Bab 24 Luka Jacky

254 16 0
                                    

Halow ... Halow ....

بسم الله الرحمن الرحيم

Cado tuh pen nulis AU, tapi belajar gak bisa-bisa 🥲

AU harus pakai visual ya? Emang kalau gak pakai gak boleh?

Mana gak bisa login Twitter lagi, padahal udah download banyak aplikasi buat bikin AU. Sudahlah, sepertinya Allah tidak meridhoi Cado untuk membuat AU.



Fira mendudukkan tubuhnya pada kursi dengan wajah ditekuk. Dina, temannya itu menghampirinya dengan membawa sebungkus coklat. "Nih," ujarnya.

Kening Fira mengerut dibuatnya. "Tumben?" Tanyanya seraya mencoba membuka bungkus coklat itu.

"Dari Jack."

Deg.

Hening. Kegiatan Fira sontak terhenti beberapa saat, ia menatap Dina dengan tatapan serius. Mengerti akan hal itu, Dina mengangguk meyakinkan. "Ya, dari Jack. Dia ingin bertemu denganmu waktu istirahat nanti. Ditunggu di rooftop katanya."

Fira terdiam sejenak. Ia mencoba merenung semuanya. Ia ingin menghindar, tetapi mau bagaimanapun Fira juga harus menyelesaikan semua masalahnya dengan Jack. Fira tidak bisa pergi begitu saja tanpa kepastian. Lagipula, Jack sekarang sudah menginjakkan kaki di kelas dua belas, mungkin ia juga bisa menerima kata putus. Karena ... bukannya ia harus fokus belajar untuk ujian akhirnya?

"Baiklah." Fira membuka ponselnya, ia mencari satu kontak lalu mengetikkan sesuatu di room chat tersebut.

" Fira membuka ponselnya, ia mencari satu kontak lalu mengetikkan sesuatu di room chat tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun ia urungkan kembali niatnya itu. Mengapa harus izin? Hari ini ia sedang marah dengan lelaki itu! Apalagi soal gelang dari Nico, hanya sebuah gelang saja mengapa bisa membuat lelaki itu kesal? Apa gelang itu merugikannya? Tidak bukan?

"Eh Fira, kamu tau gak?" Awal Dina membuat Fira tertarik akan pembahasannya.

"Apa apa? Sini duduk," ujarnya antusias. Dan ya, terjadi pembicaraan gosip yang tidak penting hingga bel masuk berbunyi.

●●●●

Seperti janjinya tadi pagi, bel istirahat berbunyi Fira bergegas menuju rooftop. Untuk menemui lelaki yang masih berstatus sebagai pacarnya itu. Di sana, Fira celingukan sendiri, sepi, tidak ada siapa-siapa di atas. Atau mungkin ... Jack masih sibuk?

Fira memutuskan untuk menunggunya seraya memainkan ponsel di sana. Ia sedikit penasaran, membuka kontak Jack dan betapa terkejutnya saat mendapati ribuan serta puluhan chat dan panggilan. Apa lelaki itu mencarinya selama ini?

"Maaf ... tapi Fira harus selesaikan sekarang juga," gumamnya seraya menatap semua deretan chat itu.

"Selesaikan apa?" Fira membalikkan tubuhnya. Terlihat seorang laki-laki dengan seragam yang sama, berdiri beberapa langkah di belakangnya. Perlahan lelaki itu mendekat, namun Fira tidak berkutik sama sekali. Ia tetap diam di tempat, tidak mengikuti gerakan Jack yang kian mendekat.

Perjodohan Tidak Seindah Bayangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang