Hello, readers!
Sebelum membaca part ini, mari berdoa dulu wkwk
Part ini agak intim, tapi semoga masih dalam batas aman, hehe. Beware aja ya, guys.
___________________________
Waktu telah menunjukkan pukul sepuluh malam lewat beberapa menit. Mobil sedan Aldebaran baru saja memasuki gerbang rumahnya dan terparkir di halaman. Aldebaran tersenyum simpul melihat wanita yang duduk pada kemudi di sampingnya nampak telah terlelap. Seusai melihat sunset dan makan malam bersama keluarga di pantai itu, mereka pun langsung memutuskan untuk pulang. Sebab angin pantai semakin deras, ditambah lagi dengan cuaca yang tadi diperkirakan akan hujan.
"Selamat datang kembali, Pak bos." Sapa Uya saat pria itu keluar dari mobilnya.
"Uya, tolong kamu keluarkan semua bawaan yang ada di bagasi belakang, ya."
"Siap, pak!"
Aldebaran membuka pintu mobil di sebelahnya, lalu dengan perlahan meraih tubuh sang istri untuk ia bawa dalam gendongannya. Dengan gendongan yang nampak sudah tak canggung lagi, Aldebaran melangkah memasuki rumahnya dan membawa Andin untuk segera menuju kamar mereka. Sesampainya di kamar, dengan perlahan ia merebahkan tubuh wanita itu agar tidurnya tidak terusik.
Ia tersenyum manis melihat kecantikan alami dari wajah sang istri saat sedang tidur seperti itu. Beberapa helaian rambut yang menutupi paras cantiknya lantas Aldebaran seka dengan pelan-pelan. Setelah beberapa saat hanya memandangi wajah Andin, Aldebaran lalu menarikan selimut untuk menutupi tubuh sang kekasih agar tidak kedinginan. Setelahnya, ia kembali keluar menuju mobil untuk mengecek barang-barang yang masih tertinggal.
"Kalian baru sampai, Al?" Tanya Rossa yang berpapasan dengan putranya yang baru saja kembali dari luar. Mobil alphard yang membawa keluarga mereka memang telah sampai lebih dulu dibandingkan Aldebaran dan Andin.
"Iya, Ma, baru saja."
"Andin mana?"
"Andin sudah aku bawa ke kamar, Ma. Dia ketiduran." Jawab Aldebaran membuat Rossa terkekeh.
"Kasihan, pasti dia kelelahan. Yasudah, kamu juga harus segera istirahat. Kamu pasti capek nyetir, mana besok langsung mau terbang, kan."
"Iya, Ma. Ini aku mau langsung istirahat kok. Mama juga."
"Iya. Good night, my son."
"Good night, Ma."
Saat Aldebaran kembali membuka pintu kamarnya, keningnya seketika mengerut sebab tak melihat Andin di atas tempat tidur itu. Bukankah tadi wanita itu sudah tertidur? Apa Andin bangun? Lalu kemana perginya dia sekarang?
"Andin!" Panggil Aldebaran sambil meletakkan ponselnya dan milik sang istri ke atas nakas di samping tempat tidur.
"Di kamar mandi kali, ya?" Gumamnya.
"Andin! Kamu lagi di kamar mandi?" Tanya Aldebaran setelah mendekat ke pintu kamar mandi mereka.
"Iya, sayang! Sebentar, ya!" Sahut suara dari dalam sana.
Setelah memastikan sang istri ada di dalam, pria itu pun mengangguk lega, lalu melepaskan jaket, kaos kaki, serta celana panjangnya dan hanya menyisakan atasan kaos polos juga celana boxer hitam. Ia meletakkan benda-benda yang sudah ia pakai itu ke dalam sebuah keranjang cucian kotor yang terletak di ruang wastafel, tepat di depan kamar mandi. Ia mengambil kembali ponselnya, lalu tampak men-dial kontak seseorang.
"Halo, Tom."
"Ya, Pak."
"Besok siang kamu langsung menuju bandara saja, ya, tidak perlu ke rumah saya. Kamu cukup mengurus segala administrasi bandara saja." Perintah Aldebaran pada tangan kanannya itu.
YOU ARE READING
Forever After Season 2 (LOVEBIRD)
RomanceSetelah cinta mereka dirajut oleh sebuah ikatan suci pernikahan, maka kebahagiaan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya akan terjadi, seakan terus mengalir setiap hari, setiap saat, bahkan setiap detik saat Aldebaran dan Andin selalu bersama...