Hari senin ini hari dimana aku menerima kelulusan ku SMA ku, kalian akan bertanya apa akan ada ibu atau ayah yang datang di hari yang penting bagi ku ini ? Jelas mereka tidak ada.. tapi.. aku sudah mulai memaafkan keadaan. Hari ini yang mengambil kelulusan ku bibi, karena hanya bibi yang punya waktu, nenek & kakek semakin tua, paman juga berjualan di pasar pasti sibuk sekali, sepupu ku juga ada kegiatan di sekolah nya, ya syukur nya bibi punya waktu untuk ku jadi aku tidak sendirian hehe.. aku dan bibi mulai berangkat dari rumah menuju sekolah, jarak dari rumah ke sekolah ku ini tidak terlalu jauh, ya hanya memakan waktu 15menit saja jika mengendarai nya dengan sepeda motor. Setelah sampai di sekolah Aku langsung menghampiri teman-teman ku, sedangkan bibi langsung masuk keruangan yang telah disediakan untuk tamu bersama wali murid lain nya.
"Haii guys..." aku menyapa citra & Fio.
"Hai dill, bibi mu datang mengambil kelulusan ya aku lihat waktu di parkiran" ucap citra
"Ya iyalah, masa ayah nya.. kan ga mungkin ya dil" ucap Fio sambil tertawa. Aku pun hanya tertawa, sementara citra menjawab sambil mencubit tangan Fio "eh kamu tu loh!! Ga boleh ngomong gitu!!" . "Udah Udah Santai aja guys, aku Oke kok, lagian bener juga kata fio, mana mungkin ayah ku yang datang ke sekolah, dari kecil sampe sekarang aku udah mau lulus SMA aja batang hidung nya aja ga keliatan loh" ucap ku sambil tertawa kecil. "Tapi kamu ga pengen cari tau ayah mu ya dil" tanya citra sambil kami berjalan menuju ruangan acara nanti. "Hmm.. kalo waktu masih kecil sih iya penasaran, karena aku benar-benar Udah ga ingat sama sekali wajah nya. Tapi Setelah SMA ini aku kaya yang Udah Bodo amat gitu, ga sesedih waktu dulu lah, dan ga ada rasa pengen nyariin juga sih sekarang" ucap ku Santai. "Kalo aku jadi kamu juga begitu, ga bakalan mau nyariin dia, lah ngapain.." ucap Fio yang seperti nya kesal. "Husttttt.. ga boleh begitu, kita ga tau keadaan nya seperti apa kan, mau Bagaimana pun itu tetap org tua kamu dilla, maafkan saja masa lalu itu, doakan saja ayah mu semoga sekarang jadi manusia lebih baik" ucap citra. "Heh.. kalo dia jadi manusia lebih baik, harusnya dia ingat dong sama anak nya ini boro-boro ya dil" ucap Fio yang semakin kesal. "Udah-udah biarkan aja, jangan bahas ayah ku lagi, aku sudah tak perduli" ucap ku. "Ibu mu gimana kabar nya dil" Tanya citra. "Ga tau nih, ga ada kabar juga, aku maklum aja mungkin ibu juga sudah sibuk sama keluarga baru nya, semoga mereka sehat dan bahagia disana" ucapku sambil tersenyum. "Yang Sabar ya dil" ucap Citra.
Kami sudah sampai di depan ruangan yang akan di Jadikan tempat acara pembagian kelulusan. Aku, Citra dan Fio segera masuk ke ruangan. Aku langsung mencari bibi, ya itu dia.. bibi duduk tepat di deretan tengah. Aku langsung menghampiri bibi dan duduk di sebelah nya. "Dill kok bibi yang deg-deg an ya ini, serasa bibi yang sekolah" ucap nya dengan raut wajah serius. Aku hanya tertawa.. bibi bertanya lagi "Dill Kalo kamu ga lulus ini gimana dil" khawatir bibi.. wajah nya beneran panik loh hahaha.. "pasti lulus bi, Santai aja" ucap ku sambil tersenyum. "Lah kamu ini PD banget, tapi semoga ya dil lulus" ucap bibi.
Acara kelulusan hari ini pun di mulai, kata Sambutan dari kepala sekolah dan juga guru lain nya sudah di laksanakan. Tiba di acara utama, Pembagian Amplop Kelulusan, satu persatu nama murid di panggil untuk maju ke depan mengambil amplop, karena nama ku awalan huruf D sudah pasti aku menunggu beberapa saat karena antrian nya berdasarkan Huruf nama depan kita. Akhirnya sampe di huruf D nama ku pun di panggil, "Dilla beserta wali nya Silahkan maju kedepan" ucap seoramg guru. Aku dan bibi pun maju kedepan, dan bibi yang mengambil amplop nya dari tangan ibu guru. "Makasih ya bu" ucap bibi kepada guru tersebut. Aku dan bibi bersalam -salaman kepada guru dan kepala yang berada disitu, Setelah itu aku & bibi kembali ke tempat duduk kami. Bibi sudah tak Sabar ingin segera membuka amplop itu.
"Dil, buka sekarang aja ya" ucap nya sambil menatap amplop itu.
"Iya bị buka aja.. pasti lulus kok" ucap ku sambil tersenyum.
Bibi segera membuka nya dan di dalam amplop ada satu kertas, ya.. itulah kertas yang isi nya lulus/tidak lulus nya aku.. aku hanya menatap bibi, sedangkan bibi serius membaca kertas itu dengan wajah cukup serius dan tegang.. tiba-tiba saja raut wajah nya berubah seperti bahagia sekali..
"Dilla.. Lulus dil, alhamdulillah" bibi langsung memeluk ku. "Tuh kan.. dilla bilang juga apa, pasti lulus" ucapku sambil tertawa kecil.
Setelah pembagian amplop selesai Alhamdulilah semua murid di sekolah ku Lulus.. acara selesai dan berjalan lancar. Kami semua pun keluar ruangan untuk pulang. Saat di parkiran, Fio dan Citra menghampiri ku "akhirnya kita lulus gaisss.." ucap Fio happy banget. "Alhamdulilah" ucap Citra tersenyum dan Aku juga merasa senang banget. "Oh iya gais, setelah ini kalian lanjut kuliah ?" Tanya Fio. "Aku iya lanjut kuliah di Malang rencana nya ambil jurusan Bidan, doain aja lancar ya" ucap Citra. "Aku belum tau sih mau ngapain Setelah ini" ucap ku. "Kalo kamu Fio, pasti lanjut kuliah kan" tanya citra. "Fio sudah pasti lanjut lah, org tua nya tajir melintir" ucap ku sambil tertawa kecil. "Ah bisa aja kalian ini, aku rencana nya kuliah di Australia, biasa lah keinginan orang tua ku, aku ngikut aja" ucap Fio. "Wihh keren, Kalo Udah sukses jangan lupa sama Aku dan citra ya" ucap ku meledek.. citra dan Fio hanya tertawa... tak lama mobil BMW keluaran terharu tahun ini parkir di sebelah kami, kaca mobil terbuka, ada seorang wanita cantik di dalam nya sedang menyetir, ya itu mama nya Fio.. "sayang, ayo pulang" ucap mama nya sambil tersenyum kepada kami. "Yaudah gaiss.. aku pulang duluan ya.. bye" ucap Fio sambil masuk ke dalam mobil. "Duluan ya sayang, hati-hati yaaa pulang nya" ucap mama Fio kepada Aku dan citra, mobil nya pun pergi meninggalkan kami. Tak lama bibi dan mama nya citra pun datang menghampiri kami dengan motor nya "bye cit" ucap ku sambil duduk di motor.. dan yaaa kami pulang kerumah masing-masing.
Sesampai nya dirumah, nenek & kakek sudah menunggu di Teras rumah. Melihat Aku dan bibi datang nenek langsung bangun dari tempat duduk nya "gimana dilla lulus ga" tanya nya dengan wajah serius, sementara kakek hanya tersenyum. "Lulus
Dong" ucap ku. "Yang bener" tanya nenek lebih meyakinkan lagi. "Lulus ma.. Alhamdulilah" ucap bibi.. "Alhamdulilah" ucap nenek & kakek bersamaan. "Yauda langsung bersih-bersih dan makan, nenek ada masak opor ayam" ucap nenek dengan wajah senang. Aku yang mendengar ada opor ayam langsung bergegas masuk. Setelah makan Aku langsung istirahat di kamar ku, cukup melelahkan hari ini. Di atas Kasur ku aku berbaring merebahkan badan ku.. "ahhh rasanya enak sekali kasur ku ini, tempat ternyaman ku" . Ku pandangi langit-langit kamar ku, tiba-tiba aku mulai berfikir.. "mau kemana ya aku Setelah ini, ibu sampai sekarang ga ada kabar nya, pengen banget bisa kuliah seperti Citra & Fio. Tapi biaya kuliah kan ga sedikit, duit dari mana juga aku. Terus aku nanti bakalan kerja apa ya" terus menerus aku berperang lagi dengan isi kepala ku, sampai akhirnya aku tertidur saking lelah nyaa banyak pikiran hehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma Pernikahan
Random"Mengapa harus ada pernikahan" itulah yang selalu Dilla tanyakan dalam setiap lamunan nya. Dilla yang memiliki trauma di masa kecil karena perceraian orang tua nya itu, ternyata Setelah dewasa mencoba melawan rasa trauma itu dengan mulai mempercayai...