ace. Seketika Izora membulatkan matanya sejenak melihat mata Ace yang berkaca-kaca.

Padahal itu hanya suntik yang sakitnya hanya sebentar. Tetapi menurut Ace tidak ada yang lebih menyakitkan dari jarum kecil yang rasanya menembus tulangnya.

Ace memegang kapas dibekas suntikkan. Segera bangkit dan berjalan kembali ke bangkunya. Ace mencoba menetralkan perasaannya yang ingin menangis keras akibat jarum sialan itu.

"Zora, hadiah!" Pinta Ace cepat.

Zora mendekati Ace lalu tersenyum manis. Ace sudah berjuang keras melawan ketakutan dan menjaga nya.

"Peri kecil baik hati datanglah, bebaskan Ace dari rasa sakit, pergilah, pergilah wahai rasa sakit." Izora melafalkan mantranya seraya mengelus rambut Ace lembut.

Ace diam membiarkan Izora memberikan mantra penenangnya. Mantra yang selalu Izora berikan pada Ace ketika sakit.

Ace tersenyum kecil dibalik belain Izora pada rambutnya. Sekesal apapun dan semarah apapun dirinya hanya Izora lah yang bisa membuatnya kembali tenang.

.....

Ace menjitak keras kepala Aksa Mahendra, sahabat dekatnya. Kekesalan Ace meledak menyadari ketidak bergunanya Aksa masuk organisasi palang merah remaja.

Aksa meringis seraya mengelus kepalanya. Matanya seketika bertemu dengan netra hitam pekat Ace.

"Sorry, mendadak acaranya." ucap Aksa menyadari kesalahannya.

Ace berdeham. Tidak terlalu ambil pusing, toh disisi lain Ace juga mendapatkan keuntungan. Keuntungan bisa dimanja Izora sejenak.

"Ace nggak menjerit, Al?" tanya Aksa berbisik pada Alex disampingnya.

Cukup mencurigakan Ace tidak marah padanya. Mengingat Ace sangat benci dengan jarum suntik.

"Ditenangkan Zora tadi." balas Alex seadanya.

Izorace:Sea SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang