Setelah puas berselancar dengan giliran sang istri yang menjadi nahkoda jet ski mereka, sepasang pengantin baru itu pun akhirnya menepi dan menyerahkan jet ski tersebut kembali pada pemiliknya setelah sebelumnya memberikan bayaran. Raut bahagia kian terpancar pada wajah keduanya disertai gelak tawa yang terdengar harmoni dengan deburan ombak. Setelah ini, keduanya akan berganti pakaian terlebih dahulu sebelum kembali jalan-jalan atau berkumpul dengan yang lainnya.
"Mama-mama nggak mau jalan-jalan?" Tanya Andin yang datang bersama Aldebaran setelah mengganti pakaian mereka dan bergabung ke saung yang nampaknya juga sudah ada Roy dan sang papa.
"Ehem!" Deham Roy membuat Andin sedikit mengernyit, namun ia tak terlalu menghiraukan tingkah random pria itu, sebagaimana yang lain tidak ada yang menghiraukan.
"Belum, Andin. Tadi kita keasikan ngobrol, sambil nostalgia dikit." Jawab Rossa membuat Andin terkekeh.
"Habis ini mama-mama harus jalan-jalan juga, ya. Nanti mubazir pantainya." Cetus Aldebaran.
"Of course, my son. Don't worry." Jawab Rossa.
"Kamu laper nggak, Mas? Pizza mau?" Tawar Andin pada sang suami.
"Boleh." Jawab Aldebaran, tersenyum.
"Ehem, ehem!" Roy kembali berdeham.
"Ada apa sih, Roy? Dari tadi mama denger 'ehem ehem' mulu." Tegur Rossa.
"Kamu mau minum, Roy?" Tawar Susan.
"Oh iya, boleh, tante."
"Ini. Adanya susu sama soda saja." Susan mengambilkan satu kaleng soda dan satu kotak kecil susu yang masih tersegel dan memberikannya kepada Roy.
"Makasih, tante."
"Tenggorokan agak seret saja setelah menyisir lautan, mana ketemu orang pacaran pula di tengah laut." Ucap Roy dengan beberapa kata terakhir yang agak dipelankan, lalu meneguk soda yang ada di kaleng kecil.
Mendengar ucapan Roy, sontak membuat Andin tersindir. Ia melirik pada Aldebaran yang berada di sampingnya. Sepertinya Aldebaran pun merasa tersindir akan hal itu. keduanya saling menatap dengan kening yang mengerut, lalu sesaat kemudian sam-sama tertunduk dengan mengulum senyum.
"Pacaran di tengah laut?" Susan mengerut bingung.
"Iya, tante."
"Pacaran bagaimana maksudnya, Roy? Kamu itu kalau ngomong yang jelas." Sahut Rossa, tak mengerti.
"Ya pacaran..."
"Baskara mana, ya? Kok nggak kelihatan?" Aldebaran buru-buru memotong ucapan Roy sebelum pria itu semakin tak terkendali.
"Eumm, mengalihkan pembicaraan." Gumam Roy.
"Baskara tadi masih asik jalan-jalan sendiri sambil foto-foto. Ya mungkin saja dia akan sangat merindukan Jakarta setelah ini." Jawab Damar di sela-selanya menikmati potongan-potongan sosis.
"Biasa, Pa, kelakuan anak-anak remaja yang lagi galau mau ninggalin rumah." Celetuk Roy.
"Kayak pernah merasakan saja kamu ini." Balas Damar.
"Pernah dong, Pa."
"Kapan?"
" Dulu, pas awal-awal aku terjun ke dunia aktor dan papa bilang harus ikut kursus akting ke Singapur."
"Halah, Cuma dua minggu doang." Cerca Damar membuat Andin terkekeh.
"Mas, nggak ada air putih." Adu Andin setelah melihat kesana-kemari.
"Oh, nggak ada, ya? Yaudah, saya beliin dulu kalau gitu." Kata Aldebaran, inisiatif.
"Makasih, sayang." Andin tersenyum lebar.
YOU ARE READING
Forever After Season 2 (LOVEBIRD)
Roman d'amourSetelah cinta mereka dirajut oleh sebuah ikatan suci pernikahan, maka kebahagiaan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya akan terjadi, seakan terus mengalir setiap hari, setiap saat, bahkan setiap detik saat Aldebaran dan Andin selalu bersama...