Bab 43 Masa Lalu FizoQori

324 18 0
                                    

Hallow ... Halow ....

Penasaran, orang yang punya perpustakaan gitu dapat gaji gak sih? Perpustakaan besar gitu, but ... bukan toko buku or gramedia ya, kayak perpustakaan gitu loh.

بسم الله الرحمن الرحيم



Dia ... mirip dengan perempuan yang di bawah payung bersama Jack waktu itu.

"Kamu kenal?" Fira memajukan wajahnya tepat di hadapan Vio. Perempuan itu merebut kembali ponselnya seraya menatap aneh pada tingkah Fira.

"Ya. Dia sepupu aku. Kenapa?"

"Let tau apa saja tentang dia?"

Vio menatap Fira tidak suka. Ia mendorong wajah kecil gadis itu dengan satu jari telunjuknya. "Apa urusanmu dengannya?"

"Oh ayolah beritahu Fira," pintanya dengan memohon.

"Apa jaminanku jika aku memberitahumu?"

"Abi. Kita bagi dua." Mendengar itu sontak membuat Vio ternganga tidak percaya.

"Kamu kira Qori es kiko bisa dibagi dua?" Vio berdecak kesal mendengar tawaran gadis kecil yang berukuran lebih pendek darinya itu. Ia berkacak pinggang lalu sedikit merendahkan tubuhnya agar setara dengan Fira.

Ia menepuk pundak Fira. "Tawaranmu sedikit aneh, tapi aku setuju. Nita adalah sepupuku, dia anak dari guru suamimu. Eh suami kita."

"Heh, Let! Kamu belum menikah dengan Abi! Dia masih suamiku!" ketus Fira.

"Iya-iya, bocah," balas Vio tidak suka.

"Suatu hari, di masa kami smp, lebih tepatnya kelas sembilan. Semua tau kalau aku suka sama Qori. Hingga mereka punya rencana menjodoh-jodohkan kami berdua agar bisa lebih dekat. Namun karena tak kunjung berhasil, bukannya tambah dekat, Qori justru semakin menjauhiku. Sedih banget kalau diingat lagi ...."

Fira menatap Vio datar, ngelantur sekali perempuan satu ini. Awal pembahasannya apa, lanjutnya ke apa. Tapi tidak apa, tanpa diminta, ia bisa menemukan masa lalu suaminya itu. "Sukurin."

"Heh!"

"Lalu ... Nita, mengusulkan untuk mengurung kami berdua dalam kamar. Pada hari itu, bulan ramadhan malam jumat. Nita, Gio dan Febi menjebak Qori untuk masuk ke kamar asramaku. Lalu mereka memanggil Kiai dan kami berdua tertangkap basah berdua dalam kamar asrama. Ish jika dibayangkan kembali, itu memalukan, karena posisinya aku baru saja selesai mandi haid. Dengan kondisi tidak memakai kerudung dan ... baju piamaku belum sempat terkancing. Huft tapi tidak apa, aku mencintainya, jadi aku biarkan dia. Walaupun sikapnya aneh dengan terus memojok tembok tidak ingin menatap ke arahku."

"Gila. Kamu bukan cinta, tapi terobsesi, Let."

"Ya ... terserah. Semua orang juga bilang seperti itu."

"Karena itu fakta. Di mana pikiranmu, bocah kelas sembilan sudah melakukan hal sekeji itu? Padahal kalian tinggal dalam asrama?"

"Itu semua karena cinta, kamu mana paham. Lagian semua anak-anak di desa kami tinggal dalam asrama."

"Pantas saja tidak ada anak kecil di saat berkunjung ke desa. Tapi itu tetap saja kamu terobsesi, Let! Kam-" ucapan Fira terhenti saat terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya.

"Ra? Kamu di dalam?" Tanpa menunggu apapun ia segera berlari membuka pintu. Terlihat lelaki itu sudah lemas hingga tak dapat menopang tubuhnya lagi. Badannya penuh dengan bau amis dan tidak sedikit darah menempel di sana.

Perjodohan Tidak Seindah Bayangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang