Bab 11 Boneka Avocado

589 29 0
                                    

Halow ... Halow ....

بسم الله الرحمن الرحيم



Sedari kemarin setelah tiba di rumah baru, Fira masih saja menatap sinis lelaki yang berstatus sebagai suaminya itu. Sedangkan Fizo, lelaki itu begitu sabar dengan sikap Fira. Ia menatap Fira seraya memakai sarungnya.

"Tidak salat?" tanya Fizo saat melihat Fira masih tiduran di kasur, padahal waktu sudah menunjukkan subuh.

"Belum suci," ketusnya.

"Perasaan sudah satu minggu lebih."

"Sudah berhenti, tapi belum mandi suci," jawabnya masih dengan ketusnya.

"Kenapa? Harusnya disegerakan."

"Tidak mau. Kalau Fira suci, pasti kamu macam-macam," tudingnya seraya melirik Fizo sinis.

"Astagfirullahaladim, pemikiran kamu jauh sekali. Aku tidak memaksa, aku juga tidak akan merusak kamu selama masih sekolah."

Fira memajukan bibirnya mengejek ucapan Fizo tadi. "Bullshit," umpatnya lagi-lagi membuat Fizo mengelus dada seraya beristigfar.

"Lebih baik kamu mandi, cepat."

"Dingin tau, subuh disuruh mandi!"

"Mandi subuh banyak manfaatnya, sudah sana."

"Apa coba?" Fizo berjalan mendekat pada istrinya itu. Ia mencondongkan wajahnya menjadi lebih dekat dengan Fira. "Aura wajah kamu bisa adem ... banget. Tidak gampang jerawatan, bisa membuat wajah berseri-seri terutama di siang hari, bisa membuat awet muda, bisa untuk glow up, wajah bersih dan tidak gampang stres."

Setelah mengatakan itu, Fizo menegakkan tubuhnya seraya menatap datar Fira yang masih mematung di tempatnya akibat wajah Fizo semula terlalu dekat. "Sekarang cepat mandi."

"Tidak mau!" kekeh Fira masih tetap dengan pendiriannya.

"Mandi. Atau saya mandikan, hm?"

Fira menyibak selimutnya kesal. "Ih! Mesum sekali kamu ini!" Dengan emosi Fira beranjak dari ranjang menuju kamar mandi. Namun detik kemudian, Fizo mengerutkan keningnya saat melihat Fira kembali keluar.

"Cepat sekali?" tanyanya heran.

"Ambil baju lah!" sentaknya lalu kembali masuk ke dalam kamar mandi.

Selesai mandi, Fira menuju meja riasnya. Ia menatap lama sekali ponselnya itu. Sedari kemarin ia belum membuka ponselnya, perlahan Fira mengangkat ponsel tersebut, ia memposisikan duduk di tepi ranjang seraya mengusap rambutnya yang basah. Perlahan membuka ponselnya, dan ... persis seperti dugaannya, banyak spam dari nomor Jack. Fira menghela napas berat, bagaimana ia akan menceritakan semuanya pada pacarnya itu?

"Kenapa?"

"Bingung, bagaimana caranya menjelaskan semuanya pada Jack?"

"Jack? Siapa Jack? Oh, lelaki yang kamu tangkap basah sedang berduaan dengan gadis lain sewaktu hujan itu?"

Fira sontak menoleh, kembali lagi matanya menatap sinis pada Fizo. "Kepo sekali kau ini, apa kau tidak mengenal privasi? Ah, orang dewasa memang menjengkelkan. Semuanya harus dikatakan."

Fizo menatap Fira dengan tatapan heran. "Perasaan aku hanya bertanya, jika kamu tidak ingin memberitahu ya sudah. Tidak masalah bagiku. Jadi ... kamu sudah mandi?"

"Sudah. Apa? Kenapa!?"

"Santai saja, aku hanya ingin mengajak kamu sedikit berbelanja. Tapi jika kamu lelah dan tidak mau-"

Perjodohan Tidak Seindah Bayangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang