Bab 33 Hadid

235 17 0
                                    

Halow ... Halow ....

بسم الله الرحمن الرحيم



"Abi ... sini! Bantu Fira." Fizo menoleh, keningnya mengerut mendapati Fira dengan keranjangnya di bagian per-rotian. Lalu gadis tadi? Fizo menoleh, gadis itu sudah hilang. Tidak ada siapapun di belakangnya. Tanpa pikir panjang lagi ia segera menghampiri istrinya itu.

"Loh? Ta-tadi kamu di bagian mi?"

"Hah? Fira datang saja langsung di bagian roti. Bagaimana sih?"

Selesai mengambil beberapa roti, dua bungkus roti tawar dan per-rotian kecil-kecilan. "Fira ambil biskuit, ya?" Fizo hanya mengangguk membuat gadis itu kegirangan.

"Fira ambil yupi, boleh?"

"Boleh."

"Permen?"

"Ya."

"Minuman?"

"Ambil saja asal tidak mubazir nantinya."

"Abi beli apa?"

"Nanti aku beli di lampu merah saja."

"Kenapa Abi biarkan Fira boros? Tidak takut uangnya habis?" Tanyanya seraya berdecak kesal. Ya sebenarnya siapa sih yang tidak suka ditraktir? Terutama makanan. Tetapi Fira selalu heran saat Fizo mengiyakan hampir semua permintaannya.

"Untuk apa takut habis dengan istri sendiri? Lagipula uang adalah rezeki dari Allah Ya Razzaq, digunakan untuk sekadar menyenangkan istri, apa salahnya?"

"Ya ... secara Fira ini bisa dibilang anak yang boros," ujarnya merasa bersalah. Ia rasa memang sering meminta pada Fizo. Tetapi kembali lagi, Fizo kan suaminya?

"Jikalau barangmu tidak penting, aku juga tidak akan belikan. Namun jika hanya sekadar makanan, terutama jajan, aku tau itu adalah kebutuhan primer bagi seorang wanita." Fira tersenyum lebar dibuatnya.

"Biasanya Fira minta novel?" Tanyanya. Mencoba mengorek semua kesalahannya sendiri.

"Aku suka kalau kamu suka baca, karena Indonesia sekarang benar-benar krisis minat baca. UNESCO menyebutkan Indonesia adalah urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Tapi perlu diingat juga, semua buku yang kamu beli pasti ada hisabnya."

"Hisab? Apa itu?"

"Nanti saja di mobil, sekarang selesaikan belanja dulu lalu lanjut perjalanan."

Fira segera mengambil beberapa jajanan yang ia mau. Dari mulai roti, minuman, keripik, jeli, jajanan kecil, cemilan pedas, pop mi, dan lainnya. Di saat mereka berjalan melewati rak pempes, langkah Fira terhenti. Ia berjalan mundur beberapa langkah dari tempat terakhirnya.

"Abi, lihat deh."

Fizo menoleh, ia hanya mengusap dadanya seraya beristigfar saat mendapati barang yang ditunjuk Fira.

Fizo menoleh, ia hanya mengusap dadanya seraya beristigfar saat mendapati barang yang ditunjuk Fira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perjodohan Tidak Seindah Bayangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang