Hari ini rasanya tidak karuan suasana hati ku, kerena apa ? Karena hari ini Alvin ngajak aku nonton bioskop untuk pertama kali nya. Sebelum nya aku dan Alvin selama ini hanya deket sebatas telfonan, whatsappan, Dm Dm an Intagram. Satu jam aku menghabiskan waktu di kamar apartment ku gelisah karena bingung harus pakai baju apa, celana apa, sepatu apa, sangat-sangat membingungkan. Dan ini pertama kalinya aku akan jalan dan nonton bareng cowok disini, semenjak di rantau aku tidak pernah dekat dengan cowok mana pun. Sudah ku lihat berkali-kali pakaian yang ada di lemari ku, bener-bener tak satu pun ada yang srek, padahal ini hanya pergi nonton, kenapa aku se grogi ini, apa apa diriku ini...!!!!!!!!
"Dilla... tok..tok....tok..." suara mengetuk pintu. "Iyaaa... masuk aja" ucap ku, aku tahu yang mengetuk dari luar itu Lili tetangga apartment ku, dia juga seorang pramugari, tapi beda perusahaan dengan ku. "Hei.. gue bete nih" ucap Lili yang baru saja masuk dan langsung duduk di kasur ku. "Lo bete mulu deh perasaan" ucap ku sambil masih menatap baju-baju ku yang ada di dalam lemari. "Yaa gimana ya, lo kan tau Malik pacar gue modelan nya begitu, gue ragu deh serius sama dia" ucap Lili. Pacar Lili seorang Polisi Lantas, mereka sudah berpacaran kurang lebih Lima tahun, tapi akhir-akhir ini Lili galau karena semakin ke sini pacar nya semakin kasar terhadap diri nya. "Makanya li, kata gue juga udahlah putus in aja mendingan, dari pada lo di sıksa mulu" ucap ku tetapi Aku masih tetap di depan lemari ku tanpa melihat ke arah Lili. "Lo kenapa sih di depan lemari mulu gue lagi curhat juga" tanya Lili dengan nada kesal. "Gue tu lagi bingung banget, lo tau Alvin cowok ganteng yang tinggal di Apartment ini kan ? Yang sering gue ceritain, yang telfon-telefon gue mulu tiap malem, dia ngajakin gue nonton malam ini" ucap ku sambil ikutan duduk di kasur. "Yaelah, lebay banget sih lo nonton doang sampe ribet banget milih baju" ucap Lili. "Ya gue bingung, karena kan ini pertama kali nya gue bakalan jalan sama cowok di Jakarta ini" ucap ku. "Dia itu cuma ngajak lo nonton Dilla, Lo jangan baper dulu deh, orang cuma nonton doang. Lagian nih ya, gue kasi tau lo, jangan percaya sama cowok di ibu kota ini, brengsek semua cowok dişini asal lo tau, lo liat aja Malik pacar gue, begitu modelan nya" ucap Lili agak serius. "Ah.. lo jangan menyamarata kan seseorang dong, itu kan cowok lo yang begitu, ga semua orang itu sama, gue sama lo aja pasti ada yang beda" ucap ku sambil berdiri dan kembali ke depan lemari pakaian ku, dan mengambil blouse pink dan jeans biru panjang. "Gue pake ini aja deh" ucap ku, dan Lili masih terdiam. Aku langsung mengganti pakaian ku, Setelah siap aku berdiri di depan Lili yang masih duduk di atas kasur kamar ku. "Gimana, bagus ga" tanya ku. "Bagus-bagus aja dill.. tapi inget ya lo jangan sampai tertipu mulut manis laki-laki, termasuk dia" ucap Lili sambil berdiri dan berjalan ke arah pintu "gue balik ya, gue mau tidur, gue pusing mikirin cinta cinta atau apalah itu, lo nikmati deh kencan lo sama buaya itu" ucap Lili. "Dia bukan buaya ih.. " ucap ku sambil tertawa kecil, dan Lili kembali ke kamar nya.
"Driinggggg....dringggg" suara ponsel ku berbunyi, Alvin menelpon ku. "Hallo" ucap ku. "Dilla, aku sudah di Lobby ya, ayo berangkat" ucap Alvin. "Oh, okay. Aku turun sekarang" ucap ku dan mematikan telpon. Dan aku pergi ke Lobby Apartment. Sampai di Lobby, "Hai.. kamu cantik banget Dill" ucap Alvin yang menatap ku begitu serius. "Biasa Aja ah" ucap ku yang sebenar nya aku sangat salah tingkah. "Yuk langsung ke mobil aja ya" ucap Alvin dan tiba-tiba tangan nya memegang tanganku, aku benar-benar salah tingkah rasanya, tangan ku keringat dingin, kurasa Alvin juga tahu kalau aku grogi banget tangan nya menggengam tanganku.
Perjalanan ke Mall kita untuk nonton, di mobil Alvin memutar musik Raisa-Percayalah, dia menyetir sambil nyanyi mengikuti lirik lagu yang diputar nya, sesekali dia melirik ke arah ku bikin aku salah tingkah. Sampai di Mall, kita langsung menuju ke bioskop, sambil berjalan dia terus menggandeng tangan ku. Kami nonton film London Love Story kali ini, Setelah itu Alvin memesan Pop Corn caramel dan minuman. Se panjang nonton film Alvin terus menggenggam tangan ku, dan sering banget menatap ku sambil senyum, jantung ku rasanya kenceng banget, bener-bener bikin aku salah tingkah. Setelah film yang kita tonton selesai, Alvin mengajak ku untuk makan dulu "Kamu pasti lapar kan" tanya nya. "Kan tadi selama nonton kita ngemil, ya engga lapar-lapar banget sih" ucap ku. "Yauda tapi kita tetap makan ya, masa anak orang aku ajak jalan engga di kasi makan" ucap nya. Akhirnya kita makan di salah satu restoran yang ada di dalam mall tersebut. Aku memesan nasi goreng dan jus melon, sedangkan Alvin memesan nasi kari ayam dan juga jus apel. Ditengah kita sedang makan tiba-tiba "Dill.. kita kan sudah cukup dekat, selama ini kita selalu bertukar cerita, sama-sama saling mengisi waktu aku dan kamu. Aku Jujur, Setelah kita ketmu tanpa sengaja di Bali kemarin, aku terpesona dilihat kamu, ya aku akui kamu cantik, tapi Setelah aku lebih mengenal kamu, dari yang kita chat an, telfonan segala macam itu aku juga suka kamu ternyata sifat kamu bikin aku jatuh hati, kamu orang nya tulus sepertinya. Dan aku suka sama kamu Dilla" ucap nya sambil menatap mata ku dengan serius dan tiba-tiba Alvin mengeluarkan box kecil berwarna biru tua dan membuka nya, ternyata sebuah kalung mas putih cantik dengan liontin kupu-kupu" aku sengaja beli ini buat kamu, kenapa liontin nya kupu-kupu ? Karena kupu-kupu itu mirip kamu, kerja nya terbang mulu hehehe" ucap nya sambil tersenyum dan menatap ku. Sumpah, aku engga bakal nyangka ternyata dia nembak aku bener-bener deg-deg an banget. Aku hanya terdiam sambil menatap mata nya, kita saling tatap. "Gimana Dilla, Apa kamu mau jadi pacar aku ? Aku pengen serius Dill" ucap nya. "Iyaa.... aku ... mau" ucap ku sambil grogi. "Yes... " ucap nya girang dan langsung berdiri. "Kalung nya aku pakaikan ya, boleh ?" Tanya nya dengan wajah yang tampak senang. "Iya" jawab ku tersipu malu. Alvin pun memakai kan kalung itu ke leher ku "wah.. kalung ini emang cocok untk kamu Dill, cantik banget di pake sama kamu" ucap nya sambil menatap ku dengan senyum yang begitu memukau hahaha. "Makasih ya vin.." ucap ku. "Sayang dong, kan kita resmi pacaran nih" ucap nya sambil tertawa.. aku dan Alvin melanjutkan makan, setelah makan kami langsung balik ke Apartment dengan membawa cerita baru bahwa kami sekarang pacaran hahahaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma Pernikahan
Random"Mengapa harus ada pernikahan" itulah yang selalu Dilla tanyakan dalam setiap lamunan nya. Dilla yang memiliki trauma di masa kecil karena perceraian orang tua nya itu, ternyata Setelah dewasa mencoba melawan rasa trauma itu dengan mulai mempercayai...