LOVEBIRD 42: Dunia Daniel

478 69 8
                                    

//BUG!!//

Aldebaran menutup pintu mobilnya saat telah tiba di halaman rumahnya. Wajahnya nampak lelah dengan kemeja putih yang sudah sedikit kusut. Ia mendatangi apartemen Erick tadi rupanya sudah sangat sore, sehingga saat ia pulang ia harus terjebak pada padatnya lalu lintas, sehingga pria itu sampai rumah sudah menjelang malam.

"Bik, Andin mana?" Tanya Aldebaran pada asisten rumah tangganya saat berpapasan di ruang tengah.

"Sepertinya di kamar, Pak, nemenin Den El yang tadi lumayan rewel katanya." Jawab wanita paruh baya tersebut.

"El sakit?"

"Bibik kurang tahu, Pak." Aldebaran pun mengangguk mengerti.

"Yasudah, terima kasih, Bik."

"Njeh, Pak. Bapak mau makan malam sekarang? Tadi Mbak Andin sudah masak sendiri buat Pak Al."

"Andin sudah makan?" Tanya balik Aldebaran.

"Belum, Pak."

"Kalau begitu nanti kami makan sama-sama saja."

"Baik, Pak."

Aldebaran pun berlalu, menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya. Saat dibukanya pintu, terlihat dua orang tersayangnya telah terlelap di atas tempat tidur. Ia tersenyum melihat Elzio yang terlihat begitu tenang dalam tidurnya. Sedangkan Andin posisinya menyamping menghadap sang putra. Aldebaran mendaratkan satu kecupan pada pipi wanita itu, lalu satu kecupan lagi di hidung mancung Elzio.

"Mas..." Baru selangkah Aldebaran akan beranjak, tiba-tiba suara istrinya yang memanggilnya membuat langkahnya terjeda.

"Kok bangun?" Aldebaran kembali dan melihat Andin sudah bangun dari posisinya.

"Maaf, ya, aku ketiduran." Ucap Andin lalu melihat putranya yang terlelap di dekatnya.

"Nggak papa. Kamu pasti kelelahan. Saya dengar dari Bik Ratih kalau El agak rewel ya? Apa dia sakit?" Tanya Aldebaran, perhatian.

"Nggak, kok. El baik-baik saja. Dia hanya kelelahan karena kan ikut mamanya pergi seharian ini. Pas sampai rumah tadi dianya tidur, tapi pas bangun malah nangis nggak berhenti-berhenti. Tapi sekarang sudah anteng lagi tidurnya." Jawab Andin membuat Aldebaran menatap sang istri dengan rasa bersalah.

"Maaf ya, tadi mendadak nggak bisa jemput kalian." Kata Aldebaran, dengan posisi sedikit menjongkok untuk menyejajarkan dirinya dengan Andin yang masih duduk pada tepi tempat tidur tersebut.

"It's okay, Mas. Aku mengerti kok. Lebih baik sekarang kamu mandi, terus aku mau nyiapin makan malam kita." Tutur Andin membuat Aldebaran tersenyum simpul.

"Makasih, ya." Ucap Aldebaran dengan tulus dan pandangannya yang berbinar pada wanita di hadapannya.

"Sama-sama, sayang." Balas Andin, tak kalah berbinar.

Beberapa waktu berselang, tepat saat Andin sudah menyiapkan semua keperluan makan malam mereka, Aldebaran yang sudah nampak segar sehabis mandi masuk ke area meja makan. Rambutnya yang masih sedikit basah dan belum tersisir dengan rapi itu membuat pesona ketampanannya meningkat dua kali lipat.

"Seger banget yang habis mandi." Tegur Andin dengan mengulum senyumnya, membuat Aldebaran terkekeh sambil mengambil posisi duduk pada kursi makannya.

Andin mengambilkan nasi untuk piring suaminya, lalu dilanjutkan pada piringnya sendiri. Aldebaran hanya diam, memperhatikan ketelatenan wanita itu dalam mengurusi segala hal tentang dirinya. Tatapan penuh cinta tanpa kedipan dari pria itu membuat Andin menyadarinya, lalu sesekali melirik pada pria tersebut.

Forever After Season 2 (LOVEBIRD)Where stories live. Discover now