Bali

109 1 0
                                    

    Sore hari Duduk santai sambil meminum es kelapa muda bersama mba Indri (senior pramugari), Bella (pramugari), Gita (Pramugari), Varo (Pramugara), Kepten Riko(Pilot), Daniel (Co Pilot) di pantai La Plancha Bali. Aku yang sedang duduk di sebelah Bella sambil melihat pemandangan laut dan sunset di depan kami, tiba-tiba saja "Sayang, yuk kesana" ucap kepeten Riko sambil beranjak dari duduk nya dan menuju ke arah aku dan Bella, dia langsung memegang tangan Bella dan Bella mengikuti saja seperti sudah terbiasa tangan itu bersentuhan. "Yuk.. byeee gaisss. Ntar ketemu di hotel aja ya" ucap Bella sumringah. Aku benar-benar kaget, karena yang aku tahu kepten Riko ini sudah memiliki istri dana anak. "Kok dia panggil Bella sayang" tanya ku dalam hati kebingungan. "Kamu pasti bingung ya Dilla kenapa kepten Riko panggil Bella "Sayang" dan mereka pergi berdua sekarang" tanya mas Daniel. Aku hanya mengangguk tanda nya "iya aku kebingungan". "Tidak heran dil, ini hal biasa menurut kami, karena kami sudah terbiasa, mereka sudah lama memiliki hubungan, banyak temen crew kita yang sudah tau, bukan hal aneh lagi. ya karena kamu baru disini pasti kaget, nanti lama kelamaan kamu terbiasa. Bahkan bukan mereka berdua saja yang begini, masih ada yang lain nya yang nanti juga akan kamu temui. Bukan lingkungan kita saja yang begini, tapi setiap lingkungan kerja lainnya di luar sana pasti ada kasus begini. Aku terdiam mendengar nya. "Tapi tidak semua begitu ya dil, mas Daniel ini setia banget sama istri nya, selalu komunikasi sama istri nya setiap saat jika ada waktu. makanya dia sering dipanggil si Bucin" ucap mba Indri sambil tertawa kecil. "karena istri dan anak-anak itu prioritas saya. kasian kalau sampai saya macem-macem diluar, anak dan istri saya pasti akan sedih. mana mungkin saya membiarkan orang yang begitu saya sayang sedih. mereka selalu menunggu saya pulang ke rumah, selalu beharap saya pulang dengan selamat. jika saya berbuat aneh-aneh bahkan sampai mendua wah.. kurang ajar sekali saya" ucap mas Riko sambil mengambil gelas jus nya dan meminum nya. "nah ini cakep.. ga kaya mantan laki gue" ucap mba indri sambil tertawa dan kita pun juga ikut tertawa sambil menikmati sunset yang mulai tenggelam dan langit pun mulai berubah jadi gelap menyambut malam yang indah ini di Bali.

         Kebetulan di Bali ini aku menginap di hotel Teratai yang lokasi nya tidak jauh dari bandara. aku tidur satu kamar bersama Bella. Bella belum juga balik ke kamar, masih pergi bersama kepten Riko sejak di La Plancha tadi. aku yang sedang sendiri di kamar hotel tengah berbaring saja, tiba-tiba kepikiran Bella dan kepten Riko. "Kok bisa ya orang yang sudah menikah menjalin hubungan lagi dengan orang lain, apa tidak kepikiran bagaimana rasa sakit pasangan nya jika tahu semua nya" tanya ku dalam hati sambil menatap dinding kamar yang datar. "huhh.. laki-laki emang begitu sih, ayah aja begitu, tidak memikirkan perasaan aku dan ibu, Rehan mantan pacar ku yang bangsat itu juga sama hanya memanfaatkan aku" ucap ku lagi dalam hati. "pusing banget mikirin yang nama nya laki-laki, cari angin aja deh keluar" ucap ku sambil bangun dari rebahan dan mengambil cardigan pink yang ku gantung di dekat pintu kamar ku ini.

      "bbrrrakkkk........aduhhh"  aku terjatuh  dan menjerit kesakitan sambil memegang telapak tangan ku yang ternyata memerah. "maaf...maaff.. aduh maaf yaa.." ucap seorang pria dengan kulit sawo matang, bulu mata nya yang lentik, rambut hitam dengan style jaman sekarang. dia memakai kemeja batik berwarna coklat dan celana hitam sambil membawa ipad di tangan nya. di ulurkan tangan nya dan dia memegang ku membant ku untuk bangun. "sekali lagi maaf, aku salah sampai menabrak mu, aku terlalu terbur-buru, maaf ya. apa kamu ada yang sakit ? tanya pria itu sambil menuntun ku untuk duduk di sofa lobby hotel ini. "ga apa-apa kok, hanya ini saja sakit, tapi ga apa-apa kok" ucap ku sambil menunjukan telapak tangan ku yang memerah. "aduh aku minta maaf ya sekali lagi" ucap nya memohon. "sudah, ini ga apa-apa" ucap ku sambil duduk di Sofa dan masih memegang tangan ku. Tiba-tiba pria itu berjalan menuju costumer service yang persis di depan ku. Dan pria itu kembali lagi duduk di sebelah ku. "Kamu beneran ga kenapa-kenapa ? Kalau kamu beneran sakit kita kerumah sakit sekarang" ucap nya lagi memastikan. "Eh ngapain ke rumah sakit segala sih, ini ga apa-apa ga berdarah juga" ucap ku tegas. Tak lama datang pelayan membawa buah semangka, melon, dan apel yang sudah di potong dan di letakan di piring cantik berwarna putih dan air mineral di hidangkan di depan ku. "Silahkan" ucap pelayan itu lalu pergi. "Loh ini punya siapa ? Oh kamu ya? " ucap ku bertanya. "No.. ini untuk kamu, kamu minum dulu nih" pria itu mengambil botol air mineral itu dan membuka nya "nih minum" dia memberikan kepada ku. Aku yang kebingungan mengiya kan saja dan meminum nya. "Nih makan buah nya yaaa.. oh iya kamu nginep disini apa gimana" tanya nya sambil menatap ku. "Aku nginep disini untuk malam ini" ucap ku yang tiba-tiba merasa grogi. Entahlah kenapa tiba-tiba aku merasa deg-deg an banget, grogi parah. "Kamu nginep disini berarti kamu bukan tinggal di bali ya?" Ucap nya. "Oh iya... aku Alvin, aku pemilik hotel ini. Tapi aku stay di Jakarta, aku kesini seminggu sekali aja. Usia ku 27 tahun" ucap nya tersenyum menatap ke arah ku. Aku hanya diam saja, serius aku benar-benar grogi parah aku tidak mengeluarkan sepatah kata pun, benar-benar diam salah tingkah. "Lah kok jadi grogi begini sih" ucap ku dalam hati gelisah. "Hei.. aku boleh tau nama kamu ?" Tanya nya. "Eh iya.. aku Dilla" ucap ku singkat. "Kamu kesini liburan atau urusan kerja ? Dan kamu stay dimana? " tanya nya kembali. "Kerja sambil liburan lebih tepat nya, aku Pramugari dan ini hari pertama aku terbang ke Bali. Aku stay di Jakarta" . Ucap ku yang semakin tambah grogi. "Wah selamat ya semoga kamu betah dan senang dengan pekerjaan kamu" ucap nya kembali tersenyum menatap ku.
     "Heh ngapain lo disini" ucap Bella yang tiba-tiba saja sudah berdiri di hadapan Aku dan Alvin yang masih berada di Lobby Hotel. Aku pun kaget dengan kehadiran Bella "Eh ini temen sekamar ku Bella dan Bella ini Alvin pemilik Hotel ini" ucap ku saling mengenalkan. "Hai.. " ucap Alvin sambil mengulurkan tangan ke Bella. "Hai... aku Bella, Salam Kenal" ucap Bella bersamalan dengan Alvin. "Yuk ke kamar yuk istirahat" ucap ku dan langsung berdiri memegang tangan Bella. "Selamat istirahat ya, sekali lagi maaf ya soal tadi" ucap Alvin yang juga ikut berdiri. Aku hanya membalas senyum ke Alvin. Aku mulai berjalan meninggalkan lobby hotel. Dari belakang seperti ada yang mengikuti Aku dan Bella yang menuju kamar kami "tunggu... maaf Aku cuma Pengen tau instagram kamu boleh" ucap Alvin sambil mengeluar kan handphone nya"Boleh dong, ini dia instagram Dilla" ucap Bella sambil mengambil handphone Alvin dan Bella memberikan username instagram ku ke Alvin. Aku yang saat itu kebingungan dan masih grogi hanya diam membisu "aduhh mau apa lagi sih" ucap ku dalam hati. "Terimakasih ya" ucap Alvin tersenyum lalu pergi meninggalkan Aku dan Bella. "Cieeeeee, keren juga lo dil bisa langsung sikat pemilik hotel nya langsung, gila sih" ucap Bella sambil membuka pintu kamar. "Aduh engga Bella, bukan begitu.. tadi itu aku berniat cari angin keluar hotel eh pas di lobby tanpa sengaja dia nabrak aku sampe aku jatuh, nih lihat nih tangan ku merah (sambil menunjukan telapak tangan ke Bella) ternyata dia pemilik hotel ini. Lagian dia ngapain juga sih minta-minta instagram aku" ucap ku heran sambil menjatuh kan diri ke kasur hotel yang begitu empuk ini. "Ya berarti dia suka sama lo lah" ucap Bella yang duduk di depan cermin sambil menghapus make up nya. "Bulshitt.. gue gak percaya apa pun, mau suka mau apa bodo amat" ucap ku yang tengah rebahan lalu membalikan badan dan membuka handphone ku. Dan terlihat di notif layar ada pemberitahuan "Alvin371 follow you". Ku buka instagram ku dan ku lihat profil nya.. "cakep juga, sukses di usia muda, keren, pasti banyak banget cewek-cewek yang suka pria seperti ini" ucap ku sambil scroll semua foto-foto nya lalu aku follow back juga akun nya. Dan tiba-tiba pesan masuk "Haii.. terimakasih ya" pesan nya, ku baca saja tapi tidak ku balas. Langsung ku tutup handphone ku dan ku tarik selimut ku pejam kan mata ku.

Trauma PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang