Transmigrasi Alice||16

96 5 0
                                    

Gubrakkk!

"Awww!" Pekik Alice di tengah tengah jatuhnya.

"Siapa yang meletakkan vas bunga di tengah jalan ini, membuatku jadi jatuh kan!" Protes Alice meratapi ujung kakinya yang sedikit memerah.

Sebenarnya vas itu tidak menghalangi jalan, letaknya saja sudah di pinggir air pancuran.

Tetapi Alice saja yang jalannya begajulan.

OMG! Vasnya pecah dong, ntar bunda galix marah pula

Matanya terbelalak kaget, melihat vas yang disenggol nya tadi sudah pecah berkeping-keping.

Gadis itu meneguk salivanya kasar, memunguti satu persatu serpihan kaca.

"Ssshh aww!" Lagi lagi gadis itu tak berhati-hati, jari lentiknya menggores salah satu potongan vas yang sangat tajam.

Darah bercucuran sangat deras, Alice mengecapnya cukup kuat lalu menyembunyikannya di balik badannya kala melihat sosok ghina yang sedang berjalan menghampiri dirinya.

Wajah ghina terpampang sangatlah panik melihat Alice duduk di atas tanah yang kotor.

"Nona!, Kenapa nona duduk di tanah?!" Pekik ghina.

Tidak mengapa sebenarnya alice duduk dilantai, namun gaun indahnya ikutan kotor.

Sedangkan, keretanya sebentar lagi hendak berangkat.

"Hehe, saya terjatuh ghina" kekehnya.

Ghina tersenyum agak terpaksa, ia duduk mengikuti posisi Alice duduk, mengambil telapak tangan Alice yang di sembunyikan di belakang.

"Nona, berhati-hati lah lain kali" ucap ghina seraya membersihkan luka di jari Alice.

Alice tersenyum tipis, ini kali pertamanya ia di ingatkan seperti ini.

Ghina layaknya sosok seorang ibu yang selama ini belum pernah Alice rasakan kasih sayang seorang ibu selain dari ghina.

"Iya ghina, lain kali saya akan hati hati"

"Ayo nona kita ganti gaun sebelum kereta berangkat" ajak ghina membantu Alice berdiri.

"Loh, ini bagaimana ghin, gak ada yang bersihin nanti" sela Alice menunjuk serpihan serpihan kaca yang masih berserakan.

"Ah itu nanti di bersihkan dayang yang lain" kekeh ghina.

•••

"Tuan duke, kereta sebentar lagi akan berangkat" ingat Liam.

"Kemana perginya Alice?" Tanya galix celingukan mencari keberadaan Alice.

"Yeeee tuan nyariin nona duchess ga tu"

"Diam!" Titah galix dengan tatapan elangnya.

"M-maaf tuan, saya juga tidak tahu"

Apa ini yang pembalasannya?, Tidak! Pasti dia berniat kabur kembali!

Galix berdecak kecil, segera keluar dari keretanya dan mengambil langkah terburu-buru entah kemana.

Liam yang menyaksikan tingkah tuan tharduke hanya bisa tersenyum.

Sudah menjadi kebiasaan galix, jika kehilangan sesuatu atau kesabaran, ia akan meninggalkan tempat ia duduk begitu saja.

__Bersambung__

Yee kembali lagi bersama akueh
😄

Setelah drama minta izin main hp akhirnya aku bisa up cerita ini guyss💖💖💖

Pliss vote ya


Another World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang