Hari ini aku berada di kantor maskapai Jelita Air.. aku menunggu di ruangan yang telah di siapkan untuk melangsungkan test. Aku menggunakan rok hitam selutut & kemeja putih pas body.. berdandan tipis dan menggunakan heels. Ada sekitar Lima puluh orang termasuk aku yang menunggu di ruangan ini..
"Wah rame juga ya" ucap ku dalam hati.
Jujur aku deg-deg an banget dan tiba-tiba Jadi ga PD aja rasa nya melihat yang ikut test ini cantik-cantik banget, dandan an yang rapi dan bagus.. aku merasa "apalah aku anak kampung" ucap ku dalam hati.
Setelah menunggu antrian test dan menunggu cukup lama akhirnya nama ku pun di panggil untuk masuk ke ruangan test..
"Bismillah aku harus bisa" ucap ku dalam hati saat kaki ku melangkah masuk ke ruangan itu.
"Hallo.. Silahkan duduk dan perkenalkan diri kamu" ucap penguji kepada ku..
aku pun duduk di depan penguji, hanya meja yang menjadi pembatas kita. ku perkenalkan diri ku, Setelah itu aku juga di minta mengerjakan test tulis yang berisi soal-soal. Lumayan memakan waktu cukup lama.. oh iya diruangan ini ada 5 penguji, jadi dalam satu ruangan ada 5 orang pendaftar sekaligus di dalam nya. Setelah Mengerjakan test tulis aku di minta berjalan lurus bolak balik setiap sepupu langkah.. Setelah itu bagian tubuh ku juga di periksa, mengecek apa ada bekas luka yang bisa menggangu aktivitas ku, Alhamdulilah nya aku tidak punya bekas luka apapun.
"Baik sudah selesai ya untuk test hari ini. Nanti akan di kasi tau lewat email ya keputusan nya.. terimakasih" ucap penguji mengakhiri kegiatan hari ini.
Aku pun pulang naik ojek online. Sampai di kost Aku langsung bersih-bersih dan tidur. Bener-bener capek banget hari ini..
"Tok.. Tok.dilla" ucap seseorang yang Seperti ku kenal suara nya..
aku yang sedang tidur di kasur mencoba bangun dan membuka pintu. "Heii kenapa, ayo masuk" ajak ku..
"Lo kemana sih dari tadi gue cariin" Tanya Gea.
"Aku baru aja pulang dari kantor Jelita Air"
Ucap ku kembali rebahan di kasur kembali ke kasur dan memeluk guling.
"Gimana ? Berhasil ?" Tanya nya dan duduk di sebelah ku.
"Belum tau hasil Nya, nanti di kirim ke email keputusan nya" ucap ku.
"Semoga lolos ya" ucap Gea.
"Terimakasih Gea" ucap ku kembali.
Malam hari selesai makan di kamar kost, aku duduk melihat ke arah di dinding "Bosen juga yaa" pikir ku..
Tiba-tiba handphone ku bergetar ada notif dari email.. kaget dan cepet banget ku buka pesan nya.. "Selamat kamu LOLOS dan berhari mengikuti test selanjut nya yaitu Pantuhir pada besok hari pukul 10.00 WIB di kantor Jelita Air" begitulah kira-kira isi pesan tersebut. Seneng banget... tapi ternyata ada tahapan test lagi.. cukup panjang juga yaaa perjalanan ingin Jadi pramugari pikir ku.
Pukul 10.00 WIB ini aku sudah berada di kantor Jelita Air, yang menunggu di ruangan ini agak berkurang. Tidak seperti kemarin. Sekarang hanya ada sekitar sambilan belas orang saja. Seperti kemarin juga kami menunggu antrian masuk ke ruangan.. Setelah menunggu nama ku pun di panggil untuk masuk ke ruangan test. Di dalam ruangan aku di minta untuk berjalan, dan tersenyum. Mungkin menurut orang di luar sana mudah ya, "alah cuma senyum doang, cuma jalan doang" mungkin ucap orang-orang begini. Serius deh Asli nya susah banget. Setelah selesai seperti biasa hasil nya akan dikirim melalui email.
Aku keluar dari kantor dan coba untuk memesan taksi online tiba-tiba ada sebuah mobil merah datang mendekat. kaca mobil di turun kan "ayo masuk" ternyata itu Gea. Aku pun langsung segera masuk ke mobil nya dan mobil Ini mulai meninggalkan kantor.
"Kenapa kok kamu jemput aku" tanya ku.
"Engga sengaja aja kebetulan gue lewat sini, gue inget lo juga ada disitu ya sekalian aja" Ucap nya sambil menyetir.
"Oh... Makasih ya" ucap ku.
Setelah tiga hari dari test kemarin akhirnya ada juga pesan dari email yang membayar ku menunggu dari kemarin. "Selamat ada Lolos dan berhak mengikuti Medical chek up di Balai Kesehatan Penerbangan besok pukul 08.00 WIB." Begitulah isi pesan nya.. aku begitu terharu karena bisa sampai di titik ini "ya allah permudah urusan ku dan lancar kan lah ya allah" ucap ku berdoa dalam hati. Besok pagi nya aku sudah berada di Balai Kesehatan Penerbangan.. Setelah di test aku di suruh menunggu sampai hasil nya keluar. Sekitar dua jam menunggu hingga ngantuk akhirnya selesai juga.. mereka memberikan ku amplop putih.. berjalan keluar dan duduk di kursi yang ada di halaman kantor ini. Ku buka amplop yang berisi kertas.. deg-deg an banget. Setelah ku baca isi kertas itu, Aku langsung sujud syukur dan menangis. Ternyata aku lolos test dan berhak mengikuti training selama enam bulan di tempat yang sudah di sediakan.
Sampai di kos.. Ku ketok pintu kamar Gea. "Gea... Gea " ucap ku Memanggil.
"Kenapa beb" ucap nya yang membuka pintu.
"Gue lolos dan akan segera mulai training" ucap ku senang.
"Oh ya ??? Selamat ya dill" ucap Gea dengan raut wajah senang dan memeluk ku.
"Tapi aku akan pindah dari sini, karena aku wajib tinggal di mess" ucap nya.
"Harus banget ya" Tanya Gea sedih.
"Harus dill, nanti kalau ada waktu aku janji bakalan main-main ya" ucap ku kembali tersenyum dan kami pun kembali berpeluk an.
Sebelum tidur aku menatap langit kamar ini, ga Sangka dan masih tak Percaya aku bisa lolos.. tidak mudah untuk mendapatkan ini, karena test nya benar-benar makan banyak waktu banget dan Aku bisa melewati nya..
"Eh aku belum ngabarin nenek" ucap ku yang kaget sendiri. Ku telpon nenek melalui bibi..
"Assalamualaikum nek, dilla lolos nek" ucap ku sambil menangis haru.
"Waalaikumsallam, Ya allah Alhamdulilah nak.. selamat ya sudah menjadi anak yang berani dan mau mencoba" ucap nenek juga ikut menangis.
Kamu pun mengobrol banyak hal... dan Setelah itu kami pun istirahat. Lagi-lagi sebelum tidur, aku berterima kasih kepada Tuhan, kepada diri ku Sendiri yang sudah mau mencoba.. dan aku pun tidur.
Besok pagi nya aku mulai packing barang-barang ku untuk pindah tinggal di mess yang sudah di sediakan.. tiba-tiba datang Gea ke kamar ku. "Baru aja gue punya temen baru, eh udah mau cabut aja. Tapi selamat ya..
Kamu berhasil mencapai mimpi mu" ucap Gea. Kami pun berpelukan lagi.. "makasih juga Gea kamu satu-satu nya temen ku disini" ucap ku tertawa kecil. "Inget ya ngomong nya di ubah tuh, jangan aku kamu lagi" ucap nya meledek. "Iya gue coba ya" ucap ku dan kami tertawa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma Pernikahan
Random"Mengapa harus ada pernikahan" itulah yang selalu Dilla tanyakan dalam setiap lamunan nya. Dilla yang memiliki trauma di masa kecil karena perceraian orang tua nya itu, ternyata Setelah dewasa mencoba melawan rasa trauma itu dengan mulai mempercayai...