Hari ini jadwal terbang ku sedang tidak ada, aku memutuskan untuk berkemas barang-barang ku karena aku akan pindah ke apartmen yang tidak jauh dari bandara juga tempat nya, aku menyewa apartmen disana karena menurut ku askes nya lebih dekat. Saat tengah berkemas dengan posisi pintu kamar kos ku terbuka tiba-tiba Gea muncul di kamar ku.. "ihhh lo jadi pindah ya" tanya nya dan langsung duduk di sebelah ku dengan menujukan wajah sedih nya. "Iya Gea.. aku jadi pindah nih. Tapi jangan khawatir kita bakalan sering-sering main bareng kok " ucap ku tersenyum ya padahal sebenar nya aku juga sedih pisah dari Gea, karena Gea anak yang baik selama ini sering membantu ku. "Bener ya, awas aja lupa sama gue" ucap nya. "Tenang aja" ucap ku. Gea pun ikut membantu ku membereskan semua barang-barang ku.
Setelah semua nya beres ku kemasi, Gea juga Membantu ku mengeluarkan dua koper besar ku dari kamar kost ku yang tidak terlalu besar ini. Sebelum keluar meninggalkan kamar ini aku terdiam sebentar memandangi seisi kamar ini "Terimakasih sudah menemaniku" ucap ku dalam hati, entahlah rasanya aku sedih meninggalkan tempat ini. "Terimakasih ya Ge.. Maaf kalo aku ada salah ya dan sering merepotkan mu" Ucap ku sambil memeluk Gea dan tak tahan menahan tangis. "Gak apa-apa kok aku seneng direpotkan asal nanti dapet tiket gratis ke bali oke lah hahahaha" ucap nya tertawa tapi dengan air mata yang mengalir di pipinya.
Setelah sampai di Apartment baru ku yang lokasi nya cukup dekat dengan bandara, aku mendapatkan kamar di lantai 9. Setelah sampai dikamar baru ku, aku mulai merapikan barang-barang ku. Kamar ini cukup nyaman dan jauh lebih bagus dari kost ku sebelum nya, fasilitas nya juga sangat lengkap disini. "Uhhhh alhamdulilah selesai juga" ucap ku sambil duduk di atas kasur yang sangat empuk, sambil kuteguk air mineral di tangan ku.
"Kak, onigiri nya satu ya, susu almond nya satu, coklat nya satu" ucap ku ke salah satu karyawan supermaket yang sedang menjaga kasir, ku berikan belanjaan ku untuk di scan harga. Kebetulan di apartemen baru ku ini sangat lengkap, ada supermaket yang cukup lengkap jadi aku tidak perlu jauh-jauh keluar untuk berbelanja, ada salon juga, laundry, hingga boutique pakaian pun ada disini. Setelah membayar belanjaan ku aku keluar dari supermaket aku berjalan menuju lobby.
"Heiii.... Tunggu!!!" terdengar suara samar-samar memanggil, Langkah ku terhenti, "seperti ada yang memanggil ku, setelah ku lihat ke belakang ada seorang pria dengan tubuh tinggi disana, ya aku melihat nya dia tersenyum kepada ku. "Oalahhh kamu" ucap ku tersenyum kembali pada pria itu. Pria itu langsung menghampiri ku. "Hei..bertemu lagi kita, kamu kok bisa disini." ucap nya yang kini berdiri tepat di depan ku, ternyata Alvin. Iya Alvin pria yang pernah tanpa sengaja ku temui di lobby hotel pada saat aku terbang ke Bali, sekarang bertemu kembali di depan lobby Apartemen. "Oh iya, aku ingat kamu, yang waktu malam itu di lobby hotel bali ya kan?" Ucap ku sambil tertawa kecil. "Kamu kok disini" tanya nya lagi. "Oh iya aku tinggal disini" ucap ku. "Hah, sejak kapan?" ucap nya dengan nada dan raut wajah kaget terheran-heran. " baru satu hari ini" jawab ku. "Pantesan" ucap nya tertawa. "Kenapa ?" tanya ku bingung. "Iya pantes aku baru lihat kamu, ya iyalah kamu baru hari ini disini" ucap nya sambil tertawa kecil. Aku hanya tersenyum. "Eh maaf aku lupa nama kamu, boleh kita kenalan lagi, Alvin" ucap nya sambil mengulurkan tangan. "Dila" ucap ku sambil menyalami tangan nya. "Dil, kamu kalau butuh bantuan atau apapun itu, hubungi aku ya, DM Instagram ku, aku bakalan siap kok dengan senang hati jika kamu butuh bantuan ku" ucap nya. "Terima kasih ya" ucap ku kembali. "Yasudah, aku naik ke atas dulu ya, seneng bisa ketemu kamu lagi" ucap nya sambil tersenyum manis dan malambaikan tangan nya dan menuju ke lift. "Bye" ucap ku sambil membalas senyuman nya. Beberapa menit kemudian Aku masih saja di lobby "loh bukan nya harus nya gue juga naik ya" ucap ku dalam hati yang seperti nya diri ini bingung hahahha mungkin faktor capek pindahan.. hmmmm... apa faktor bertemu Alvin hahhaa aku tersenyum sendiri sambil memencet tombol lift ke lantai 9. Cukup melelahkan sebenar nya hari ini, tapi seperti nya jadi hari yang seneng juga, bisa di bilang begitu hahahaha...
KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma Pernikahan
De Todo"Mengapa harus ada pernikahan" itulah yang selalu Dilla tanyakan dalam setiap lamunan nya. Dilla yang memiliki trauma di masa kecil karena perceraian orang tua nya itu, ternyata Setelah dewasa mencoba melawan rasa trauma itu dengan mulai mempercayai...