LOVEBIRD 21: Sahabat dan Rahasia

1.1K 168 49
                                    

Dalam perjalanannya menuju kantor, Aldebaran teringat bahwa ia harus meminta pertolongan Tommy untuk menggali informasi mengenai sosok mantan kepala polisi itu. Lebih cepat akan lebih baik. Aldebaran tidak mau sampai kecolongan.

"Halo, Tom." Aldebaran memasang airpods pada salah satu telinganya.

"Ya, Pak?"

"Kamu sudah sampai kantor?"

"Belum, Pak. Saya masih di jalan menuju kantor. Ada apa, Pak?"

"Saya ada tugas buat kamu, Tom." Kata Aldebaran dengan fokus pada jalannya.

"Apa, Pak?"

"Saya mau kamu cari informasi tentang seorang mantan kepala polisi yang dulu pernah menjabat sebagai Kapolda Taruna Jaya. Kalau tidak salah tahun terakhir dia menjabat di sana sekitar tahun 1999 atau 2000, saya lupa persisnya. Namanya Adipasha Pahlevi. Informasi terakhir yang saya dengar lima tahun lalu Inspektur Pasha tinggal di Singapore. Saya mau kamu cari tahu keberadaannya saat ini." Titah Aldebaran.

"Tahun 99, Pak? Itu bukannya sudah lama sekali ya, Pak?" Tommy terlihat ragu-ragu.

"Iya, kenapa? Kamu nggak sanggup melaksanakan tugas dari saya?"

"Oh, bukan begitu, Pak. Sanggup, saya sanggup menjalankan tugas dari bapak." Sahut Tommy, kicep.

"Yasudah, saya tunggu hasilnya dari kamu."

"Baik, Pak." Tommy langsung menyahut dengan tegas.

Setelah memutuskan sambungan dengan asisten pribadinya, Aldebaran buru-buru melepaskan airpods tersebut pada telinganya. Namun karena terburu-buru, airpods itu terjatuh. Aldebaran berdecak kesal, lalu terpaksa sedikit menunduk untuk mengambil benda itu sesaat.

//BRUUKK!//

"Astaga!" Aldebaran refleks mengerem mendadak saat mobil yang ia kemudikan tak sengaja menabrak spakbor belakang mobil di depannya di tengah-tengah keramaian jalan raya. Mobil tersebut pun juga ikut berhenti.

"Duh, pasti lecet parah." Gumam Aldebaran sedikit panik.

Pria itu pun buru-buru turun dari mobilnya untuk memastikan keadaan mobil yang sudah ia tabrak serta pengendaranya. Benar saja, mobil sedan tipe camry berwarna abu-abu itu mengalami penyok dan lecet yang cukup besar pada bagian spakbor belakangnya.

"Ya ampun, ada-ada saja sih lo, Al." Aldebaran mengusap wajahnya saat melihat kerusakan pada mobil mewah di depannya. Namun anehnya, pemilik mobil itu belum keluar juga dari mobilnya. Untuk memastikan pengemudinya baik-baik saja, Aldebaran pun berjalan menuju pintu mobil kemudinya lalu mengetuk kaca mobil tersebut.

"Sorry, Anda baik-baik saja?" Tanya Aldebaran dengan suara yang sedikit keras. Pemilik mobil itu sepertinya adalah seorang laki-laki memakai topi dan kacamata. Aldebaran tidak bisa melihat persis karena kaca jendela mobil tersebut sangat gelap.

"Maaf, saya tidak sengaja! Saya akan ganti rugi!" Lanjut Aldebaran. Namun baru saja Aldebaran berucap, tanpa aba-aba mobil itu langsung melesat pergi dengan cepat hingga membuat tubuh Aldebaran sedikit terhuyung ke belakang.

"Heii!!" Seru Aldebaran, bingung.

//TIINN TINNN!//

Suara klakson mobil dan motor terdengar nyaring karena posisi Aldebaran yang berada sedikit di tengah-tengah jalan, menghalangi para pengendara yang melintas. Ia pun segera meminggir, tanpa mengalihkan pandangannya pada mobil yang sudah melesat jauh dari hadapannya.

"Aneh sekali orang itu." Gumam Aldebaran, tak habis pikir. Tak ingin terlalu membuang-buang waktu, ia pun kembali memasuki mobilnya.

Awalnya ia tak ingin ambil pusing, namun akal pikirannya tidak bisa berkompromi. Aneh sekali. Mobil itu kelihatannya cukup mahal dan mewah. Dengan lecet yang lumayan parah seperti itu rasanya tidak mungkin jika pemiliknya tidak menuntut ganti rugi. Atau paling tidak orang itu keluar sebentar untuk memastikan mobilnya, bukannya justru pergi buru-buru begitu saja, seolah tidak berani menampakkan diri di hadapan Aldebaran.

Forever After Season 2 (LOVEBIRD)Where stories live. Discover now