Bab 5 Nekatnya Jacky

561 35 0
                                    

Halow ... Halow ....

بسم الله الرحمن الرحيم



Terlihat lelaki yang duduk di bangku paling belakang menaik turunkan kakinya. Raut wajahnya terlihat cemas. Berulang kali ia membuka tutup layar ponselnya hanya sekadar melihat jawaban pesan dari seberang. Namun sedari kemarin pesannya belum juga terbalas satu pun.

Ia mengangkat tangannya saat guru sedang menerangkan di depan. "Iya, Jack?" tanyanya.

"Izin kamar mandi, Bu."

Guru itu mengangguk. "Silahkan, jangan terlalu lama."

Jack segera beranjak dari tempatnya. Namun bukannya menuju kamar mandi, ia justru menuju parkiran. Mengambil kunci motornya dari saku, lalu melajukan motornya keluar parkiran. Tidak semulus bayangannya, satpam menyebalkan di sekolah itu menghentikan laju Jack. Memberinya banyak pertanyaan yang menurut Jack sama sekali tidak penting.

"Saya mau ambil buku yang tertinggal, Pak Pam," ujar Jack seraya berusaha menahan emosinya.

"Saya catat nama kamu, siapa? Jacky bukan?"

"Ya, ya. Sudah kan? Biarkan saya pergi."

"Oke." Satpam itu segera membukakan gerbang untuk Jack keluar.

Jack mempercepat laju motornya. Tanpa menghiraukan pengendara lainnya, banyak yang mencemoh tidak suka padanya. Sekarang tujuannya hanya satu, secepatnya sampai di rumah Fira.

Jack menghentikan motornya di depan pagar. Ia memberi kabar pada Fira jika dia di depan rumahnya. Jack melangkah masuk karena pagarnya sedikit terbuka. Biasanya ia masuk dengan mengendap-endap, berbeda dengan kali ini, ia langsung menyerobot tanpa memikirkan risikonya. Bahkan tidak peduli lagi jika ayah Fira akan menghabisinya di sini.

Jack membuka pintu utama, sepi dan ... remang. Tidak ada siapa-siapa di sana. Jack melangkah masuk, matanya menyusuri ruangan dengan sedikit cahaya itu. Pandangannya langsung teruju pada pintu bertuliskan nama Fira Agita Cendrawasih. Tanpa berpikir panjang lagi Jack langsung membuka pintunya.

Matanya menangkap sosok yang sedari kemarin ia cari. Jack menatap Fira yang berbaring dengan wajah merintih kesakitan. "Honey ...." lirih Jack membuat perhatian Fira teralih.

"Jack?" Kening Fira mengerut, ia ternganga, bagaimana Jack bisa lolos memasuki rumahnya?

Melihat Jack, Fira langsung menegakkan badannya. Jack mendekat, membuat Fira melotot padanya. "Stop! Kamu jangan nekat! Bagaimana kamu bisa masuk?" tanya Fira dengan cemas yang nampak pada wajahnya.

"Suuttt Honey ... biarkan, aku tidak peduli. Yang penting tujuanku adalah meminta maaf padamu. Sungguh berita kemarin itu palsu, aku bisa menjamin itu!" Jack semakin mendekat dengan mengenggam tangan Fira.

Dengan cepat Fira menepisnya. Ia menatap nyalang pada Jack, "Kamu pergi dari sini atau ayah akan datang dan memukulimu!" ancamnya.

Di luar dugaan, Jack hanya menggelengkan kepalanya. Ia tidak peduli, intinya, sebelum Fira menerima permintaan maafnya, Jack tidak akan berhenti meminta maaf pada Fira.

Fira berdecak kesal saat melihatnya. "Oke oke, aku maafkan kamu. Sudah, sekarang pergi dari sini sebelum ayah datang ...."

Jack tersenyum senang. Ia berancang-ancang ingin memeluk Fira. Tetapi gadis itu mendorong jauh-jauh tubuh Jack darinya. "Tidak ada peluk! Pergi sebelum ayah datang, Jacky ...."

Jack mengerucutkan bibirnya kesal. Sudah dari kemarin ia belum mendapat pelukan dari Fira. "Bagaimana aku bisa melangkah pergi jika kau belum memberiku kekuatan."

Perjodohan Tidak Seindah Bayangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang