"Galix..." rengek Alice didalam gudang. "Keluarkan aku..., Tidakkah kau kasihan terhadap istrimu yang cantik ini..."
"Jalani saja hukuman mu!" Balas galix meninggalkan pintu gudang yang sudah tertutup rapat.
Kini Alice merenungi sesuatu, memikirkan cara agar ia dapat keluar dari ruangan sempit nan gelap ini.
Disaat itu, terlihatlah bayangan seorang wanita dewasa dari sela-sela jendela kecil di pintu besi.
"Nona duchesss, bertenanglah saya akan membujuk tuan muda untuk mengeluarkan nona" ujarnya.
Gadis itu tersenyum tipis, karena sudah mendapatkan ide yang bagus dan tepat. "Tak perlu ghina..., Datanglah kesini 3 hari lagi" pinta Alice.
"Tetapi--"
"Ghina tak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja"
Wanita dewasa itu tampak tak percaya dengan kata-kata Nona duchess.
Ia terus meminta izin untuk membujuk tuan Duke agar mau mengeluarkan Alice dari sana.
"Ghina!, Turuti saja ia pasti akan mengeluarkan ku dari sini disaat itu"
Wanita berpakaian maid itu tertunduk takut. "B-baik nona.." lalu perlahan pergi meninggalkan pintu besi yang terantai itu.
Sekarang ia harus memikirkan rencana B jika rencana A gagal, ya... Harus ada persiapan bukan?
Karena rencana ini akan mengeluarkan sisi lemahnya tuan Duke itu.
Gadis itu bersandar di tembok yang kotor dan berdebu, memejamkan matanya untuk memasuki mimpi indahnya, menunggu 3 hari lagi yang tak lain maksudnya adalah 3 jam lagi.
Alice tau betul, Ghina akan kembali lagi dalam kurun waktu 3 jam-an lagi.
•••
Ghina berjalan mendekati gudang bawah tanah dengan langkah terburu-buru membawakan senampan makanan yang disukai nona duchess.
Begitu sampai, nampan yang di tangannya terjatuh begitu saja melihat nona duchess dengan mata yang terpejam.
Atau yang ada didalam pikirannya, nona duchess telah pingsan.
Wanita dewasa itu mengguncang pelan tubuh nona duchess dengan panik sejagat raya. "Nona, nona nona!" Pekiknya.
"Astaga! Aku harus segera memberi tau tuan Duke" ucapnya sembari berlari meninggalkan gadis berambut coklat itu.
Alice membuka sedikit matanya setelah mengetahui ghina sudah pergi.
"Berhasil!"
"Sebentar lagi aku akan bebas" kikiknya.
Lalu kembali memejamkan matanya kala mendengar suara langkah kaki yang terdengar seperti orang berlari lari.
Ternyata langkah yang didengarnya berasal dari galix yang sedang melangkahkan kakinya menuju gudang bawah tanah.
Galix panik setengah mati, sampai ia menendang pintu gudang yang tertutup.
Yang ternyata... Tepat dibelakang pintu itu ada Alice yang tengah berpura-pura pingsan.
Akhirnya Alice terpelanting kedepan yang membuatnya membenturkan kepalanya ke lantai.
Niatnya ingin mengerjai berujung pingsan beneran, inilah karma yang pantas untuknya.
"Nona duchess!" Pekik ghina melihat kejadian tadi.
"Kenapa dia bisa ada pas di belakang pintu"geram galix.
Ghina menunduk takut, memainkan jari telunjuknya. "M-maaf tuan Duke, s-saya yang meletakkannya"
"Panggilkan tabib!, Atau kepalamu sebagai gantinya!" Ancam galix sembari merangkul tubuh Alice yang kian melemah.
Ghina pergi menunaikan perintah Tuan Duke, bersamaan itu galix menggendong Alice dan merebahkannya di kamar pribadinya.
"T-tuan Duke, tabib sudah kemari" ucap ghina.
__Bersambung__
Haloo again reader's
Jangan lupa berikan vote ya manis...
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World
FantasíaAlicia seorang anak yang lahir dari keluarga yang berantakan dan di besarkan tanpa rasa kasih sayang yang ia rasakan dari kedua orang tua nya. Beruntungnya ia masih memiliki sosok Abang yang menyayanginya dengan tulus. Namun, naas kecelakaan besar m...