LOVEBIRD 4: Greenwich Village

1.8K 188 32
                                    

London sudah melewati puncak musim dinginnya minggu lalu. Meski saat pagi menjelang serpihan salju masih menyelimuti trotoar jalan, atap-atap bangunan, serta pepohonan birch yang mengayunkan rantingnya sisa terpaan salju tadi malam, namun hembusan angin perlahan menyapunya sedikit demi sedikit.

Udara dingin yang semalaman menyelimuti kedua insan yang dibalut selimut tebal itu akhirnya mampu membangunkan salah satu dari mereka. Andin mengerjapkan matanya. Perempuan yang sebelumnya tertidur pulas dalam dekapan suaminya mulai menggeliatkan tubuhnya. Hal pertama yang ia lihat saat membuka mata adalah dada pria itu yang yang sedikit terbuka yang mana pria itu mengenakan piyama satin hitam yang difasilitasi oleh hotel.

Bibirnya membentuk sebuah senyuman, menampakkan semburat kebahagiaan yang tak bisa didustakan. Andin mendongak untuk melihat wajah kekasihnya, lalu mengecup bibir pria itu dengan singkat. Kemudian matanya tampak mencari-cari sesuatu di berbagai sudut kamar hotel tersebut, hingga tatapannya berhenti pada sebuah jam dinding yang menunjukkan pukul enam pagi lewat beberapa menit waktu setempat.

"Morning." Suara berat namun serak itu membuat Andin sedikit kaget dan mengalihkan perhatiannya dari jam dinding.

"Eh, morning." Balas Andin dengan senyumannya.

"Sudah bangun dari tadi, ya?" Tanya Andin, menatapnya curiga. Aldebaran hanya terkekeh pelan sembari menganggukkan kepalanya.

"Terus kenapa pura-pura tidur?" Tanya Andin. Aldebaran menarik lengan wanita itu dengan mata yang setengah terpejam, agar kembali tiduran dalam dekapannya.

"Saya mau terus begini aja sama kamu." Jawab Aldebaran, memeluk wanita itu dengan mudahnya yang memiliki tubuh lebih kecil darinya. Andin tertawa riang, kemudian mendongak mencoba menatap wajah Aldebaran yang berada di atasnya.

"Masa kita jauh-jauh ke London cuma buat cuddling time beginian? Di kamar kita yang di Jakarta juga bisa tiap hari." Komentar Andin, mengernyit.

"Memangnya kenapa? Bukannya tujuan utama kita keliling Eropa supaya bisa quality time berdua 24 jam non-stop? Yaudah, selimutan di kamar hotel saja." Celetuk Aldebaran dengan santai. Hal itu sontak membuat Andin memelototkan matanya, lalu mencubit perut pria itu seperti biasa ketika ia mulai kesal dengan suaminya tersebut.

"Aduh!" Ringis Aldebaran sambil tertawa.

"Jalan-jalan, sayang." Rengek Andin dengan sedikit memanyunkan bibirnya. Pemandangan menggemaskan di depannya itu tidak ia lewatkan begitu saja. Aldebaran mengecup bibir itu singkat, seraya terkekeh.

"Of course, kita jalan-jalan." Kata Aldebaran membuat senyuman indah kembali terukir di bibir wanita itu.

"Selama kita di London, kamu mau kita kemana saja?" Tanya Aldebaran.

"Emmm, aku mau kita jalan kaki menyusuri Tower Bridge di malam hari, melihat indahnya sungai Thames dari atas melalui kereta gantung di Emirates Airlines, terus mengunjungi British Museum dan kastil-kastil kerajaan Inggris. Lalu malamnya ditutup dengan dinner romantis dengan background pemandangan Big Ben." Ungkap Andin sambil mengingat-ingat satu persatu berbagai tempat di kota romantis itu yang sangat ingin ia datangi sejak dulu.

"Ada lagi?" Tanya Aldebaran.

"Banyak sih sebenarnya. Tapi itu tempat-tempat yang paling ingin aku kunjungi sekarang, selebihnya terserah kamu, aku ikut."

"Ya kalau saya sih tidak ada rekomendasi kemana-mana selain yang pasti hanya berdua sama kamu seperti ini." Jawab Aldebaran dengan nada bercanda.

"Mas, serius ih."

"Hehe, iya. Kita punya waktu tiga hari di London. Kita akan mengunjungi tempat-tempat yang kamu inginkan tadi nanti. Untuk hari ini, saya mau ajak kamu Greenwich."

Forever After Season 2 (LOVEBIRD)Where stories live. Discover now