12|Pesaing baru

10 3 0
                                    

Selamat menikmati ceritanya-!

"Ayo pulang dan makan!" seru Izora bergembira menenteng plastik berisi berbagai makanan yang sempat ia beli di jalanan.

Namun sayangnya cuaca tidak mendukung untuk Izora segera pulang. Hujan deras mulai mengguyur membuat Izora kocar-kacir mencari tempat berlindung.

Untunglah didekat rumahnya ada halte busway yang sudah lama tidak digunakan. Segera saja Izora meneduh sebelum bajunya bertambah basah.

Izora duduk dengan tidak nyaman. Sebab ditempat yang sama ada seorang laki-laki yang juga lebih dulu meneduh darinya.

Izora melirik laki-laki itu beberapa kali. Bagaimana tidak, laki-laki itu hanya diam seperti patung sembari melihat hujan dengan tatapan kosong. Hal itu membuat Izora heran sekaligus takut.

Bagaimana bila orang ini gila, tidak tidak. Dilihat dari bajunya sepertinya dia anak genk motor, yah walaupun Izora tidak tahu lambang yang di gunakan laki-laki ini.

Sudahlah! Izora tidak peduli. Sekarang ia harus mengurus perut keroncongan yang sejak tadi minta makan.

Izora membuka plastik berisi sandwich buah dengan whip crem di dalamnya. Izora memakan dengan nikmat sembari menggoyangkan kepalanya ke kanan dan kiri merasakan begitu enaknya makanannya.

Izora menyodorkan sekotak sandwich pada laki-laki disampingnya. Ia merasa jahat bila makan sendirian begini.

Laki-laki itu menoleh kala mendapati ada yang menyentuhnya. Matanya melihat kotak yang disodorkan perempuan asing yang sama sekali tidak dikenalnya.

"Makan aja, hujan gini pasti lapar." ujar Izora diikuti senyuman ketika laki-laki itu melihatnya heran.

"Terima kasih." balas laki-laki itu mengambil pemberian Izora. Senyum kecil berhasil tercetak di wajah laki-laki itu kala melihat noda whip cream di sudut bibir perempuan itu.

"Nama kamu siapa?" tanya Izora sebelum ia melahap kembali sandwich-nya.

"Zegar."

Izora mengangguk pelan. "Aku Izora Gracias. Siswi sekolah merdeka, kalau ketemu sapa aja."

"Kenapa?" tanya Zegar menoleh.

Izora ikut menoleh,"Kenapa apanya?"

"Kenapa gue harus nyapa lo?"

Izora tersenyum,"Kan kita teman!"

Zegar hanya melihat Izora lalu kembali memilih memakan sandwich. Yah, Zegar tidak tertarik untuk hal itu.

Izora memiringkan kepalanya heran melihat sikap acuh yang tiba-tiba dari laki-laki itu. "Nggak suka kita temenan, kah?" tanya Izora hati-hati.

Zegar kembali menoleh,"Emang kapan kita teman, gue nggak merasa kita teman."

Izora menjatuhkan rahangnya. Seketika Izora memasang senyuman menyedihkannya. Secara tidak langsung laki-laki ini menolak berteman dengannya.

Tring!

Izora mengecek ponselnya yang berdering. Terlihat Ace mengirimkannya pesan. Segera Izora melahap sisa sandwich-nya lebih dulu sebelum membalas pesan laki-laki itu.

Bayi besar Ace

Zora
Ngapain di halte bus?
Kejebak hujan?

Iya, tadi Zora keluar.

Keluar? Malam gini?

Izorace:Sea SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang