Tepat jam 7 malam acara resepsi pernikahan itu dimulai. Di awali dengan penampilan permainan musik saxophone dengan melodi yang romantis, kedua mempelai berjalan beriringan membelah keramaian para tamu undangan melalui karpet merah. Seperti skenario kesepakatan mereka, saat resepsi pernikahan mereka akan mengenakan sepasang jas dan gaun dengan dua nuansa warna yang berbeda, yakni warna kesukaan Aurora dan warna favorit Roy sendiri.
Sebagai pembuka, warna merah muda kesukaan Aurora adalah juaranya. Setelah berbagai drama yang dilalui, maka dengan terpaksa Roy harus berbesar hati untuk menerima ide yang baginya sangat konyol itu. Hal itu juga dirasakan oleh para groomsman yang mengiringinya di belakang berdampingan dengan para dayang-dayang cantik Aurora, di sana salah satunya adalah Andin.
Meski masih menyimpan rasa kesalnya dengan ide gila itu, Aldebaran nampaknya harus berterima kasih dengan warna tersebut, sebab dengan gaun pink tersebut istrinya yang berjalan di sebelahnya terlihat berkali-kali lipat jauh lebih cantik dari biasanya. Aura wanita itu kian memancar dengan sempurna ditambah dengan senyum manisnya yang terus menghiasi paras indah tersebut.
Ah, tidak-tidak! Istrinya memang selalu cantik kapanpun dan saat sedang mengenakan gaun warna apapun. Sepanjang berjalan mengantarkan kedua mempelai itu ke singgasana mereka, Aldebaran tak peduli dengan keramaian di sekelilingnya. Matanya hanya tertuju pada satu keindahan, yaitu istrinya.
"Nggak usah ngelihatin aku terus." Desis Andin, masih sambil berjalan saat menyadari kelakuan suaminya itu. Aldebaran mengulum senyumnya.
"Satu-satunya yang bisa mengalihkan kekesalan saya karena harus mengenakan setelan pink ini, ya hanya kamu." Balas Aldebaran membuat Andin tertawa kecil.
"Ikhlasin aja, sayang. Kamu itu ganteng banget pakai setelan ini, aku suka." Puji Andin.
"Ya kamu cewek, jelas suka."
"Dih, memangnya kenapa sih? Asal kamu tahu ya, Bi, laki-laki mau pakai warna apapun selama dia percaya diri itu akan menambah tingkat ketampanannya. Termasuk warna pink ini." Kata Andin dengan suara pelan.
"Tapi saya nggak percaya diri, Andin." Kekeuh Aldebaran.
"Oh, berarti tingkat ketampanan kamu menurun sedikit, hehe." Andin menyengir membuat Aldebaran menatapnya kembali.
"Bercanda, sayang." Timpal Andin, lagi.
"Ehem ehem! Mohon maaf bapak, ibu, rayu-rayuannya boleh nanti aja nggak? Kita lagi mengawal pengantin loh ini. Berasa kalian jadi pengantin lagi apa gimana?" Tegur Baskara yang kebetulan berjalan tepat di belakang Aldebaran, yang ternyata sejak tadi mendengarkan pembicaraan receh sejoli tersebut.
Aldebaran dan Andin pun seketika menghentikan obrolan mereka dengan sama-sama menahan senyuman.
Pesta pernikahan itu terus berjalan dengan meriah dan penuh suka cita. Diiringi dengan penampilan berbagai penyanyi dan sebuah band kondang yang merrupakan bagian dari teman-teman Roy, resepsi tersebut semakin menarik perhatian para tamu undangan yang hadir.
"Ren, bagaimana? Aman?" Di antara keramaian itu, Andin memisahkan diri dari beberapa bridesmaid yang berkumpul tidak jauh dari area panggung pelaminan kedua mempelai. Ia menghampiri Iren yang sedang berdiri sendirian sembari menikmati minumannya.
"Eh, Ndin. Aman, kok. Lo fokus aja sama acara. Kalau ada trouble-trouble sedikit gue bisa mengatasinya." Ujar Iren yang juga terlihat cantik dengan gaun coklatnya.
"Tapi lo tetap harus berkabar sama gue, ya."
"Baik, nyonya Aldebaran." Jawab Iren, terkekeh. Andin hanya tersenyum memaklumi.
"Yaudah, gue sambil lihat-lihat bentar deh." Ujar Andin.
"Oke."
Andin kembali berjalan di antara ramainya para tamu yang datang. Sebagai orang yang dipercaya adik iparnya untuk mengkoordinir acara istimewa itu, Andin ingin memastikan bahwa semuanya terlihat bagus dan sempurna. Sesekali ia menyapa beberapa tamu yang memang dikenalnya, dan kadang beberapa yang lain menyapanya lebih dulu karena mengenalnya pula. Bahkan ada pula yang mengajaknya berfoto bersama, padahal ia bukan seorang selebriti. Andin hanya bisa terkekeh geli dalam hati.
YOU ARE READING
Forever After Season 2 (LOVEBIRD)
RomanceSetelah cinta mereka dirajut oleh sebuah ikatan suci pernikahan, maka kebahagiaan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya akan terjadi, seakan terus mengalir setiap hari, setiap saat, bahkan setiap detik saat Aldebaran dan Andin selalu bersama...